Lompat ke isi

Lukas 1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Lukas 1:33)
Lukas 1
Permulaan Injil Lukas (pasal 1:1-7a), folio 102 pada Minuscule 481, yang dibuat sekitar abad ke-10.
KitabInjil Lukas
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
3
pasal 2

Lukas 1 (disingkat Luk 1) adalah pasal pertama dari Injil Lukas pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Disusun oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2] Pasal yang terdiri dari 80 ayat ini merupakan salah satu pasal terpanjang dalam Perjanjian Baru, memuat catatan peristiwa yang terjadi sebelum kelahiran Yesus.[3]

Struktur isi

[sunting | sunting sumber]
Lukas 1:1-7 pada Codex Nitriensis (~550 M) edisi Tischendorf.

Pembagian isi pasal:

Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita (TB)[6]

Ayat 1 bahasa Yunani

[sunting | sunting sumber]

Textus Receptus

Ἐπειδήπερ πολλοὶ ἐπεχείρησαν ἀνατάξασθαι διήγησιν περὶ τῶν πεπληροφορημένων ἐν ἡμῖν πραγμάτων
Transliterasi: Epeidēper polloi epecheirēsan anataxasthai diēgēsin peri tōn peplēroforēmenōn en ēmin pragmatōn
Terjemahan harfiah: Sebagaimana banyak (orang) (telah) berusaha menyusun narasi tentang yang (telah) terlaksana di antara kita perihal

Ayat 1 bahasa Latin

[sunting | sunting sumber]

Biblia Sacra Vulgata

quoniam quidem multi conati sunt ordinare narrationem quae in nobis conpletae sunt rerum

Ayat 1 catatan

[sunting | sunting sumber]
  • "Teofilus yang mulia": dalam naskah asli bahasa Yunani tidak disebutkan pada ayat 1 melainkan pada ayat 3 yang masih merupakan kesatuan kalimat (ayat 1-4).[7]
  • "Banyak orang telah berusaha": Penulis Injil Lukas mengaku bahwa ia bukan orang pertama yang menulis riwayat Yesus Kristus dan bahwa ia tahu sebelumnya sudah ada orang-orang yang menyusun kisah riwayat hidup Yesus. Bapa-bapa gereja mencatat bahwa Injil Lukas ditulis setelah Injil Matius dan Injil Markus beredar,[8] tetapi menurut komentator Alkitab Lutheran, Johann Bengel, Lukas mungkin hanya berpikir mengenai Injil Markus di antara kitab-kitab Injil yang dikenalnya, bukan Injil Matius ataupun Injil Yohanes.[9]
  • "Telah terjadi": Kata Yunani "πεπληροφορημένων" (peplēroforēmenōn) mengandung makna "telah tuntas terlaksana atau digenapi". Penulis mengindikasikan bahwa ada suatu rencana Allah yang terlaksana dalam riwayat yang ditulisnya tersebut.[8]
Seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.(TB)[10]

Ayat 2 bahasa Yunani

[sunting | sunting sumber]

Textus Receptus

καθὼς παρέδοσαν ἡμῖν οἱ ἀπ' ἀρχῆς αὐτόπται καὶ ὑπηρέται γενόμενοι τοῦ λόγου
Transliterasi: kathōs paredosan ēmin oi ap archēs autoptai kai upēretai genomenoi tou logou
Terjemahan harfiah: seperti disampaikan (kepada) kita (oleh) yang sejak semula saksi-saksi mata dan telah menjadi pelayan-pelayan Firman.

Ayat 2 bahasa Latin

[sunting | sunting sumber]

Biblia Sacra Vulgata

sicut tradiderunt nobis qui ab initio ipsi viderunt et ministri fuerunt sermonis

Ayat 2 catatan

[sunting | sunting sumber]
  • "Saksi mata": Penulis Injil Lukas mendapatkan bahan tulisannya dari "para saksi mata" ("αὐτόπται", dari bentuk tunggal "", autoptés yaitu kombinasi dari kata "auto" ("sendiri") + "opto" ("melihat; penglihatan"), "melihat sendiri"), meskipun penulis bukan termasuk seorang saksi mata.[8]
  • "Firman": Kata Yunani "τοῦ λόγου" (tou logou) dalam bentuk kepunyaan "(dari) Sang Firman" menyiratkan perujukan Yesus Kristus sebagai "Logos" (= Firman; kalam; kata; bahasa Arab: kalimah) sebagaimana pada Yohanes 1:1 dan seterusnya.[11]
Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan saksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu, (TB)[12]

