Lompat ke isi

Kucing persia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Persia

Kucing bulu panjang Chinchilla
Nama lain Bulu panjang Persia
Asal  Iran (Persia)
Standar ras
TICA standar
FIFe standar
WCF standar
CFA standar
FFE standar
ACF standar
GCCF standar
CCA standar
ACFA/CAA standar
Kucing domestik (Felis catus)

Kucing persia adalah ras kucing domestik berbulu panjang dengan karakter wajah bulat dan moncong pendek. Namanya mengacu pada Persia, nama lama Iran, di mana kucing serupa ditemukan. Sejak akhir abad 19, kucing jenis ini dikembangkan di Britania Raya dan Amerika Serikat usai Perang Dunia II.[1] Di Britania Raya, ras ini disebut kucing bulu panjang persia, dibagi dalam dua jenis, yaitu Chinchilla dengan warna perak cerah dan yang agak gelap.

Seperti halnya dengan ras siam, telah ada upaya oleh beberapa peternak untuk melestarikan ras kucing yang lebih tua, ras tradisional, yang memiliki moncong lebih jelas, yang lebih akrab dengan masyarakat umumnya.

Pembiakan selektif yang dilakukan oleh peternak telah memungkinkan pengembangan berbagai warna bulu, tetapi juga menyebabkan makin datarnya wajah, yang mungkin membawakan sejumlah masalah kesehatan. Penyakit ginjal polikistik turunan lazim dialami oleh ras ini, yang memengaruhi hampir separuh populasinya di beberapa negara.

Kucing persia termasuk ke dalam kucing ras tua. Kucing ini berasal dari Mesopotamia yang kemudian dikenal sebagai Persia dan saat ini berada di negara Iran. Bulu panjangnya adalah hasil mutasi alamiah, dan hal ini pula membuat seorang bangsawan Italia pada abad ke-17, Pietro Della Valle, membawa kucing ini ke Eropa sekitar tahun 1620-an dan menjadikannya sebagai kucing berbulu panjang pertama di Eropa.[1][2] Dulu kucing ini mempunyai bulu abu-abu yang mengilat, namun berkat pembiakan selektif, kucing persia sekarang dapat ditemukan dalam berbagai warna.[3]

Hingga akhir abad ke-19, pembiakan dan kontes kucing menjadi makin populer. Kucing berbulu panjang dari Persia, Turki, Afghanistan, dan kucing eksotis lokal lainnya dianggap sebagai kucing “Asiatic" dan sering kali dikembangbiakkan bersama.[3]

Melalui pembiakan selektif, pencinta kucing mulai membentuk kucing ini hingga memiliki penampilan seperti saat ini. Kepalanya bundar, wajahnya pesek, pipinya tembam, telinga yang cenderung kecil, mata besar, dan badan yang kokoh. Dengan bulu yang lebih panjang dibandingkan kucing anggora, dan kaki yang lebih pendek. Akhirnya popularitas kucing persia pun mengalahkan kucing anggora.[3]

Di Amerika Serikat, kucing ini diimpor pertama kali pada akhir abad ke-19.[1] Kucing persia menjadi kucing terfavorit, mengalahkan popularitas kucing maine coon, yang sempat menjadi kebanggaan orang Amerika. Sejak saat itu hingga sekarang, Persia sekarang menjadi kucing favorit di seluruh dunia.[3]

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]

Kucing persia pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang gemuk, besar, dan tambun. Selain itu, yang menjadi khas juga dalam kucing persia ini adalah bentuk hidungnya yang pesek, wajahnya terlihat bulat, dan memiliki bulu yang panjang. Jika diamati dari samping, dahi, hidung, dan dagu terlihat sangat datar. Kucing persia juga memiliki sifat yang manja.

Kucing persia hasil persilangan dengan ras kucing lainnya biasanya beberapa ciri-cirinya hilang. Ada yang mempunyai warna bulu baru, hidung yang sedikit mancung, bentuk tubuh yang lebih ramping dari kucing persia pada umumnya, dan ada pula yang mempunyai bulu yang lebih pendek.

Kepribadian

[sunting | sunting sumber]

Kucing Persia terkenal dengan sifat yang lembut, penyayang, dan santai. Mereka biasanya senang berada di sekitar manusia, tetapi tidak menuntut perhatian secara berlebihan. Sifat mereka sering digambarkan sebagai "low-energy," lebih suka bersantai daripada bermain aktif seperti ras kucing lainnya. Namun, mereka tetap menikmati sesi bermain ringan dengan pemiliknya.[4]

Sifat sosial

[sunting | sunting sumber]

Persia adalah kucing yang ramah terhadap manusia dan sering menunjukkan ikatan kuat dengan pemiliknya. Mereka juga toleran terhadap anak-anak dan hewan peliharaan lain, asalkan diperkenalkan dengan baik. Namun, Persia cenderung lebih memilih suasana yang tenang, sehingga kurang cocok untuk rumah dengan aktivitas yang terlalu ramai atau bising.[4]

Interaksi

[sunting | sunting sumber]

Meskipun Persia bukan kucing yang hiperaktif, mereka menyukai perhatian dan kasih sayang. Mereka sering mencari tempat yang nyaman dekat dengan pemiliknya, seperti duduk di pangkuan atau tidur di samping. Persia jarang bersikap agresif dan lebih cenderung menjauh jika merasa tidak nyaman.[4]

Mereka mungkin tidak seaktif kucing Bengal atau Abyssinian, tetapi Persia tetap menikmati permainan sederhana seperti mengejar mainan kecil atau bermain tali. Jenis permainan ini membantu mereka tetap sehat dan aktif tanpa terlalu melelahkan.[5]

