Ligung, Ligung, Majalengka
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Ligung | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Majalengka | ||||
Kecamatan | Ligung | ||||
Kode Kemendagri | 32.10.16.2006 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Ligung adalah desa di kecamatan Ligung, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia.
Sejarah Desa Ligung
[sunting | sunting sumber]Jaman dahulu kala ada 3 orang masing-masing bernama Buyut Alimah, Buyut Rasmi dan Buyut Kawi. Buyut Alimah berasal dari Cirebon, Buyut Rasmi berasal dari Cirebon juga, sedangkan Buyut Kawi berasal dari Beusi. Tiga orang ini merupakan “kejaran” orang kompeni Belanda, juga tiga orang ini pernah mengikuti zaman perang disebut perang Kedongdong di bawah pimpinan Pangeran Untung Surapati dari Mataram yang bermaksud ingin mengusir Belanda. Kemudian Buyut Kawi ini mempunyai adik perempuan yang bernama Buyut Barang, sehingga Buyut Barang ini dinikai Oleh Buyut Sidum yang berasal dari Cisambeng.
Jadi, orang yang pertama menginjakkan kaki di Ligung ini hanya ada lima orang. Hanya saja yang dua orang yaitu Buyut Alimah dan Buyut Rasmi tinggal di hutan Bantarwaru yang sekarang disebut dengan Sawah Slamet yang artinya selamat dari kejaran kompeni Belanda. Kemudian yang tiga Buyut Kawi bertempat tinggal di Ligung, kemudian semakin lama semakin banyak pengunjung sehingga mencapai tujuh puluh tiga (73) Kepala Keluarga yang berdiri dari murid-muridnya sendiri. Pada waktu itu pada tahun 1731, kemudian diadakan musyawarah pembentukan Kepala Desa sehingga sepakat untuk memilih Buyut Alimah untuk menjadi Kepala Desa hanya saja pada waktu itu antara Ligung dan Bantarwaru hanya dikepalai satu Kepala Desa saja.
Dan yang memberi nama Desa Ligung sendiri yaitu Buyut Alimah, asal kata Ligung yaitu karena diambil dari FAMILI dan AGUNG. Pada waktu itu rumah dan pekarangan masih sedikit dan sebagian besar masih hutan.
Demografi
[sunting | sunting sumber]Mayoritas masyarakat Ligung menggunakan bahasa Jawa Cirebon
Peristiwa Penting Yang Terjadi di Ligung
[sunting | sunting sumber]- Pada tahun 1890 membangun sebuah pintu air besar yang dikenal sampai dengan sekarang dengan nama PUTERAN waktu itu Kepala Desanya Bapak Warja.
- Pada tahun 1901 diadakan penebangan hutan untuk dijadikan pesawahan dan pekarangan juga membangun Lumbung Negara, pada saat itu Kepala Desanyna Bapak Surangggandanu.
- Pada tahun 1917 memindahkan alun-alun desa dan Masjid yang asalnya dekat sungai Cikeruh yang sekarang menjadi pasar, waktu itu kepala Desanya Bapak DASMAR.
- Pada tahun 1926 melaksanakan Gotong Royong yang sekarang menjadi Kampung Loji dan Kedunganyar yang disponsori oleh Buyut Pemuruyan dan Buyut Mami waktu itu kepala Desanya SAKIM.
- Pada tahun 1950 pemindahan pasar yang asalnya berada di Blok Bengkok yang sekarang telah dijadikan SD (Sekolah Dasar) II Waktu itu kepala Desanya Bapak Suganda.
- Pada tahun 1982 terjadi pemekaran desa Ligung menjadi dua desa yaitu Desa Ligung Lor, waktu itu kepala Desanya Bapak Sahlan.
- Pada tahun 1986 diadakan listrik masuk desa waktu itu Kepala Desanya Bapak Darma.
Kepala Desa
[sunting | sunting sumber]- Buyut Alimah 1731-1750
- Banjur 1750-1769
- Erban 1769-1784
- Nasingkem 1784-1797
- Emar 1797-1810
- Rengga 1810-1825
- Askat 1825-1838
- Asdam 18521864
- Kandam 185-1864
- Genjot 1864-1880
- Warja 1880-1890
- Mire 1890-1894
- Dasem 1894-1899
- Surangganu 1899-1899
- Asnat 1909-1915
- Dasmar 1915-1915
- Sakim 1936-1933
- Warjan 1933-1936
- Warsa 1936-145
- Reja Suganda 1945-1952
- Dali 1952-1957
- Cariah 19571962
- Dasja 1962-1965
- Musa 1965-1979
- Sahlan 1979-1985
- M. Darma 1985-1988
- Drs A.M. Arianto 1988-1998
- Drs A.M. Arianto 1998-2000
- Odik Radi 2000-2001
- Gunawan 2001-2011
- Husaeni 2011-2017