Lahomi, Nias Barat
Lahomi | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Nias Barat |
Peresmian ibu kota | 26 November 2008 |
Dasar hukum | UU No. 46 Tahun 2008 |
Luas | |
• Total | 43,50 km2 (16,80 sq mi) |
Populasi (2021) | |
• Total | 10.587 jiwa |
• Kepadatan | 242/km2 (630/sq mi) |
Zona waktu | UTC+7 (WIB) |
Kode area telepon | +62 639 |
Lahomi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Koordinat: 0°58′24″N 97°30′28″E / 0.9734716824125611°N 97.50791438074147°E | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Utara | ||||
Kabupaten | Nias Barat | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Kristo Alfabet Daeli S.Pd | ||||
Populasi | |||||
• Total | 10.587 jiwa | ||||
• Kepadatan | 242/km2 (630/sq mi) | ||||
Kode pos | 22864 | ||||
Kode Kemendagri | 12.25.01 | ||||
Kode BPS | 1225020 | ||||
Luas | 43,50 km² | ||||
Kepadatan | 242 | ||||
Desa/kelurahan | 11 desa | ||||
|
Lahomi adalah sebuah kecamatan dan juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Nias Barat, yang terdapat di pulau Nias provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Lahomi menjadi ibukota kabupaten di pulau Nias yang posisinya berada tidak di tepi pantai, karena ibukota kabupaten lainnya, seperti Gido, Teluk Dalam dan Lotu berbatasan dengan laut, sementara kecamatan Lahomi tidak.[1]
Demografi
[sunting | sunting sumber]Suku
[sunting | sunting sumber]Penduduk asli atau suku yang mendiami pulau Nias, termasuk Kabupaten Nias Barat adalah suku Nias, demikian juga di kecamatan Lahomi. Meski demikian, penduduk dari suku lain juga ada yang tinggal di kecamatan ini, termasuk suku Batak, khususnya Toba. Penduduk dari suku lainnya seperti Jawa, Minang, Aceh juga beberapa yang tinggal di sini.[2]
Bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa yang digunakan umumnya adalah Nias,selain dari bahasa resmi nasional yakni Indonesia. Masyarakat dari suku lain juga menggunakan bahasa mereka, seperti bahasa Batak Toba, Jawa atau Minangkabau, dan lainnya.[3]
Bahasa Nias, atau Li Niha dalam bahasa aslinya, adalah bahasa yang dapat dikategorikan sebagai bahasa yang unik di dunia karena setiap akhiran katanya berakhiran huruf vokal. Bahasa Nias mengenal enam huruf vokal, yaitu a, e, i, u, o dan ditambah dengan ö (dibaca dengan “e” seperti dalam penyebutan “enam” dan “pepaya”).[2]
Agama
[sunting | sunting sumber]Tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Lahomi sebanyak 10.587 jiwa, dengan kepadatan 242 jiwa/km². Kemudian, persentasi penduduk kecamatan Lahomi berdasarkan agama yang dianut yakni Kekristenan 99,68% dimana Protestan 87,91% dan Katolik 11,77%. Sebagian lagi menganut agama Islam yakni 0,32%.[1] Sementara untuk rumah ibadah yang terdapat di kecamatan Gido yakni 43 gereja Protestan dan 7 gereja Katolik.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ a b Setiawan, Samhis. "Suku Nias – Rumah Adat, Bahasa, Kepercayaan, Marga, Asal Usul, Mata Pencaharian, Baju Adat, Alat Musik, Budaya, Makanan Dan Minuman". www.gurupendidikan.co.id. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ "Nias Barat". www.northsumatrainvest.id. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.
- ^ "Kabupaten Nias Barat Dalam Angka 2021" (pdf). www.niasbaratkab.bps.go.id. hlm. 143–144. Diakses tanggal 26 Agustus 2021.