Lambangsari, Bojonegara, Serang
Lambangsari | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Banten | ||||
Kabupaten | Serang | ||||
Kecamatan | Bojonegara | ||||
Kode pos | 42154[1] | ||||
Kode Kemendagri | 36.04.07.2005 | ||||
Luas | 145,90 HA | ||||
Jumlah penduduk | 4123 jiwa | ||||
Kepadatan | 13 jiwa/km² | ||||
|
Lambangsari adalah sebuah nama desa yang berada di wilayah Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia.
Berkaitan dengan sejarah dan riset yang dilakukan di Banten Girang pada tahun 1988 dalam program Franco-Indonesian Excavation, di daerah ini telah ada pemukiman sejak abad ke 11 sampai 12 (saat kerajaan Sunda) jauh sebelum kesultananan Banten berdiri. Perkembangan pemukiman ini kemudian meluas dan bergeser ke arah Serang dan kearah pantai salah satunya Bojonegara
Perkembangan Pada masa dahulu Desa Lambangsari mulanya hanya berupa hutan belukar atau rimba namun berangsur angsur datanglah masyarakat untuk membuka lahan perkebunan dan ladang berpindah pindah setelah hutan ditebang, mereka berladang kemudian ditanam Pohon Sawo, Mangga, Randu, Asem, Kosambi dan jenis pohon serta rempah-rempah lainnya tetapi mereka tidak bermukim ditempat tersebut hanya menginap beberapa hari kemudian mereka pulang, kemudian datang lagi untuk menjenguk kebun mereka.
Setelah masa penjajahan Jepang berakhir barulah ada masyarakat yang bermukim di Lambangsari, nama Lambangsari belum jelas asal usulnya dan siapa yang memberi nama Lambangsari tersebut, ada sebagian masyarakat yang mengatakan adanya kebiasaan masyarakat yang membuat Lambangsari (Kue/makakanan), dan ada pula yang memberi makna tersendiri bahwa Lambang merupakan ciri khas masyarakat yang menandakan kelurusan dan kejujuran. Sari bermakna sumber kehidupan yang memberi kesejukan kesuburan pada masyarakat, Ada pula yang mengatakan bahwa lambangsari merupakan Pangkat Kehormatan yang tunggal yang diberikan kepada petuah (Buyut Kasepuhan) yang ada di Kp. Pengrango, namun yang jelas sampai saat ini belum ada yang menemukan siapa nama petuah tersebut, termasuk juga asal usul nama Lambangsari secara pasti.
Pada tahun 1940 an masyarakat mulai bertambah dan bermukin di Lambangsari yaitu daerah Kampung Kerakal disitu awal mulanya kampung di wilayah lambangsari, Desa Lambangsari terdiri dari tujuh Kampung yaitu Kampung Kerakal, Kampung Pengrango, Kampung Kubang Laban, Kampung Ciakar, Kampung Kubang Kepuh, Kampung Kendal dan Kampung Kadong.
Karena Desa Lambangsari dilintasi jalan utama dan lintas perekonomian masyarakat yang menghubungkan Kota Cilegon dan kota Serang, perkembangan di Desa Lambangsari secara berangsur angsur bertambah pesat dan masyarakat bertambah banyak yang pindah dan datang di Desa Lambangsari sehingga perkembangan penduduk beraneka ragam.
Desa Lambangsari dahulu adalah bagian dari Rukun Keluarga (RK) dari Kampung Kerakal ke kampung-kampung yang lainnya . Tahun 1970 menjadi RK sendiri yaitu RK 001 sampai RK 007 ketika itu mulai dibangun mesjid di Kp. Kerakal dengan swadaya masyarakat dengan bergotong royong yang diberi nama Masjid Jami’ At-Taqwa Kampung Kerakal dan dibangun pula Sekolah Dasar di Kampung Kubang Laban yaitu SDN Kubang Laban.
Pada tahun 1985 dibangun Madrasah swasta dan dibangun pula kantor Kepala Desa Lambangsari, Dan pada tahun 1990, RK berubah status menjadi Rukun Warga (RW) sebagai bagian dari Desa Lambangsari.
Jauh sebelum tahun 1945 Kepala Desa pertama ditunjuk masyarakat secara musyawarah dan mufakat saat itu yang pernah menjabat adalah Jaro Umar, Jaro Misal, jauh sebelum istilah Jaro untuk memimpin Desa Lambangsari, dikenal dengan istilah “Kepala Kuwuh”, Setelah Indonesia merdeka Kepala Desa diadakan pemilihan Kepala Desa definitif Yang pertama dipilih secara demokratis dan terpilih Jaro Nawi (Asnawi) dengan Sekretaris Desa Karne dan pada saat itu Kepala desa dikenal dengan istilah “Jaro” Pada akhir tahun 1965 diadakan pemilihan Kepala Desa definitif juga dan terpilih HUSNI sebagai Kepala Desa Lambangsari dengan Sekretaris Desa H.MUSTAAL
Adapun pejabat Kepala Desa Lambangsari mulai dari berdiri sampai sekarang sebagai berikut:
1. Tahun 1965 Jaro HUSNI Sebagai Kepala Desa dan H. MUSTAAL sebagai Sekretaris Desa.
2. Tahun 1965-1989 H.MUHAIMIN sebagai Kepala Desa dan HASANUDIN sebagai Sekretaris Desa.
3. Tahun 1989 -1997 H.HASANI sebagai Kepala Desa dan SUBARI, BA sebagai Sekretaris Desa.
4. Tahun 1998-2006 BASUKI RAHMAT,S.Sos sebagai Kepala Desa dan MUHIBUDIN,S.Ag sebagai Sekretaris.
5. Tahun 2007-2013 BASUKI RAHMAT,S.Sos sebagai Kepala Desa dan MUHIBUDIN,S.Ag sebagai Sekretaris Desa yang sudah menjadi PNS. 6. Tahun 2014 sampai dengan sekarang JUNI sebagai kepala desa serta sekretaris Desa yang Tetap.
Referensi
[sunting | sunting sumber]