Lirik, Indragiri Hulu
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Lirik | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Riau |
Kabupaten | Indragiri Hulu |
Pemerintahan | |
• Camat | Sarman Arlos SS,MH |
Populasi | |
• Total | 23,418 jiwa jiwa |
Kode pos | 29353 |
Kode Kemendagri | 14.02.09 |
Kode BPS | 1402041 |
Luas | 220,4 km² |
Desa/kelurahan | 12/5 |
Lirik merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Indonesia. Secara umum keadaan topografinya adalah berupa dataran meskipun ada beberapa daerah yang berbukit-bukit, dengan ketinggian 6 meter dari permukaan laut. Dengan Batas Kecamatan Lirik Sebelah Utara langsung dengan Kabupaten Pelalawan (Desa Ukui) Sebelah Selatan dengan Kecamatan Pasir Penyu (Air Molek) Sebelah Timur dengan Kecamatan Lirik, dan Sebelah Barat dengan Kecamatan Lubuk Batu Jaya.
Jika dulunya Lirik masih menginduk pada Kecamatan Pasir Penyu (Air Molek), kini Lirik berdiri sendiri karena terdampak oleh kebijakan pemerintah tentang pemekaran wilayah menjadi Kecamatan Lirik, yang menaungi beberapa desa dan kelurahan seperti: Desa Banjar Balam, Japura, Lambang Sari IV, Mekarsari, Pasir Ringgit, Redang Seko, Seko Lubuk Tigo, Sidomulyo, Sukajadi, Sungai Sagu, Wonosari, Pasir Sialang Jaya, Kelurahan Gudang Batu, Lambang Sari I, II, III dan Pasar, Lambang Sari V, Lirik Area, dan Rejosari (Sumber: Lirik in Figure, BPS Kab. Indragiri Hulu, 2014 Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.) Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.
Lirik, merupakan dataran sedang yang berbatasan dengan kawasan Bukit Macan belantara Seko Lubuk Tigo. Lirik dikenal karena menjadi wilayah di Indonesia, yang sengaja dibuka untuk merintis kegiatan awal eksplorasi pertambangan minyak dan gas bumi oleh salah satu perusahaan eksplorasi minyak asing sekitar tahun 1950-an. Dulu hanya merupakan kawasan kecil yang banyak terdapat titik minyak bumi. Seiring berjalannya waktu, masyarakat di wilayah sekitarnya, seperti Air Molek, Kota Rengat, Belilas, Sorek dll menganggap bahwa Lirik merupakan daerah tempat tinggal bagi keluarga orang-orang berpunya. Dulunya, kebutuhan umum seperti Listrik, Air dan Telpon disediakan gratis bagi keluarga pegawai/karyawan perusahaan minyak. Fasilitas umum seperti: bioskop, kolam renang, lapangan tennis, golf-yard, panggung pertunjukan, rumah sakit, bumi perkemahan, pemadam kebakaran, landasan helycopter disediakan dan dibangun untuk mensupport kegiatan perusahaan minyak tersebut. Diakhir pekan, LRC (sekarang Dang Patra) dan Isdoli, menjadi sentra kegiatan hiburan dan olahraga di Lirik. Ada juga fasilitas bandara Japura, yang digunakan untuk kepentingan pekerjaan dinas, maupun dalam melayani anggota keluarga karyawan perusahan minyak yang ada di Lirik.
Jalan Lintas Timur Sumatera di Kecamatan Lirik sudah dibeton dan jalan-jalan di setiap desa sudah di aspal serta gang-gang kecil juga sudah disemenisasi. Pemukiman-pemukiman khusus karyawan yang bukan warga asli Lirik dibangun dengan bentuk camp-camp (Camp1, Camp2, Bukit Pramuka, Dormitory) dengan lengkap pos pengamanan dari petugas security perusahaan, jalan aspal, type rumah dan fasilitas lengkap.
Ladang minyak yang dulunya dikelola perusahaan tersebut, kini dialihkan tata-kelolanya kepada BUMN migas dan perusahaan migas swasta nasional. Dan, aktivitas eksplorasi migas di Lirik pun, menjadi kelanjutan dari pengambilalihan 100% saham perusahaan swasta asing pada tahun 1995. Ciri khas yang sekarang menjadi ikon dari Kecamatan Lirik adalah Stasiun Pengumpul Minyak Sungai Karas, yang berupa kolam-kolam penampung materi liquid panas, tabung-tabung berwarna hitam, dan pipa saluran berukuran besar, yang terlihat saat melewati Jalan Lintas Timur Sumatra.
Namun seiring perjalanan waktu, Kecamatan Lirik sudah tidak segemerlap dulu. Sebagai informasi, cadangan alam minyak bumi di Lirik setiap tahun semakin menipis. Dan dampaknya, fasilitas-fasilitas perusahaan tersebut banyak yang tidak terawat dan rusak terkikis waktu. Tapi, ada juga beberapa fasilitas yang telah di alih-fungsikan. Seperti Isdoli, yang kini difungsikan sebagai gedung sekolah. Lapangan Golf LGC, Dang Patra, Bumi Perkemahan, yang telah juga di fungsikan sebagai tempat Wisata Alam.
Walaupun setingkat kecamatan, Lirik sudah sejak lama memiliki dan mengelola Bandara sendiri. Bandara Japura pada dasarnya melayani perhubungan udara dari Rengat, ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu, ke Pekanbaru. Japura memiliki letak yang strategis karena dilewati oleh Jalan Raya Lintas Timur Sumatra.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah pun mulai beragam. Dulu berdiri sebuah wadah kegiatan Marchingband yang bernama Bahana Wikhridita Drumcops (BWDC) yang sempat mengharumkan nama Lirik di tingkat nasional. dengan mengirimkan kontingen marchingband ke Istana Negara Jakarta. Guna mengikuti Parade Senja 17 Agustus 1987. Juga ada kegiatan Pramuka GUDEP 005-006 yang beberapa kali mengirimkan kontingen ke Jambore Nasional di Cibubur mulai tahun 1991. Kegiatan olahraga Kempo Perkemi Lirik yang sempat mengharumkan nama Lirik. Juga ada Pencak Silat Merpati putih, yang mengirimkan para pesilatnya hingga ke tingkat nasional, baik itu internal Merpati putih, maupun pada Kejurnas IPSI di Jakarta. bahkan baru-baru ini adik-adik kita beberapa juga berhasil diseleksi untuk menjadi Pasukan Pengkibar Sang Saka Paskibraka di Istana Negara sejak tahun 2013 lalu.
Itulah fakta yang tak dimungkiri dari sebuah dusun kecil bernama Lirik (kini Kecamatan Lirik) memiliki rekam jejak yang panjang menarik dalam sejarah perminyakan di Indonesia. Dimana di daerah inilah pertama kali ditemukannya ladang minyak yang hasilnya tidak hanya dinikmati oleh daerah setempat, tetapi juga oleh seluruh masyarakat kita di Indonesia. Sudah selayaknya kita sebagai warga aseli, lahir tumpah darah, warga pendatang menetap maupun yang pernah singgah, untuk tetap berbangga dengan Lirik, Indragiri Hulu, Riau. Janganlah berniat ataupun mencoba untuk menghapus goresan yang pernah dikisahkan di Lirik ini, dan Jangan sekali-kali melupakan sejarah [Jasmerah -Ir.Soekarno], karena bagaimanapun siapa saja yang pernah menapakkan kaki di Kecamatan Lirik pastilah telah menjadi bagian dari Lirik sampai kapanpun.