Lukas 1
Lukas 1 | |
---|---|
Kitab | Injil Lukas |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 3 |
Lukas 1 (disingkat Luk 1) adalah pasal pertama dari Injil Lukas pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Disusun oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2] Pasal yang terdiri dari 80 ayat ini merupakan salah satu pasal terpanjang dalam Perjanjian Baru, memuat catatan peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Yesus.[3]
Teks
[sunting | sunting sumber]- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani Koine.
- Sejumlah naskah tertua yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Papirus 4 (diperkirakan dibuat sekitar 150-175 M)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Bezae (~400 M)
- Codex Washingtonianus (~400 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; ayat 1-2 hilang)
- Papirus 42 (abad ke-6/ke-7; terlestarikan: bahasa Yunani ayat 54-55; bahasa Koptik ayat 46-51)
- Minuscule 481 dari abad ke-10.
- Pasal ini dibagi atas 80 ayat.
- Disusun dengan ketelitian historis yang tinggi dari seorang yang terpelajar dari latar belakang budaya Yunani bukan Yahudi, di mana banyak sarjana melihat paralel antara gaya tulisannya (antara lain, bagian pendahuluan) dengan kitab-kitab sejarah Yunani karya Herodotus dan Thukidides sebagaimana pula buku panduan dan makalah ilmiah dalam dunia Helenistik.[4]
- Injil Lukas ditulis untuk memberi informasi yang teratur dan akurat mengenai kehidupan Yesus Kristus kepada Teofilus (ayat 1). Tidak diketahui jelas siapa orang ini, namun kemungkinan besar dia berhubungan dengan pengadilan Paulus di Roma dan sudah menjadi Kristen dari pemberitaan Injil.[4]
- Penulis Injil rupanya mendapatkan informasi mengenai pasal 1 ini dari Maria yang melahirkan Yesus Kristus, karena peristiwa-peristiwa yang dicatat berhubungan dengan kehadiran Maria (Lukas 2:19 dan 51; lihat Maria sebagai saksi mata)[5]
Struktur isi
[sunting | sunting sumber]Pembagian isi pasal:
- Lukas 1:1–4 = Pendahuluan (kepada Teofilus)
- Lukas 1:5–25 = Pemberitahuan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis
- Lukas 1:26–38 = Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus
- Lukas 1:39–45 = Maria dan Elisabet
- Lukas 1:46–56 = Nyanyian pujian Maria
- Lukas 1:57–66 = Kelahiran Yohanes Pembaptis
- Lukas 1:67–80 = Nyanyian pujian Zakharia
Ayat 1
[sunting | sunting sumber]- Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita (TB)[6]
Ayat 1 bahasa Yunani
[sunting | sunting sumber]- Ἐπειδήπερ πολλοὶ ἐπεχείρησαν ἀνατάξασθαι διήγησιν περὶ τῶν πεπληροφορημένων ἐν ἡμῖν πραγμάτων
- Transliterasi: Epeidēper polloi epecheirēsan anataxasthai diēgēsin peri tōn peplēroforēmenōn en ēmin pragmatōn
- Terjemahan harfiah: Sebagaimana banyak (orang) (telah) berusaha menyusun narasi tentang yang (telah) terlaksana di antara kita perihal
Ayat 1 bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]- quoniam quidem multi conati sunt ordinare narrationem quae in nobis conpletae sunt rerum
Ayat 1 catatan
[sunting | sunting sumber]- "Teofilus yang mulia": dalam naskah asli bahasa Yunani tidak disebutkan pada ayat 1 melainkan pada ayat 3 yang masih merupakan kesatuan kalimat (ayat 1-4).[7]
- "Banyak orang telah berusaha": Penulis Injil Lukas mengaku bahwa ia bukan orang pertama yang menulis riwayat Yesus Kristus dan bahwa ia tahu sebelumnya sudah ada orang-orang yang menyusun kisah riwayat hidup Yesus. Bapa-bapa gereja mencatat bahwa Injil Lukas ditulis setelah Injil Matius dan Injil Markus beredar,[8] tetapi menurut komentator Alkitab Lutheran, Johann Bengel, Lukas mungkin hanya berpikir mengenai Injil Markus di antara kitab-kitab Injil yang dikenalnya, bukan Injil Matius ataupun Injil Yohanes.[9]
- "Telah terjadi": Kata Yunani "πεπληροφορημένων" (peplēroforēmenōn) mengandung makna "telah tuntas terlaksana atau digenapi". Penulis mengindikasikan bahwa ada suatu rencana Allah yang terlaksana dalam riwayat yang ditulisnya tersebut.[8]
Ayat 2
[sunting | sunting sumber]- Seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.(TB)[10]
Ayat 2 bahasa Yunani
[sunting | sunting sumber]- καθὼς παρέδοσαν ἡμῖν οἱ ἀπ' ἀρχῆς αὐτόπται καὶ ὑπηρέται γενόμενοι τοῦ λόγου
- Transliterasi: kathōs paredosan ēmin oi ap archēs autoptai kai upēretai genomenoi tou logou
- Terjemahan harfiah: seperti disampaikan (kepada) kita (oleh) yang sejak semula saksi-saksi mata dan telah menjadi pelayan-pelayan Firman.
