Lembaga Survei Indonesia
Lembaga Survei Indonesia (LSI) adalah lembaga riset opini publik terkemuka di Indonesia, berdiri sejak September 2003. Riset yang dilakukan terutama yang terkait dengan kontestasi politik seperti pemilihan umum nasional maupun daerah dan pembuatan kebijakan publik. LSI bersifat independen, non-partisan dan tidak berafiliasi pada partai politik maupun tokoh atau kelompok. LSI didirikan oleh tokoh-tokoh yang tepercaya independensinya, profesional, dan pro-demokrasi, antara lain Denny JA yang juga menjadi Direktur Eksekutif pertama Lembaga ini.[1]
Sejarah pendirian
[sunting | sunting sumber]Lembaga Survei Indonesia (LSI) didirikan oleh YAYASAN PENGEMBANGAN DEMOKRASI INDONESIA (YPDI) pada bulan Agustus 2003, bersifat independen, non-partisan atau tidak berafiliasi pada partai politik maupun tokoh atau kelompok yang terlibat dalam kontestasi politik, dan nirlaba. LSI didirikan oleh tokoh-tokoh yang tepercaya independensinya, profesional, dan pro-demokrasi.
Keanggotaan
[sunting | sunting sumber]Lembaga Survei Indonesia (LSI) adalah anggota konsorsium lembaga internasional Comparative National Election Project (CNEP) yang melakukan studi perbandingan pemilihan umum di Eropa, Amerika, Asia, Afrika, dan Amerika Latin dan merupakan Perwakilan Indonesia di ASIAN BAROMETER yang secara reguler melakukan survei tentang konsolidasi demokrasi di negara-negara Asia (http://www.asianbarometer.org/newenglish/network/ Diarsipkan 2007-05-12 di Wayback Machine.)
Ruang lingkup survei
[sunting | sunting sumber]Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyediakan jasa riset bagi berbagai kalangan yang berkepentingan dengan opini publik, terutama yang terkait dengan kontestasi politik seperti pemilihan umum nasional maupun daerah dan pembuatan kebijakan publik yang responsif terhadap aspirasi masyarakat. Data hasil survei akan membantu mengevaluasi dan memperbaiki kinerja pejabat publik, politisi, partai politik, lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga sosial-kemasyarakatan.
Jenis survei yang dilakukan
[sunting | sunting sumber]Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan 2 (dua) jenis survei:
- Survei Publik (non-komersial) yang dilakukan atas permintaan lembaga-lembaga publik, baik domestik maupun internasional dan untuk dipublikasikan. Survei ini berskala nasional dan dilakukan rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali.
- Survei Komersial yang dilakukan atas permintaan individu, kelompok atau lembaga swasta lainnya. Hasil survei ini sepenuhnya untuk klien dan tidak dipublikasikan kecuali klien bersangkutan menghendakinya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menyediakan jasa ‘menitipkan pertanyaan’ yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan klien. Ini adalah cara praktis untuk mendapatkan data survei berskala nasional maupun lokal dengan biaya lebih murah.
Prinsip kerja
[sunting | sunting sumber]LSI bekerja atas dasar prinsip-prinsip akademik dan analisis statistik yang relevan, serta bersandar pada kode etik survei opini publik: International Association of Public Opinion Research (IAPOR). Dewan pembina, ahli/peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) secara rutin dan intensif mengontrol dan mengevaluasi metodelogi dan hasil survei yang dilakukan secara detail, sesuai dengan prinsip-prinsip akademis dan ilmiah.
Fokus survei atau riset
[sunting | sunting sumber]- Perilaku pemilih dalam pemilihan umum nasional (anggota legislatif dan presiden) maupun daerah (Pilkada).
- Evaluasi publik atas kinerja lembaga eksekutif, lembaga legislatif, maupun yudikatif pada tingkat nasional maupun daerah (DT I dan DT II).
- Evaluasi atas kinerja Parpol, kelompok-kelompok kepentingan, Ormas atau civil society.
- Preferensi publik atas kebijakan-kebijakan publik nasional maupun daerah
- Evaluasi publik atas hubungan antar negara dan masalah-masalah internasional.
Tenaga ahli
[sunting | sunting sumber]Lembaga Survei Indonesia (LSI) didukung oleh para ahli dan peneliti yang kredibel, berpengalaman dan memiliki reputasi dalam studi Indonesia. Kualitas survei yang dilaksanakan terjaga secara akademik dan etis dengan adanya Dewan Penasihat Akademik yang memiliki reputasi akademik internasional.
- Prof. Dr. R William Liddle (Ohio State University, USA). Dikenal sebagai Indonesianis (ahli tentang Indonesia) terbaik saat ini, guru besar, pemikir yang produktif dan peneliti Indonesia yang kompeten. Menulis sejumlah buku diantaranya: Leadership and Culture in Indonesian Politics dan Political Participation in Modern Indonesia.
- Prof. Dr. Takashi Shirashi (Kyoto University, Jepang). Dikenal sebagai ahli Indonesia dari Jepang yang menekuni masalah sejarah dan perubahan sosial. Karyanya sangat berpengaruh antara lain: The Age in Motion: Popular Radicalism in Java 1912-1926.
- Prof. Dr. Harold Crouch (Australian National University, Australia). Dikenal sebagai ahli Indonesia dari The Research School of Pacific and Asian Studies di ANU, Australia, dan banyak melakukan penelitian mengenai Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. Bukunya menjadi referensi utama di bidangnya: The Army and Politics in Indonesia (1978) dan Government and Society in Malaysia (1996).
- Dr. Sri Adiningsih (Universitas Gajahmada, Yogyakarta), Ahli ekonomi, penasihat ekonomi pemerintah (2002-2004), dan menjadi salah satu nara sumber utama bagi media nasional dalam bidang ekonomi.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga dimotori oleh peneliti independen yang tepercaya dan berpengalaman melakukan survei sosial dan politik:
- Saiful Mujani, MA, Ph.D (Ohio State University, USA): Direktur Eksekutif dan Peneliti Utama. Keahlian utama: perilaku sosial-politik, pemilihan umum, partai politik, demokratisasi dan evaluasi publik atas kinerja pemerintah. Sejumlah karya akademiknya muncul dalam jurnal-jurnal internasional: Journal of Democracy dan Asian Survei. Banyak menulis kolom dan memberi komentar tentang masalah-masalah sosial-politik di Majalah Tempo, Harian Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo dan New York Times; dan televisi nasional dan internasional (MetroTV, SCTV, RCTI, TPI, TVRI, Indosiar, TransTV, ANTV, serta CNN, ABC Australia).
- Kuskrido Ambardi, MA, ABD (Ohio University dan Ohio State University, USA): Peneliti Utama. Keahlian utama: lembaga-lembaga politik, kinerja lembaga-lembaga negara, dan komunikasi politik; menulis di sejumlah media massa nasional: Harian Kompas, Koran Tempo dan Media Indonesia.
- Wahyu Prasetyawan, Ph.D (Kyoto University, Japan): Peneliti Utama. Keahlian utama: ekonomi politik dan kinerja investasi; menulis di sejumlah media massa nasional: Harian Kompas, Koran Tempo dan Media Indonesia.
- Adam Kamil, S.Si (Institut Pertanian Bogor-IPB): Peneliti. Keahlian Utama: statistik dan modeling
Referensi
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs resmi LSI Diarsipkan 2013-06-29 di Wayback Machine.
Info: http://www.lsi.or.id/