Ayat 3 bahasa Yunani

[sunting | sunting sumber]

Textus Receptus

ἔδοξε κἀμοί, παρηκολουθηκότι ἄνωθεν πᾶσιν ἀκριβῶς, καθεξῆς σοι γράψαι, κράτιστε Θεόφιλε

Transliterasi:

edoxen kamoi, parēkolouthēkoti anōthen pasin akribōs, kathexēs soi grapsai, kratiste Theofile

Terjemahan harfiah:

baiklah bagiku, (setelah) menyelidiki (dari) awal semuanya (dengan) saksama, (secara) teratur kepadamu menuliskan(nya), termulia Teofilus.

Ayat 3 bahasa Latin

[sunting | sunting sumber]

Biblia Sacra Vulgata

visum est et mihi adsecuto a principio omnibus diligenter ex ordine tibi scribere optime Theophile

Ayat 3 catatan

[sunting | sunting sumber]
  • "Termulia Teofilus": Kata-kata Yunani "kratiste Theophile" merujuk kepada nama penerima, kepada siapa Injil Lukas pertama kalinya ditujukan. Sebutan "kratiste" ("termulia", "yang mulia", "yang terhormat") dipakai untuk menyapa pejabat tinggi Romawi, dengan tingkatan sedikit di bawah Senator.[8] Dalam Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai "Teofilus yang mulia", tetapi ditempatkan di bagian paling awal ayat 1, di awal kitab Injil ini.
  • Metode penulisan Injil Lukas

Dalam ayat ini penulis Injil Lukas menyampaikan empat metode penyusunannya:[8]

  1. parēkolouthēkoti: berdasarkan "penyelidikan" atau "mengikuti semua kabar yang ada"
  2. anōthen pasin: "dari awal" atau "dari asal mulanya" (terjemahan harfiah: "dari atas", sebagaimana memeriksa suatu daftar mulai dari depan) "semuanya" atau "segala peristiwa itu". Injil Lukas mencatat mulai dari peristiwa-peristiwa menjelang kelahiran Yesus Kristus, termasuk kelahiran Yohanes Pembaptis yang berhubungan dengan riwayat Yesus, karena Injil-injil sebelumnya (Injil Matius dan Injil Markus) memulai catatan pekerjaan Yesus Kristus dari munculnya Yohanes Pembaptis.
  3. akribōs: dengan saksama atau teliti, termasuk mendengar langsung dari saksi-saksi mata (lihat ayat 2)
  4. kathexēs: secara teratur atau berurutan. Ini bukan berarti "kronologis" atau menurut waktu, melainkan lebih bermakna "menurut urutan tema yang jelas". Secara garis besar, Injil Lukas memaparkan kehidupan Yesus dari masa mudanya, pekerjaan di Galilea, pekerjaan di Yudea, akhirnya di Yerusalem.[8]
supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar. (TB)[13]
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. (TB)[14]
Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. (TB)[16]
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." (TB)[18]
[Malaikat itu berkata kepada Zakharia:] "Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;" (TB)[19]
"Dan ia [Yohanes Pembaptis] akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." (TB)[20]
  • Referensi silang: Maleakhi 4:5-6 (TB)
  • "Roh dan kuasa Elia": Dalam banyak hal, Yohanes akan mirip dengan nabi Elia yang berani itu (lihat Maleakhi 4:5). Karena dipenuhi Roh Kudus (Lukas 1:15), Yohanes akan menjadi seorang pengkhotbah yang memberitakan kebenaran moral (Lukas 3:7–14; Matius 3:1–10).
    • Ia akan mempertunjukkan pelayanan Roh Kudus dengan berkhotbah tentang dosa, kebenaran, dan penghakiman (lihat Yohanes 16:8).
    • Ia akan membalikkan hati "orang yang tidak taat kepada hikmat orang benar" (lihat Matius 11:7).
    • Ia tidak akan berkompromi dengan suara hatinya atau membengkokkan prinsip-prinsip alkitabiah hanya demi jabatan atau keamanan pribadi (Lukas 3:19–20; Matius 14:1–11).
    • Ia akan taat kepada Allah dan tinggal setia terhadap seluruh kebenaran. Pendeknya, Yohanes akan menjadi seorang "hamba Allah".
Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu." (TB)[22]
Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: (TB)[23]

Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus

[sunting | sunting sumber]

Ayat 26-38

[sunting | sunting sumber]
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, (TB)[24]
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. (TB)[25]
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata:
"Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." (TB)[26]
Dan ketika masuk, malaikat itu berkata kepadanya,
"Salam, hai engkau yang dilimpahi anugerah, Tuhan besertamu, hai engkau yang diberkati di antara para wanita!" (MILT 2008)[26]

Ayat 28 bahasa Yunani

[sunting | sunting sumber]

Textus Receptus 1550

καὶ εἰσελθὼν ὁ ἄγγελος πρὸς αὐτὴν εἶπεν
Χαῖρε κεχαριτωμένη ὁ κύριος μετὰ σοῦ εὐλογημένη σὺ ἐν γυναιξίν[27][28]

Transliterasi:

kai eiselthōn o angelos pros autēn eipen
khaire kekharitōmenē o kurios meta sou eulogēmenē su en gunaixin[27]

Ayat 28 bahasa Latin

[sunting | sunting sumber]

Vulgata Clementina

Et ingressus angelus ad eam dixit:
Ave gratia plena: Dominus tecum: benedicta tu in mulieribus.[27]

Ayat 28 bahasa Inggris

[sunting | sunting sumber]

Versi Raja James

And the angel came in to her, and said,
Hail, you that are highly favored, the Lord is with you: blessed are you among women.[27]

Ayat 28 catatan

[sunting | sunting sumber]
  • "Hai engkau yang dikaruniai": diterjemahkan dari satu kata Yunani κεχαριτωμενη, kekharitōmenē, yang juga berarti "dianugerahi" atau "diberi rahmat", di sini tersirat 'dari Allah'. Sekalipun Maria dikaruniai melebihi semua wanita dalam hal dipilihnya sebagai ibu Yesus, para penulis Perjanjian Baru tidak pernah menyatakan bahwa ia harus disembah, atau harus diberi gelar-gelar khusus atau orang harus berdoa kepadanya. Maria layak dihormati, tetapi hanya Anaknyalah yang layak menerima penyembahan orang percaya.
    • 1) Perhatikan bahwa Maria dipilih karena ia telah mendapat kasih karunia di mata Allah (lihat Kejadian 6:8). Hidupnya yang sederhana dan saleh begitu menyenangkan hati Allah sehingga Ia telah memilihnya untuk tugas yang paling penting ini (lihat 2 Timotius 2:21).
    • 2) Berkat Maria tidak hanya mendatangkan sukacita yang besar bagi dirinya tetapi juga banyak penderitaan dan kepedihan (lihat Lukas 2:35), sebab Anaknya akan ditolak dan disalibkan. Di dunia ini, panggilan Allah akan selalu meliputi berkat dan penderitaan, sukacita dan dukacita, keberhasilan dan kekecewaan.[21]
  • "Hai engkau yang diberkati di antara para wanita": Ada pada Textus Receptus, tetapi tidak dimuat pada Novum Testamentum Graece. Lihat Lukas 1:42.
[Malaikat berkata:] "Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus." (TB)[29]
[Malaikat berkata:] "Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya" (TB)[30]
"dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (TB)[32]
Jawab malaikat itu kepadanya (Maria): "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah." (TB)[33]

Istilah "Anak Allah" dan "Anak dari Yang Mahatinggi" dijumpai pada naskah 4Q246 dari Gulungan Laut Mati untuk menyebut Mesias memiliki kesamaan dengan ayat 32 dan 35 dari Kitab Lukas pasal 1 ini.[31]

[Malaikat menjawab:] "Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu." (TB)[34]
  • "Elisabet, sanakmu": Tersirat di sini bahwa Maria juga keturunan Harun, karena bertalian darah dengan Elisabet yang jelas dicatat adalah keturunan Harun (Lukas 1:5). Namun, dinyatakan bahwa Yesus akan mewarisi tahta "bapa"-Nya, yaitu tahta Daud (Lukas 1:32). Karena Daud (dari suku Yehuda) bukan keturunan Harun (dari suku Lewi) maka mungkin sekali ibu Maria dari keturunan Harun, sedangkan ayahnya dari keturunan Daud.[17]
[Malaikat menjawab:] "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." (TB)[35]