Ayat 2 bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]- sicut tradiderunt nobis qui ab initio ipsi viderunt et ministri fuerunt sermonis
Ayat 2 catatan
[sunting | sunting sumber]- "Saksi mata": Penulis Injil Lukas mendapatkan bahan tulisannya dari "para saksi mata" ("αὐτόπται", dari bentuk tunggal "", autoptés yaitu kombinasi dari kata "auto" ("sendiri") + "opto" ("melihat; penglihatan"), "melihat sendiri"), meskipun penulis bukan termasuk seorang saksi mata.[8]
- "Firman": Kata Yunani "τοῦ λόγου" (tou logou) dalam bentuk kepunyaan "(dari) Sang Firman" menyiratkan perujukan Yesus Kristus sebagai "Logos" (= Firman; kalam; kata; bahasa Arab: kalimah) sebagaimana pada Yohanes 1:1 dan seterusnya.[11]
Ayat 3
[sunting | sunting sumber]- Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan saksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, (TB)[12]
Ayat 3 bahasa Yunani
[sunting | sunting sumber]- ἔδοξε κἀμοί, παρηκολουθηκότι ἄνωθεν πᾶσιν ἀκριβῶς, καθεξῆς σοι γράψαι, κράτιστε Θεόφιλε
Transliterasi:
- edoxen kamoi, parēkolouthēkoti anōthen pasin akribōs, kathexēs soi grapsai, kratiste Theofile
Terjemahan harfiah:
- baiklah bagiku, (setelah) menyelidiki (dari) awal semuanya (dengan) saksama, (secara) teratur kepadamu menuliskan(nya), termulia Teofilus.
Ayat 3 bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]- visum est et mihi adsecuto a principio omnibus diligenter ex ordine tibi scribere optime Theophile
Ayat 3 catatan
[sunting | sunting sumber]- "Termulia Teofilus": Kata-kata Yunani "kratiste Theophile" merujuk kepada nama penerima, kepada siapa Injil Lukas pertama kalinya ditujukan. Sebutan "kratiste" ("termulia", "yang mulia", "yang terhormat") dipakai untuk menyapa pejabat tinggi Romawi, dengan tingkatan sedikit di bawah Senator.[8] Dalam Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai "Teofilus yang mulia", tetapi ditempatkan di bagian paling awal ayat 1, di awal kitab Injil ini.
- Metode penulisan Injil Lukas
Dalam ayat ini penulis Injil Lukas menyampaikan empat metode penyusunannya:[8]
- parēkolouthēkoti: berdasarkan "penyelidikan" atau "mengikuti semua kabar yang ada"
- anōthen pasin: "dari awal" atau "dari asal mulanya" (terjemahan harfiah: "dari atas", sebagaimana memeriksa suatu daftar mulai dari depan) "semuanya" atau "segala peristiwa itu". Injil Lukas mencatat mulai dari peristiwa-peristiwa menjelang kelahiran Yesus Kristus, termasuk kelahiran Yohanes Pembaptis yang berhubungan dengan riwayat Yesus, karena Injil-injil sebelumnya (Injil Matius dan Injil Markus) memulai catatan pekerjaan Yesus Kristus dari munculnya Yohanes Pembaptis.
