Lontar, Tirtayasa, Serang
Lontar | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Banten | ||||
Kabupaten | Serang | ||||
Kecamatan | Tirtayasa | ||||
Kode pos | 42193[1] | ||||
Kode Kemendagri | 36.04.13.2007 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Lontar adalah sebuah desa di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada masa dahulu Desa Lontar mulanya hanya berupa hutan belukar atau rimba namun berangsur angsur datanglah masyarakat dari Negara Tiongkok singgah melalui jalan Perairan dengan tujuan berdagang.[2]
Setelah masa penjajahan Belanda-Jepang berakhir barulah ada masyarakat yang bermukim di daerah itu, dengan nama desa Lontar, belum jelas asal usulnya dan siapa yang memberi nama Lontar tersebut, ada sebagian masyarakat yang mengatakan adanya pohon Lontar yang daunnya rimbun yang tertanam didekat pinggiran pantai, dan ada pula yang memberi makna tersendiri bahwa pohon Lontar yang tegak lurus menandakan kelurusan dan kejujuran. Pantai/Laut/Air bermakna sumber kehidupan yang memberi Penghidupan pada masyarakat namun yang jelas sampai saat ini belum ada yang menemukan asal usul nama Lontar secara pasti.
Pada tahun 1956an masyarakat mulai bertambah dan bermukim di Lontar setelah sebagian warga Tionghoa pindah dari desa Lontar Karena terjadi huru hara akibat pesta kembang api pada waktu itu, disisi lain Banyak Pendatang/Perantauan yang bermukim disitu Lontar diantaranya dari Suku Bugis, Betawi, Borneo (kalimantan) suku Jawa (Kluwut) dll, yang rata–rata bekerja sebagai Nelayan perikanan, Bagan Sero, dan pedagang.
Karena Desa (Lontar) Mempunyai akses jalan raya yang terhubung daerah Tirtayasa, Pontang bahkan Perkotaan (Serang-Banten) maka secara berangsur angsur bertambah pesat dan masyarakat bertambah banyak yang pindah ke Daerah tersebut sehingga (Lontar) berpenduduk beraneka ragam.
(Lontar) adalah bagian dari Kampung-Kampung diantaranya Kampung Lontar, Pecinan (daerah warga Tionghoa), Pekandangan (kandang Babi), Kebalikan, dan Berangbang. Pada Tahun 1960-an Lontar Sudah bisa Membagi Beberapa Kampung ketika itu mulai dibangun masjid dengan swadaya masyarakat dengan bergotong royong yang pada waktu itu belum ada namanya.dan pada tahun 1970-an s/d 1980-an dibangun pula Sekolah Dasar yaitu SD 1 , 2 ,3 Sesuai Instruksi Presiden (inpres) sehingga SD 3 Lontar Disebut Julukan SD INPRES dan juga sekolah madrasah (Ngaji Dohor).
Daftar kampung
[sunting | sunting sumber]Kampung
[sunting | sunting sumber]1. Lontar (Desa Induk)
2. Margiyasa
3. Kepaksan (Daerah Perbatasan dengan Desa Alang-Alang)
4. Kampung Sawah
5. Berangbang (Terpisah Dari Desa Induk)
6. Kampung Baru (Pecinan)
7. Sukadiri
8. Pekandangan
9. Kebalikan
Jumlah RT/RW
[sunting | sunting sumber]Lontar terbagi ke dalam 5 RW dan 22 RT
Daftar kepala desa
[sunting | sunting sumber]Tahun 1956-1971: Khusen
Tahun 1971-1974: H. Waseh (Penjabat Sementara)
Tahun 1974-1990: H. Mail
Tahun 1990-1998: Akiman khusen
Tahun 1998-2008: Sanusi MD
Tahun 2008-2014: H. Sukemi Mail
Tahun 2014-2015: Khaerudin (Penjabat Sementara)
Tahun 2015-2021:
Tahun 2021-sekarang : Andi
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Dikarenakan posisi Desa yang berada dalam lingkungan pesisir, banyak tempat wisata yang ada di Desa Lontar. Diantaranya Pantai Lontar, Wisata Mangrove Jembatan Pelangi dan Segara Biru. Wisatawan juga bisa menyewa perahu nelayan sekitar untuk pergi memancing di tengah laut atau memancing di empang-empang milik warga.
Kuliner
[sunting | sunting sumber]Lontar terkenal dengan jajanan khas Rumput Laut seperti Dodol, Kerupuk dan Stik Rumput Laut, Olahan Ikan (Dendeng, Pindang, Seafood) dan produk khas lainnya.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kode Pos Kecamatan Tirtayasa
- ^ "Sejarah Desa Lontar". Pemerintah Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang. Diakses tanggal 21 Maret 2023.