Perilaku adaptif

[sunting | sunting sumber]

Persia dikenal adaptif terhadap perubahan lingkungan, tetapi mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Mereka lebih nyaman dalam rutinitas yang stabil dan tempat tinggal yang tenang. Seperti semua kucing, Persia dapat menghadapi tantangan perilaku tertentu. Beberapa masalah umum termasuk penggunaan kotak pasir yang tidak tepat jika stres atau sakit, dan grooming berlebihan yang bisa menjadi tanda ketegangan. Pemahaman tentang tanda-tanda ini dapat membantu pemilik memastikan kesejahteraan mereka.[5]

Emosional

[sunting | sunting sumber]

Kucing Persia memiliki kemampuan membaca emosi pemiliknya. Mereka sering kali menunjukkan empati, misalnya, duduk di dekat pemilik yang merasa sedih atau cemas. Ini menjadikan mereka hewan peliharaan yang ideal untuk individu yang mencari teman yang setia dan penuh perhatian.

Preferensi Lingkungan

[sunting | sunting sumber]

Kucing Persia lebih menyukai lingkungan dalam ruangan yang nyaman dibandingkan berkeliaran di luar. Persia juga tidak suka tempat yang terlalu panas atau dingin, jadi menjaga suhu rumah yang nyaman penting untuk kesejahteraan mereka.[5]

Persia hidung datar

[sunting | sunting sumber]

Kucing persia hidung datar (bahasa Inggris: Persian Flatnose cat) merupakan jenis kucing persia dengan hidung pesek. Kucing ini memiliki tubuh yang cukup gemuk dan wajah yang bulat, serta pipinya yang tembam. Kucing ini memiliki wajah yang unik dan tingkah laku yang juga sangat lucu.

Persia medium

[sunting | sunting sumber]

Kucing persia medium merupakan jenis kucing persia yang memiliki ukuran tubuh standar seperti kucing lainnya. Bulu yang dimiliki kucing ini tidak terlalu panjang, dan hidungnya tidak terlalu pesek seperti jenis kucing persia lainnya.

Secara umum, berikut ini ciri kucing persia medium:

  • Kaki lebih besar dan lebih pendek dari kucing domestik
  • Bulu panjang, lebat dan halus
  • Mata bulat dan lebar
  • Bentuk wajah tidak terlalu rata dan tidak terlalu menonjol dengan panjang hidung sedang
  • Daun telinga kecil hingga sedikit lebar dengan posisi yang cukup berdekatan.

Persia medium adalah kucing berukuran sedang. Jantan dan betinanya memiliki ukuran fisik yang sama. Berat tubuhnya ketika dewasa berkisar antara 3,5 kg hingga 5,5 kg.

Persia hidung pesek

[sunting | sunting sumber]

Kucing persia hidung pesek (bahasa Inggris: Persian Peaknose cat) merupakan jenis kucing persia dengan hidung yang sangat pesek. Badan kucing ini jauh lebih gemuk dibandingkan jenis persia lainnya. Kucing jenis ini merupakan jenis yang paling sering diikutkan kontes kucing.

Persia himalaya

[sunting | sunting sumber]

Kucing persia himalaya merupakan salah satu ras kucing hasil persilangan antara kucing persia dengan kucing siam. Himalaya merupakan kucing yang mempunyai tubuh yang gemuk, kaki yang pendek, dan tubuh serta wajah yang bulat seperti halnya kucing persia. Yang membedakan dari kucing himalaya dengan kucing persia pada umumnya adalah warna yang dimiliki kucing ini. Warna himalaya lebih cenderung mengikuti kucing siam. Namun, ada juga himalaya yang mempunyai tubuh seperti kucing siam. Himalaya seperti ini terlihat anggun dengan bentuk tubuhnya yang langsing dan ramping. Sehingga kucing himalaya yang seperti ini dapat melompat dengan ketinggian 2 meter.

Persia eksotis

[sunting | sunting sumber]

Kucing eksotis merupakan kucing yang berasal dari negara Amerika Serikat, kucing yang terkenal karena tokoh kartun garfield ini merupakan hasil persilangan dari kucing ras persia dan kucing amerika berbulu pendek. Menurut TICA ( (The International Cat Association) kucing eksotis memenuhi kriteria golongan ras kucing persia oleh karena itu asosiasi ini memasukan nama kucing eksotis pada bagian dari ras kucing persia walaupun asosiasi seperti CFA ( Cat Fanciers' Association ) tidak memasukan kucing eksotis ke dalam golongan ras persia.

Perawatan

[sunting | sunting sumber]

Kucing Persia memiliki bulu panjang yang membutuhkan perawatan rutin untuk mencegah kusut dan masalah kesehatan kulit. Perawatan harian sangat penting untuk menjaga kebersihan mereka. Mereka juga cenderung bersikap tenang selama proses perawatan, membuat pemiliknya lebih mudah untuk melakukan perawatan.[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Persian Cat Information | Persian Cat Corner". Persian Cat Resource (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 September 2020. 
  2. ^ "About the Persian". www.cfa.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 September 2020. 
  3. ^ a b c d Nurdian, Graha (12 April 2020). "Kucing Persia Harga, Jenis, dan Perawatan". iKucing. Diakses tanggal 24 September 2020. 
  4. ^ a b c d "Persian". Pure Bred Cat Rescue. 
  5. ^ a b c "Cats have 7 distinct personality and behavioral traits, researchers find". Study Finds. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Kucing persia di Curlie (dari DMOZ)

Kucingmania