- akribōs: dengan saksama atau teliti, termasuk mendengar langsung dari saksi-saksi mata (lihat ayat 2)
- kathexēs: secara teratur atau berurutan. Ini bukan berarti "kronologis" atau menurut waktu, melainkan lebih bermakna "menurut urutan tema yang jelas". Secara garis besar, Injil Lukas memaparkan kehidupan Yesus dari masa mudanya, pekerjaan di Galilea, pekerjaan di Yudea, akhirnya di Yerusalem.[8]
Ayat 4
[sunting | sunting sumber]- supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (TB)[13]
Ayat 5
[sunting | sunting sumber]- Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. (TB)[14]
- Referensi silang: 1 Tawarikh 24:10 (TB)
- "Rombongan Abia": Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi saat imam Zakharia dari rombongan Abia, melakukan tugasnya di Bait Allah. Rombongan Abia adalah kelompok ke-8 (1 Tawarikh 24:10) dari 24 rombongan imam yang bergiliran melakukan tugas di Bait Allah (1 Tawarikh 24:7–18). Ada pakar yang berpendapat giliran ini biasanya jatuh pada awal bulan Sivan dalam kalender Yahudi atau sekitar bulan Juni kalender Masehi. Dengan demikian Elisabet mulai hamil pada bulan Juni atau segera setelahnya. Jika kehamilan dimulai bulan Juni, maka Yohanes Pembaptis diperkirakan lahir bulan Maret-April pada tahun berikutnya, menurut kalender Masehi, yaitu sekitar Paskah Yahudi.[15]
Ayat 9
[sunting | sunting sumber]- Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. (TB)[16]
- "Bait Suci": merujuk kepada Bait Suci kedua yang dibangun oleh Zerubabel setelah kembali dari pembuangan di Babel, dan kemudian diperindah oleh Herodes Agung (Lukas 1:5) yang pada saat terjadinya peristiwa pada pasal ini masih terus dalam perbaikan (Yohanes 2:20). Jadi, Injil Lukas dimulai dan diakhiri dengan catatan peristiwa pada Bait Suci (Lukas 24:53), di mana kebisuan Zakharia dalam menjalankan tugas pelayanannya dikontraskan dengan pemberitaan "kabar baik" yang disampaikan oleh Yesus.[17]
Ayat 13
[sunting | sunting sumber]- Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." (TB)[18]
Ayat 15
[sunting | sunting sumber]- [Malaikat itu berkata kepada Zakharia:] "Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;" (TB)[19]
- Referensi silang: Bilangan 6:3 (TB)
Ayat 17
[sunting | sunting sumber]- "Dan ia [Yohanes Pembaptis] akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." (TB)[20]
- Referensi silang: Maleakhi 4:5-6 (TB)
- "Roh dan kuasa Elia": Dalam banyak hal, Yohanes akan mirip dengan nabi Elia yang berani itu (lihat Maleakhi 4:5). Karena dipenuhi Roh Kudus (Lukas 1:15), Yohanes akan menjadi seorang pengkhotbah yang memberitakan kebenaran moral (Lukas 3:7–14; Matius 3:1–10).
- Ia akan mempertunjukkan pelayanan Roh Kudus dengan berkhotbah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman (lihat Yohanes 16:8).
- Ia akan membalikkan hati "orang yang tidak taat kepada hikmat orang benar" (lihat Matius 11:7).
- Ia tidak akan berkompromi dengan suara hatinya atau membengkokkan prinsip-prinsip alkitabiah hanya demi jabatan atau keamanan pribadi (Lukas 3:19–20; Matius 14:1–11).
- Ia akan taat kepada Allah dan tinggal setia terhadap seluruh kebenaran. Pendeknya, Yohanes akan menjadi seorang "hamba Allah".
- "Hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya": Salah satu dosa terbesar dari umat Allah dalam Perjanjian Lama adalah kegagalan para bapa untuk mengasihi anak-anak laki-laki dan perempuannya dengan secukupnya untuk mengajarkan jalan dan perintah Allah (lihat Maleakhi 4:6) kepada mereka. Dengan kedatangan Yohanes Pembaptis dan Injil Kristus maka hati bapa-bapa akan berbalik kepada anak-anaknya.
