Lobster berbulu
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Lobster berbulu
| |
---|---|
Kiwa hirsuta | |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Kiwa hirsuta |
Lobster berbulu atau lobster yeti (Kiwa hirsuta) adalah krustasea yang ditutupi dengan rambut-rambut halus yang merupakan penutup setae yang padat, seperti yang ditemukan pada kaki beberapa jenis udang. Rambut-rambut halus ini berfungsi sebagai filter untuk mendetoksifikasi air tempat mereka hidup. Lobster ini buta, tidak berwarna, dan hidup dalam kegelapan laut dalam, tepatnya di aliran hidrotermal di Samudra Pasifik. Para penyelam telah menemukan sejenis hewan bercangkang baru di Lautan Pasifik Selatan yang mirip kepiting. Ditemukan sebagai spesies baru, hewan ini kemudian diklasifikasikan sebagai famili baru dengan nama Kiwaidae, dan genus baru Kiwa[1]. Taksonomi keluarga baru ini masuk ke dalam superfamili Chirostyloidea.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama Kiwa hirsuta diambil dari mitologi Polinesia yang berarti dewi kerang, meskipun dalam mitologi Maori kiwa berarti penjaga.[2]. Kata Hirsuta dalam bahasa Latin memiliki arti rambut.
Karakteristik
[sunting | sunting sumber]Karakteristik menakjubkan yang membuat heran para peneliti adalah bulu-bulu halus yang menutupi capitnya. Temuan ini merupakan hadiah berharga dalam ekspedisi penyelaman yang diorganisasi oleh Robert Vrijenhoek dari Monterey Bay Aquarium Research Institute di California.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Macpherson, Enrique (2005). "A new squat lobster family of Galatheoidea (Crustacea, Decapoda: Anomura) from the hydrothermal vents of the Pacific-Antarctic Ridge". Zoosystema. 27: 709–723.
- ^ Elsdon Best (1924). "IV. Cosmogony and Anthropogeny". The Maori - Volume 1. hlm. 89–105.