Maria dan Elisabet

[sunting | sunting sumber]

Ayat 39-45

[sunting | sunting sumber]
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. (TB)[36]
Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. (TB)[37]
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, (TB)[38]
  • "Melonjaklah anak yang di dalam rahimnya": dapat dikaitkan dengan kejadian pada saat kehamilan Ribka yang tercatat dalam Kejadian 25:22.[39]
[Elisabet] lalu berseru dengan suara nyaring:
"Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu." (TB)[40]

Ayat 42 bahasa Yunani

[sunting | sunting sumber]

Textus Receptus 1550

και ανεφωνησεν φωνη μεγαλη και ειπεν
ευλογημενη συ εν γυναιξιν και ευλογημενος ο καρπος της κοιλιας σου[41]

Transliterasi:

kai anephōnēsen phōnē megalē kai eipen
eulogēmenē su en gunaixin kai eulogēmenos o karpos tēs koilias sou[41]

Ayat 42 bahasa Latin

[sunting | sunting sumber]

Vulgata Clementina

et exclamavit voce magna, et dixit:
Benedicta tu inter mulieres, et benedictus fructus ventris tui.[41]

Ayat 42 bahasa Inggris

[sunting | sunting sumber]

Versi Raja James

And she spake out with a loud voice, and said,
Blessed art thou among women, and blessed is the fruit of thy womb.[41]

Ayat 42 catatan

[sunting | sunting sumber]
  • "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan": referensi silang: Lukas 1:28
  • "Diberkatilah buah rahimmu": menggaungkan perkataan Musa kepada orang Israel pada Ulangan 7:13: "[Allah] akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu".[39]

Nyanyian Pujian Maria

[sunting | sunting sumber]

Ayat 46-56

[sunting | sunting sumber]

Sering dipakai dalam liturgi gereja Kristen dan digubah menjadi sejumlah karya musik terkenal dengan judul "Magnificat". Nama ini diambil dari kata pertama terjemahan bahasa Latin nyanyian pujian ini,[42] meskipun aslinya dicatat oleh Lukas dalam bahasa Yunani. Maria dalam Magnificat ini mengangkat pujian kepada Allah: pertama-tama ia bersyukur karena memperhatikan orang yang sedemikian "rendah" seperti dirinya, kemudian memuji Allah karena "belas kasihan" dan "pertolongan" bagi semua orang. Belas kasihan Allah (το ελεος αυτου, to eleos autou) disebut lima kali di dalam Magnificat dan kidung Benedictus Zakharia. Banyak yang melihat Magnificat menggunakan pola Kidung doa Hana dalam 1 Samuel 2:1–10.[39]

Pada ayat 51–53 Injil Lukas menggunakan bentuk kata waktu lampau sebanyak enam kali, menyiratkan bahwa pembuahan Yesus telah menggenapi atau sedang menggenapi perbuatan Allah ini. Ayat-ayat tersebut berbicara mengenai kejatuhan orang angkuh dan kaya, serta perhatian kepada orang tertindas. Ini mungkin adalah pernyataan umum, atau kiasan mengenai Israel dan bangsa asing penjajahnya. Maria kemudian menyebutkan Abraham (ayat 55), mengkaitkan lagi dengan perjanjian Allah semula.[43]

Lalu kata Maria:
"Jiwaku memuliakan Tuhan," (TB) [44]

Ayat 46 bahasa Latin

[sunting | sunting sumber]
Et ait Maria:
Magnificat anima mea Dominum,[42]
[Kata Maria:] "dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku." (TB) [45]
  • "Allah, Juruselamatku"": Dengan perkataan ini Maria mengakui kebutuhannya sendiri akan keselamatan, dialah orang berdosa yang memerlukan Kristus sebagai "Juruselamat". Kepercayaan bahwa Maria sendiri dikandung secara tak bernoda dan hidup tanpa dosa tidak pernah diajarkan di dalam Alkitab (Roma 3:9,23).[21]
[Kata Maria:] "seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." (TB) [46]
Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, (TB)[47]
tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." (TB)[50]
Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." (TB)[51]
Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. (TB)[52]
Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. (TB)[53]
Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. (TB)[54]
Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. (TB)[55]

Nyanyian Pujian Zakharia

[sunting | sunting sumber]