- 1) Ini merupakan suatu pernyataan yang jelas bahwa salah satu sasaran kunci dari Injil adalah meneguhkan kembali kehendak Allah untuk keluarga dengan suatu hubungan yang tepat antara bapa dengan anak mereka. Melalui pemberitaan tentang pertobatan dan ketuhanan Kristus, bapa-bapa akan mengabdikan diri pada anaknya dalam suatu sikap kebenaran.
- 2) Jika gereja masa kini gagal untuk menjadi apa yang Allah inginkan, mungkin salah satu faktornya adalah karena hati bapa-bapa sekali lagi telah mengabaikan anaknya karena lalai untuk mengasihi mereka, untuk meluangkan waktu bersama-sama mereka, dan untuk mengajarkan Firman Allah dan standar kebenaran kepada mereka. Sebagai akibatnya, anak-anak akan menolak jalan Allah (Maleakhi 4:6).
- 3) Berikut ini terdapat ayat-ayat penting yang berkaitan dengan bapa-bapa dan anak-anak:
- (a) mengajar anak-anak agar setia kepada jalan Allah: Keluaran 10:2; Keluaran 13:8; Ulangan 4:9–10; 6:6–25; 11:18–21; Mazmur 78:5–8; Yesaya 38:19; Yoel 1:3; Efesus 6:4; 1 Tesalonika 2:11;
- (b) mengasihi dan mengoreksi anak-anak; Mazmur 103:13; Amsal 3:12; Amsal 13:24; 23:13–14; Maleakhi 4:6; Lukas 11:11–13; 2 Korintus 12:14; Efesus 6:4; Kolose 3:21; 1 Tesalonika 2:11; 1 Timotius 3:4–5,12; 5:8; Titus 2:4; Ibrani 12:7;
- (c) bapa-bapa berdoa bagi anaknya: Kejadian 17:18; 2 Samuel 12:16; 1 Tawarikh 22:11–12; 29:19; Ayub 1:5; Efesus 3:14–19. Lihat Yohanes 17:1 mengenai suatu model doa bapa untuk anaknya.[21]
Ayat 19
[sunting | sunting sumber]- Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu." (TB)[22]
- Referensi silang: Daniel 8:16, Daniel 9:21
Ayat 24
[sunting | sunting sumber]- Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: (TB)[23]
Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus
[sunting | sunting sumber]Ayat 26-38
[sunting | sunting sumber]Ayat 26
[sunting | sunting sumber]- Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, (TB)[24]
Ayat 27
[sunting | sunting sumber]- kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (TB)[25]
- Referensi silang: Matius 1:18, 20
Ayat 28
[sunting | sunting sumber]- Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata:
- "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." (TB)[26]
- Dan ketika masuk, malaikat itu berkata kepadanya,
- "Salam, hai engkau yang dilimpahi anugerah, Tuhan besertamu, hai engkau yang diberkati di antara para wanita!" (MILT 2008)[26]
Ayat 28 bahasa Yunani
[sunting | sunting sumber]Textus Receptus 1550
- καὶ εἰσελθὼν ὁ ἄγγελος πρὸς αὐτὴν εἶπεν
Transliterasi:
- kai eiselthōn o angelos pros autēn eipen
- khaire kekharitōmenē o kurios meta sou eulogēmenē su en gunaixin[27]
Ayat 28 bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]Vulgata Clementina
- Et ingressus angelus ad eam dixit:
- Ave gratia plena: Dominus tecum: benedicta tu in mulieribus.[27]
Ayat 28 bahasa Inggris
[sunting | sunting sumber]- And the angel came in to her, and said,
- Hail, you that are highly favored, the Lord is with you: blessed are you among women.[27]
Ayat 28 catatan
[sunting | sunting sumber]- "Hai engkau yang dikaruniai": diterjemahkan dari satu kata Yunani κεχαριτωμενη, kekharitōmenē, yang juga berarti "dianugerahi" atau "diberi rahmat", di sini tersirat 'dari Allah'. Sekalipun Maria dikaruniai melebihi semua wanita dalam hal dipilihnya sebagai ibu Yesus, para penulis Perjanjian Baru tidak pernah menyatakan bahwa ia harus disembah, atau harus diberi gelar-gelar khusus atau orang harus berdoa kepadanya. Maria layak dihormati, tetapi hanya Anaknyalah yang layak menerima penyembahan orang percaya.
