Lubuk Mandarsah, Tengah Ilir, Tebo
Lubuk Mandarsah | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jambi | ||||
Kabupaten | Tebo | ||||
Kecamatan | Tengah Ilir | ||||
Kode Kemendagri | 15.09.09.2005 | ||||
Luas | - km² | ||||
Jumlah penduduk | 7532 jiwa | ||||
Kepadatan | jiwa | ||||
|
Lubuk Mandarsah adalah sebuah desa di Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, Indonesia.
Kantor pemerintahan ada di Dusun Tanjung Pauh yang lebih sering disebut dengan Dusun Lubuk Mandarsah
Batas-batas Desa Lubuk Mandarsah adalah sebagai berikut: sebelah timur laut berbatasan dengan Desa Lubuk Kambing dan Sungai Paur, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat; sebelah tenggara berbatasan dengan Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir dan Desa Rantau Api, Kecamatan Tengah Ilir; sebelah selatan dan barat daya berbatasan dengan Desa Mengupeh dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir. Konflik yang berlarut-larut dengan pihak perusahaan PT.WIRA KARYA SAKTI,anak perusahaan sinar mas.dari mulai masuk nya perusahaan tersebut di lubuk mandarsah pada tahun 2007 hingga kini ditahun akhir 2020 belum juga menemukan titik penyelesaian.segala upaya sudah di lakukan masyarakat,dgn ikut pola HTR yg dicanangkan oleh mantan gubernur jambi alm zulkifli nurdin,hingga dgn pola perhutanan sosial P83,masyarakat terus mengalah,dimanakah tempat utk mengadu lagi bagi masyarakat?
Salam_an.
Dusun
[sunting | sunting sumber]- Tanjung Pauh
- Sungai Landai
- Lubuk Punggur
- Kelapa Kembar
- Pelayang Tebat
- Tanjung Beringin
- Malako
- Sumber Arum
Jalan utama desa ini sepanjang 19 kilometer adalah jalan raya Simpang Niam-Merlung yang merupakan jalan provinsi. Kondisi infrastruktur jalan masih banyak yang berupa jalan berkoral, dan sebagaian besar masih jalan rintisan.
Penduduk Lubuk Mandarsah sangat beragam suku. Suku aslinya yaitu suku Melayu Jambi dan Suku Anak Dalam, sedangkan pendatangnya terdiri dari suku Jawa, suku Batak, suku Karo, suku Sunda, suku Melayu Palembang, suku Aceh, suku Minang, dan suku Minahasa.
Untuk agama dan kepercayaan di Desa Lubuk Mandarsah juga cukup beragam yaitu Islam dengan berbagai kelompoknya, Kristen dengan berbagai denominasinya, dan Katolik. Tercatat ada 21 masjid, 24 mushola/surau, 7 gereja Protestan dan 2 kapel Katolik. Kehidupan beragama juga terjalin harmonis dengan kerjasama antarwarga yang baik dan saling silahturahmi.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah pertanian. Tanaman yang diolah terbesar adalah kelapa sawit, selebihnya karet dan tanaman lainnya.
Wilayah Lubuk Mandarsah memang sangat luas. Relief yang berbukit bukit dan merupakan daerah aliran sungai. Bukit-bukit yang lumayan tinggi adalah Bukit Bakar, Bukit Rinting, dan Bukit Huluketalo. Sungainya antara lain Sungai Ketalo, Sungai Landai dan Sungai Pademan. Lahan digunakan untuk perkampungan dan lahan perkebunan serta sebagian besar termasuk Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan Lahan P.T. Wirakarya Sakti, Distrik VIII.
Daerah ini mulai maju pesat dengan masuknya para perantau dan pendatang dari daerah lain. Ini dapat dilihat dengan adanya pusat-pusat ekonomi yang muncul dengan kerjasama yang baik antar warga asli dan pendatang. Di wilayah selatan yaitu Asam Merah merupakan pusat ekonomi untuk Dusun Lubuk Mandarsah, Sungai Landai dan Lubuk Punggur. Sedangkan di wilayah utara, Pasar Senin adalah pusat ekonomi untuk Dusun Sumber Arum, Tanjung Beringin, Malako, Pelayang Tebat dan Kelapa Kembar.
Sarana Pendidikan
[sunting | sunting sumber]8 unit PAUD dan TK 11 unit SD 2 unit SD Kelas Jauh 2 unit SMP, yaitu SMP 32 dan SMP 44 1 unit SMP Satu Atap Malako 1 unit SMK calon
Sarana Kesehatan
[sunting | sunting sumber]1 unit Puskesmas 8 unit Poskesdes dan Puskesmas Pembantu