Ayat 67-80

[sunting | sunting sumber]
Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: (TB)[56]
  • "Penuh dengan Roh Kudus": Injil Lukas mencatat bagaimana Roh Kudus menguasai beberapa orang penting yang berkaitan dengan kelahiran Kristus (Lukas 1:15,35,41,67; 2:25). Setelah kenaikan Kristus ke sorga, jalan terbuka bagi semua orang percaya untuk dipenuhi dengan Roh Kudus (Kisah 1:1–2:47).[21]
[Kata Zakharia:] "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya," (TB)[57]

Ayat 68 bahasa Latin

[sunting | sunting sumber]

Vulgata Clementina

Benedictus Dominus Deus Israël, quia visitavit, et fecit redemptionem plebis suæ:
[Kata Zakharia:] dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. (TB)[58]

Tujuan utama penebusan manusia adalah pembebasan dari kerajaan Iblis (Kisah 26:18) supaya melayani Allah "dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita" (Efesus 1:4). Setiap anak Tuhan harus berusaha untuk mencapai suatu kehidupan yang kudus dan benar di dalam dunia yang jahat ini. Kehidupan yang kudus ini ada "di hadapan-Nya", yaitu di hadirat Allah.[21]

[Kata Zakharia:] Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, (TB)[59]
[Kata Zakharia:] "oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi," (TB)[60]
[Kata Zakharia:] "untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera." (TB)[61]
Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel. (TB)[62]

Maria sebagai saksi mata

[sunting | sunting sumber]

Ramsay mengamati bahwa peristiwa-peristiwa dalam Lukas 1 dan 2 merupakan sejarah keluarga yang sifatnya sangat pribadi. Fakta ini hanya mungkin diketahui oleh segelintir orang saja. Lukas tentunya mendapatkan informasi ini dari otoritas yang tepercaya dan sumber ini telah dicantumkannya supaya tidak menimbulkan keraguan, yaitu Maria.[5]

Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. (Lukas 2:19)
Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. (Lukas 2:51)

Namun, ada hal-hal yang hanya diketahui secara pribadi oleh Elisabet tercatat dalam Lukas 1:24 dan Lukas 1:41, dan Lukas dengan cermat memuat bagaimana hal itu dapat diketahui oleh Maria, yaitu dalam Lukas 1:36, 41, dicatat pemberitahuan kepada Maria oleh malaikat dan oleh Elisabet, padahal tidak dikatakan bahwa Maria memberitahukan hal itu kepada Elisabet.[5] Jadi, naratif Injil Lukas hanya terjadi jika Maria menyampaikan apa yang dialaminya sendiri dan apa yang diketahuinya langsung dari sumbernya sebagai orang pertama; apalagi dengan keterangan bahwa hal-hal ini sesungguhnya disimpan oleh Maria dalam hatinya, sehingga kalau bukan dari Maria, tidak ada orang lain yang dapat menjadi otoritas informasi-informasi ini.[5]

Metode Profil Claremont

[sunting | sunting sumber]