- 1) Perhatikan bahwa Maria dipilih karena ia telah mendapat kasih karunia di mata Allah (lihat Kejadian 6:8). Hidupnya yang sederhana dan saleh begitu menyenangkan hati Allah sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang paling penting ini (lihat 2 Timotius 2:21).
- 2) Berkat Maria tidak hanya mendatangkan sukacita yang besar bagi dirinya tetapi juga banyak penderitaan dan kepedihan (lihat Lukas 2:35), sebab Anaknya akan ditolak dan disalibkan. Di dunia ini, panggilan Allah akan selalu meliputi berkat dan penderitaan, sukacita dan dukacita, keberhasilan dan kekecewaan.[21]
- "Hai engkau yang diberkati di antara para wanita": Ada pada Textus Receptus, tetapi tidak dimuat pada Novum Testamentum Graece. Lihat Lukas 1:42.
Ayat 31
[sunting | sunting sumber]- [Malaikat berkata:] "Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus." (TB)[29]
- Referensi silang: Matius 1:21
Ayat 32
[sunting | sunting sumber]- [Malaikat berkata:] "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya" (TB)[30]
- Referensi silang: 2 Samuel 7:12, 13, 16; Yesaya 9:6 (TB)
- "Anak Allah Yang Mahatinggi": Kesamaan penggunaan istilah "Anak Allah" dan "Anak dari Yang Mahatinggi" dari teks 4Q246 dari Gulungan Laut Mati dengan ayat 32 dan 35 dari Kitab Lukas pasal 1 menunjukkan bahwa orang-orang Eseni dan orang-orang Kristen memiliki konsep yang sama bahwa Mesias (atau bahasa Yunani: Kristus) adalah Anak Allah. Ada pakar yang bahkan menduga bahwa penulis 4Q246 mengutip Injil Lukas.[31]
Ayat 33
[sunting | sunting sumber]- "dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (TB)[32]
Ayat 35
[sunting | sunting sumber]- Jawab malaikat itu kepadanya (Maria): "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." (TB)[33]
Istilah "Anak Allah" dan "Anak dari Yang Mahatinggi" dijumpai pada naskah 4Q246 dari Gulungan Laut Mati untuk menyebut Mesias memiliki kesamaan dengan ayat 32 dan 35 dari Kitab Lukas pasal 1 ini.[31]
Ayat 36
[sunting | sunting sumber]- [Malaikat menjawab:] "Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu." (TB)[34]
- "Elisabet, sanakmu": Tersirat di sini bahwa Maria juga keturunan Harun, karena bertalian darah dengan Elisabet yang jelas dicatat adalah keturunan Harun (Lukas 1:5). Namun, dinyatakan bahwa Yesus akan mewarisi tahta "bapa"-Nya, yaitu tahta Daud (Lukas 1:32). Karena Daud (dari suku Yehuda) bukan keturunan Harun (dari suku Lewi) maka mungkin sekali ibu Maria dari keturunan Harun, sedangkan ayahnya dari keturunan Daud.[17]
Ayat 37
[sunting | sunting sumber]- [Malaikat menjawab:] "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." (TB)[35]
- Referensi silang: Kejadian 18:14 (TB)
Maria dan Elisabet
[sunting | sunting sumber]Ayat 39-45
[sunting | sunting sumber]Ayat 39
[sunting | sunting sumber]- Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. (TB)[36]
Ayat 40
[sunting | sunting sumber]- Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. (TB)[37]
Ayat 41
[sunting | sunting sumber]- Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, (TB)[38]
- "Melonjaklah anak yang di dalam rahimnya": dapat dikaitkan dengan kejadian pada saat kehamilan Ribka yang tercatat dalam Kejadian 25:22.[39]
Ayat 42
[sunting | sunting sumber]- [Elisabet] lalu berseru dengan suara nyaring:
- "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu." (TB)[40]
Ayat 42 bahasa Yunani
[sunting | sunting sumber]Textus Receptus 1550
- και ανεφωνησεν φωνη μεγαλη και ειπεν
- ευλογημενη συ εν γυναιξιν και ευλογημενος ο καρπος της κοιλιας σου[41]
Transliterasi:
- kai anephōnēsen phōnē megalē kai eipen
- eulogēmenē su en gunaixin kai eulogēmenos o karpos tēs koilias sou[41]
Ayat 42 bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]Vulgata Clementina
- et exclamavit voce magna, et dixit:
- Benedicta tu inter mulieres, et benedictus fructus ventris tui.[41]
Ayat 42 bahasa Inggris
[sunting | sunting sumber]- And she spake out with a loud voice, and said,
