Lembah Air Mata
Lembah Air Mata merupakan situs peringatan pasca Perang Yom Kippur, yaiu penyerangan pasukan Suriah terhadap Israel pada 6 Oktober 1973.[1]
Lebih dari 500 tank dan pasukan gugur dalam peperangan ini. Setelah perang, medan pertempuran tersebut dikenal sebagai Lembah Air Mata (dalam bahasa Ibrani, Emek Habaha). Sekarang, kota ini menjadi tempat situs peringatan Dana Nasional Yahudi untuk anggota korps Brigade ke-77 yang gugur. Tugu peringatan itu disebut Oz 77, yang berasal dari dari kata Ibrani yang berarti “kekuatan.” [1]
Bagian dari monumen tersebut terdiri dari tank T-62 Suriah, salah satu tank yang mempelopori serangan Suriah. Pohon-pohon di lokasi tersebut ditanam untuk mengenang tentara Israel yang gugur dalam bertempur, nama mereka ditulis dalam bahasa Ibrani pada plakat di bawah pohon dan di salah satu tugu peringatan utama.[1]
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Pada 6 Oktober 1973, pasukan Suriah dan Mesir meluncurkan serangan saat warga Israel sedang merayakan Hari Raya Yom Kippur. Tank-tank Suriah menembus garis depan Israel pada hari pertama Perang Yom Kippur dan melaju melintasi Golan. Pasukan Suriah terdiri dari 700 Tank T-62, sedangkan Israel melawan serangan tersebut dengan 175 Tank Centurion buatan Inggris. infanteri Suriah membawa rudal anti-tank canggih yang tidak diketahui Israel sebagai bagian dari persenjataan Arab. Persenjataan Suriah yang unggul mempunyai dampak besar terhadap tank-tank Israel dan, setelah kemajuan pesat ke Israel, pasukan Arab berhenti di dekat Mitzpe Gadot, hanya lima menit dari sungai Yordan.[2]
Pada hari keempat pertempuran, pasukan Suriah melancarkan serangan dari lembah di utara Kuneitra. mencapai tempat yang lebih tinggi. Komandan Batalyon Avigdor Kahalani dikirim ke lembah tersebut dalam upaya terakhir untuk membendung kemajuan Suriah. Ketika tank Kahalani mencapai puncak bukit, dia berhadapan dengan tiga tank Suriah. Namun krunya berhasil menghancurkan satu tank dan kemudian tank lainnya, yang berjarak hanya 50 meter.[1][2]
Pertempuran berlangsung sepanjang hari hingga pasukan Suriah mundur ke bawah bukit. Lebih dari 500 tank hancur dan pasukan tertinggal dalam pertempuran tersebut. Setelah kekalahan ini, serangan Suriah secara efektif dihentikan.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d Bar-Am, Aviva (22 September 2015). Bar-Am, Aviva, ed. "A Valley of Tears where Israel stopped Syria in 1973". Times of Israel. Diakses tanggal 18 Desember 2023.
- ^ a b c Peck, Michael (1 Mei 2023). "Why The Centurion Is Such A Badass Tank". Popular Mechanics. Diakses tanggal 18 Desember 2023.