Metode Profil Claremont (Claremont Profile Method) adalah metode untuk mengelompokkan naskah-naskah kuno Alkitab yang dikembangkan oleh Ernest Cadman Colwell dan murid-muridnya, dan digunakan oleh Frederik Wisse untuk menyusun suatu prosedur akurat dan cepat dalam mengklasifikasi naskah-naskah kuno yang paling banyak ditemukan. Karya Wisse ini membandingkan versi UBS dengan versi Textus Receptus untuk menentukan profil suatu naskah yang dibentuk dengan mencatat nomor-nomor bacaan di mana naskah itu bersesuaian dengan salah satu versi tersebut, tetapi hanya dibatasi untuk tiga pasal dalam Injil Lukas, yaitu pasal 1, 10, dan 20.[63]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  3. ^ Halley, Henry H. Halley's Bible Handbook: an Abbreviated Bible Commentary. 23rd edition. Zondervan Publishing House. 1962.
  4. ^ a b Brown, hlm. 227.
  5. ^ a b c d Ramsay, William Mitchell, Sir. Was Christ born at Bethlehem?: a study on the credibility of St. Luke. London: Hodder and Stoughton. 1898. Library of Congress: BT315 R2 1898. Open Library ID: OL23371141M. Halaman 74-75.
  6. ^ Lukas 1:1 - Sabda.org
  7. ^ Lukas 1:1–4
  8. ^ a b c d e f The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  9. ^ Bengel's Gnomon of the New Testament on Luke 1, accessed 13 May 2018
  10. ^ Lukas 1:2 - Sabda.org
  11. ^ Yohanes 1:1
  12. ^ Lukas 1:3 - Sabda.org
  13. ^ Lukas 1:4 - Sabda.org
  14. ^ Lukas 1:5 - Sabda.org
  15. ^ Lihat Urutan rombongan imam pelayan Bait Suci dan 1 Tawarikh 24.
  16. ^ Lukas 1:9 - Sabda.org
  17. ^ a b Brown et al., hlm. 680.
  18. ^ Lukas 1:13 - Sabda.org
  19. ^ Lukas 1:15 - Sabda.org
  20. ^ Lukas 1:17 - Sabda.org
  21. ^ a b c d e The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  22. ^ Lukas 1:19 - Sabda.org
  23. ^ Lukas 1:24 - Sabda.org
  24. ^ Lukas 1:26 - Sabda.org
  25. ^ Lukas 1:27 - Sabda.org
  26. ^ a b Lukas 1:28 - Sabda.org
  27. ^ a b c d Luke 1:28 - Biblehub
  28. ^ Luke 1:28 - Textus Receptus Bible
  29. ^ Lukas 1:31 - Sabda.org
  30. ^ Lukas 1:32 - Sabda.org
  31. ^ a b Grant R. Jeffrey. Jesus, the Great Debate, Toronto, Canada: Frontier Research Publications. 1999. ISBN 0-921714-56-4
  32. ^ Lukas 1:33 - Sabda.org
  33. ^ Lukas 1:35 - Sabda.org
  34. ^ Lukas 1:36 - Sabda.org
  35. ^ Lukas 1:37 - Sabda.org
  36. ^ Lukas 1:39 - Sabda.org
  37. ^ Lukas 1:40 - Sabda.org
  38. ^ Lukas 1:41 - Sabda.org
  39. ^ a b c d Brown et al., hlm. 682.
  40. ^ Lukas 1:42 - Sabda.org
  41. ^ a b c d Luke 1:42 - Biblehub
  42. ^ a b (Latin) "Nova Vulgata, Novum Testamentum - Evangelium Secundum Lucam". Holy See. 
  43. ^ Brown et al., hlm. 681.
  44. ^ Lukas 1:46 - Sabda.org
  45. ^ Lukas 1:47 - Sabda.org
  46. ^ Lukas 1:55 - Sabda.org
  47. ^ Lukas 1:59 - Sabda.org
  48. ^ a b Cambridge Bible for Schools and Colleges. Genesis 17. Diakses 28 April 2018.
  49. ^ Sarjana Alkitab dan teolog Fransiskan, Robert J. Karris mengembangkan suatu kitab renungan 30 hari, diterbitkan 17 September 2012, diakses 13 Mei 2018
  50. ^ Lukas 1:60 - Sabda.org
  51. ^ Lukas 1:61 - Sabda.org
  52. ^ Lukas 1:62 - Sabda.org
  53. ^ Lukas 1:63 - Sabda.org
  54. ^ Lukas 1:64 - Sabda.org
  55. ^ Lukas 1:65 - Sabda.org
  56. ^ Lukas 1:67 - Sabda.org
  57. ^ Lukas 1:68 - Sabda.org
  58. ^ Lukas 1:75 - Sabda.org
  59. ^ Lukas 1:76 - Sabda.org
  60. ^ Lukas 1:78 - Sabda.org
  61. ^ Lukas 1:79 - Sabda.org
  62. ^ Lukas 1:80 - Sabda.org
  63. ^ Wisse, Frederik (1982). The Profile Method for the Classification and Evaluation of Manuscript Evidence, as Applied to the Continuous Greek Text of the Gospel of Luke. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. ISBN 0-8028-1918-4. 
  • Brown, Raymond E., An Introduction to the New Testament Doubleday 1997 ISBN 0-385-24767-2
  • Brown, Raymond E. et al., The New Jerome Biblical Commentary Prentice Hall 1990 ISBN 0-13-614934-0
  • Luke 1 NIV Accessed 15 October 2005
  • Miller, Robert-Editor The Complete Gospels Polebridge Press 1992 ISBN 0-06-065587-9

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]