- Blessed art thou among women, and blessed is the fruit of thy womb.[41]
Ayat 42 catatan
[sunting | sunting sumber]- "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan": referensi silang: Lukas 1:28
- "Diberkatilah buah rahimmu": menggaungkan perkataan Musa kepada orang Israel pada Ulangan 7:13: "[Allah] akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu".[39]
Nyanyian Pujian Maria
[sunting | sunting sumber]Ayat 46-56
[sunting | sunting sumber]Sering dipakai dalam liturgi gereja Kristen dan digubah menjadi sejumlah karya musik terkenal dengan judul "Magnificat". Nama ini diambil dari kata pertama terjemahan bahasa Latin nyanyian pujian ini,[42] meskipun aslinya dicatat oleh Lukas dalam bahasa Yunani. Maria dalam Magnificat ini mengangkat pujian kepada Allah: pertama-tama ia bersyukur karena memperhatikan orang yang sedemikian "rendah" seperti dirinya, kemudian memuji Allah karena "belas kasihan" dan "pertolongan" bagi semua orang. Belas kasihan Allah (το ελεος αυτου, to eleos autou) disebut lima kali di dalam Magnificat dan kidung Benedictus Zakharia. Banyak yang melihat Magnificat menggunakan pola Kidung doa Hana dalam 1 Samuel 2:1–10.[39]
Pada ayat 51–53 Injil Lukas menggunakan bentuk kata waktu lampau sebanyak enam kali, menyiratkan bahwa pembuahan Yesus telah menggenapi atau sedang menggenapi perbuatan Allah ini. Ayat-ayat tersebut berbicara mengenai kejatuhan orang angkuh dan kaya, serta perhatian kepada orang tertindas. Ini mungkin adalah pernyataan umum, atau kiasan mengenai Israel dan bangsa asing penjajahnya. Maria kemudian menyebutkan Abraham (ayat 55), mengkaitkan lagi dengan perjanjian Allah semula.[43]
Ayat 46
[sunting | sunting sumber]- Lalu kata Maria:
- "Jiwaku memuliakan Tuhan," (TB) [44]
Ayat 46 bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]- Et ait Maria:
- Magnificat anima mea Dominum,[42]
Ayat 47
[sunting | sunting sumber]- [Kata Maria:] "dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku." (TB) [45]
- "Allah, Juruselamatku"": Dengan perkataan ini Maria mengakui kebutuhannya sendiri akan keselamatan, dialah orang berdosa yang memerlukan Kristus sebagai "Juruselamat". Kepercayaan bahwa Maria sendiri dikandung secara tak bernoda dan hidup tanpa dosa tidak pernah diajarkan di dalam Alkitab (Roma 3:9,23).[21]
Ayat 55
[sunting | sunting sumber]- [Kata Maria:] "seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." (TB) [46]
- Referensi silang: Kejadian 17:7
Ayat 59
[sunting | sunting sumber]- Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, (TB)[47]
- "Pada hari yang ke-8": Aturan sunat pada hari ke-8 ini pertama kali difirmankan dalam Kitab Kejadian (Kejadian 17:12) dan ditegaskan pada Imamat 12:3.[48] Pelaksanaan aturan ini dalam Alkitab tercatat diterapkan pada:
- "Menyunatkan anak itu": dalam Injil Lukas dicatat baik penyunatan Yohanes Pembaptis ("anak itu" pada ayat ini) maupun penyunatan Yesus dalam Lukas 2:21, yang oleh para sarjana dilihat sebagai cara untuk mengkaitkan Yohanes dengan Yesus, yang berarti pula Kekristenan dengan penggenapan nubuat bagi Israel.[49][39]
Ayat 60
[sunting | sunting sumber]- tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." (TB)[50]
Ayat 61
[sunting | sunting sumber]- Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." (TB)[51]
Ayat 62
[sunting | sunting sumber]- Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. (TB)[52]
Ayat 63
[sunting | sunting sumber]- Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. (TB)[53]
Ayat 64
[sunting | sunting sumber]- Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. (TB)[54]
Ayat 65
[sunting | sunting sumber]- Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. (TB)[55]
Nyanyian Pujian Zakharia
[sunting | sunting sumber]Ayat 67-80
[sunting | sunting sumber]Ayat 67
[sunting | sunting sumber]- Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: (TB)[56]
- "Penuh dengan Roh Kudus": Injil Lukas mencatat bagaimana Roh Kudus menguasai beberapa orang penting yang berkaitan dengan kelahiran Kristus (Lukas 1:15,35,41,67; 2:25). Setelah kenaikan Kristus ke sorga, jalan terbuka bagi semua orang percaya untuk dipenuhi dengan Roh Kudus (Kisah 1:1–2:47).[21]
Ayat 68
[sunting | sunting sumber]- [Kata Zakharia:] "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya," (TB)[57]
Ayat 68 bahasa Latin
[sunting | sunting sumber]Vulgata Clementina
- Benedictus Dominus Deus Israël, quia visitavit, et fecit redemptionem plebis suæ:
Ayat 75
[sunting | sunting sumber]- [Kata Zakharia:] dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. (TB)[58]
Tujuan utama penebusan manusia adalah pembebasan dari kerajaan Iblis (Kisah 26:18) supaya melayani Allah "dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita" (Efesus 1:4). Setiap anak Tuhan harus berusaha untuk mencapai suatu kehidupan yang kudus dan benar di dalam dunia yang jahat ini. Kehidupan yang kudus ini ada "di hadapan-Nya", yaitu di hadirat Allah.[21]
Ayat 76
[sunting | sunting sumber]- [Kata Zakharia:] Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, (TB)[59]
- Referensi silang: Maleakhi 3:1; Matius 11:10; Markus 1:2; Lukas 7:27
Ayat 78
[sunting | sunting sumber]- [Kata Zakharia:] "oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi," (TB)[60]
Ayat 79
[sunting | sunting sumber]- [Kata Zakharia:] "untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera." (TB)[61]
- Referensi silang: Yesaya 9:1
Ayat 80
[sunting | sunting sumber]- Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel. (TB)[62]
Maria sebagai saksi mata
[sunting | sunting sumber]Ramsay mengamati bahwa peristiwa-peristiwa dalam Lukas 1 dan 2 merupakan sejarah keluarga yang sifatnya sangat pribadi. Fakta ini hanya mungkin diketahui oleh segelintir orang saja. Lukas tentunya mendapatkan informasi ini dari otoritas yang tepercaya dan sumber ini telah dicantumkannya supaya tidak menimbulkan keraguan, yaitu Maria.[5]
- Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. (Lukas 2:19)
- Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. (Lukas 2:51)
Namun, ada hal-hal yang hanya diketahui secara pribadi oleh Elisabet tercatat dalam Lukas 1:24 dan Lukas 1:41, dan Lukas dengan cermat memuat bagaimana hal itu dapat diketahui oleh Maria, yaitu dalam Lukas 1:36, 41, dicatat pemberitahuan kepada Maria oleh malaikat dan oleh Elisabet, padahal tidak dikatakan bahwa Maria memberitahukan hal itu kepada Elisabet.[5] Jadi, naratif Injil Lukas hanya terjadi jika Maria menyampaikan apa yang dialaminya sendiri dan apa yang diketahuinya langsung dari sumbernya sebagai orang pertama; apalagi dengan keterangan bahwa hal-hal ini sesungguhnya disimpan oleh Maria dalam hatinya, sehingga kalau bukan dari Maria, tidak ada orang lain yang dapat menjadi otoritas informasi-informasi ini.[5]
Metode Profil Claremont
[sunting | sunting sumber]Metode Profil Claremont (Claremont Profile Method) adalah metode untuk mengelompokkan naskah-naskah kuno Alkitab yang dikembangkan oleh Ernest Cadman Colwell dan murid-muridnya, dan digunakan oleh Frederik Wisse untuk menyusun suatu prosedur akurat dan cepat dalam mengklasifikasi naskah-naskah kuno yang paling banyak ditemukan. Karya Wisse ini membandingkan versi UBS dengan versi Textus Receptus untuk menentukan profil suatu naskah yang dibentuk dengan mencatat nomor-nomor bacaan di mana naskah itu bersesuaian dengan salah satu versi tersebut, tetapi hanya dibatasi untuk tiga pasal dalam Injil Lukas, yaitu pasal 1, 10, dan 20.[63]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: 1 Samuel 2, 2 Samuel 7, 1 Tawarikh 17, 1 Tawarikh 24, Daniel 8, Daniel 9, Maleakhi 4, Matius 1, Lukas 2
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
- ^ Halley, Henry H. Halley's Bible Handbook: an Abbreviated Bible Commentary. 23rd edition. Zondervan Publishing House. 1962.
- ^ a b Brown, hlm. 227.
- ^ a b c d Ramsay, William Mitchell, Sir. Was Christ born at Bethlehem?: a study on the credibility of St. Luke. London: Hodder and Stoughton. 1898. Library of Congress: BT315 R2 1898. Open Library ID: OL23371141M. Halaman 74-75.
- ^ Lukas 1:1 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:1–4
- ^ a b c d e f The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
- ^ Bengel's Gnomon of the New Testament on Luke 1, accessed 13 May 2018
- ^ Lukas 1:2 - Sabda.org
- ^ Yohanes 1:1
- ^ Lukas 1:3 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:4 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:5 - Sabda.org
- ^ Lihat Urutan rombongan imam pelayan Bait Suci dan 1 Tawarikh 24.
- ^ Lukas 1:9 - Sabda.org
- ^ a b Brown et al., hlm. 680.
- ^ Lukas 1:13 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:15 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:17 - Sabda.org
- ^ a b c d e The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Lukas 1:19 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:24 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:26 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:27 - Sabda.org
- ^ a b Lukas 1:28 - Sabda.org
- ^ a b c d Luke 1:28 - Biblehub
- ^ Luke 1:28 - Textus Receptus Bible
- ^ Lukas 1:31 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:32 - Sabda.org
- ^ a b Grant R. Jeffrey. Jesus, the Great Debate, Toronto, Canada: Frontier Research Publications. 1999. ISBN 0-921714-56-4
- ^ Lukas 1:33 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:35 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:36 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:37 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:39 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:40 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:41 - Sabda.org
- ^ a b c d Brown et al., hlm. 682.
- ^ Lukas 1:42 - Sabda.org
- ^ a b c d Luke 1:42 - Biblehub
- ^ a b (Latin) "Nova Vulgata, Novum Testamentum - Evangelium Secundum Lucam". Holy See.
- ^ Brown et al., hlm. 681.
- ^ Lukas 1:46 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:47 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:55 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:59 - Sabda.org
- ^ a b Cambridge Bible for Schools and Colleges. Genesis 17. Diakses 28 April 2018.
- ^ Sarjana Alkitab dan teolog Fransiskan, Robert J. Karris mengembangkan suatu kitab renungan 30 hari, diterbitkan 17 September 2012, diakses 13 Mei 2018
- ^ Lukas 1:60 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:61 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:62 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:63 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:64 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:65 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:67 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:68 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:75 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:76 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:78 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:79 - Sabda.org
- ^ Lukas 1:80 - Sabda.org
- ^ Wisse, Frederik (1982). The Profile Method for the Classification and Evaluation of Manuscript Evidence, as Applied to the Continuous Greek Text of the Gospel of Luke. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. ISBN 0-8028-1918-4.
Pustaka
[sunting | sunting sumber]- Brown, Raymond E., An Introduction to the New Testament Doubleday 1997 ISBN 0-385-24767-2
- Brown, Raymond E. et al., The New Jerome Biblical Commentary Prentice Hall 1990 ISBN 0-13-614934-0
- Luke 1 NIV Accessed 15 October 2005
- Miller, Robert-Editor The Complete Gospels Polebridge Press 1992 ISBN 0-06-065587-9
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Teks Lukas 1 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Lukas 1
- (Indonesia) Referensi silang Lukas 1
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Lukas 1
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Lukas 1