Malyda
Malyda | |
---|---|
Lahir | Rosmalida Soedrajat 9 Juli 1963 Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Malyda |
Pekerjaan | Penyanyi |
Tahun aktif | 1983–sekarang |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | |
Artis terkait | |
Rosmalida Soedrajat, (lahir 9 Juli 1963) lebih dikenal dengan nama mononimnya, Malyda adalah seorang penyanyi Indonesia yang populer pada era 80an lewat lagu-lagunya seperti Semua Jadi Satu, Aku Jadi Bingung dan Nurlela. Salah satu penyanyi wanita Indonesia papan atas pada akhir tahun 80an sampai awal tahun 90an ini mempunyai warna suara yang tipis namun ekspresif, dengan gaya menyanyi yang genit dan manja, menjadikan trade mark yang membedakannya dengan penyanyi-penyanyi wanita lain.
Dengan penampilan yang kerap terlihat sexy, baik dari segi pakaian maupun dandanan, saat muncul kembali dengan hits "Semua Jadi Satu" Malyda tampil mirip penyanyi Jody Watley dengan rambut keriting panjang gaya wet look dan anting-anting besar model cincin, begitupun dari segi musiknya, yang sama-sama membawakan jenis dance-pop berirama up-beat.
Karier
[sunting | sunting sumber]Puncak karier
[sunting | sunting sumber]Ketenaran nama Malyda yang berdarah Minang ini tak lepas dari nama beken di sekitarnya. Sederetan nama besar macam Deddy Dhukun, Dodo Zakaria, Billy J Budiardjo, Dian Pramana Poetra atau Fariz RM pernah menjadi pembimbingnya. Tak heran, cukup banyak hits yang telah dihasilkannya. Salah satunya adalah "Semua Jadi Satu" (dari album 12 Bintang Idola) yang penjualan albumnya mencapai angka 400.000 kopi. Tembang ini bahkan sudah pernah direkam ulang oleh 3 Diva, Helmy Yahya, Ruth Sahanaya dan Lala Suwages (pada awal tahun 2010) untuk dipakai dalam album mereka. Kemudian ia sempat berkolaborasi dengan banyak penyanyi lewat singel Nurleila (1989) atau Tak Pernah Berubah (1991). Sempat pula tergabung dalam kelompok 7 Bintang bersama Dian Pramana Poetra, Deddy Dhukun, Fariz RM (menggantikan Dian Pramana Poetra di album kedua ), Mus Mujiono, Yopie Latul, Trie Utami, dan Atiek CB serta grup Rumpies bersama Vina Panduwinata, Atiek CB, dan Trie Utami. Sejak merilis album "Menunda Fajar" tahun 1992, ia praktis absen.
Menulis lagu
[sunting | sunting sumber]Malyda sempat menulis lagu untuk penyanyi-penyanyi lain sebelum merilis single "Semua Jadi Satu", tetapi setelah itu, dia tidak pernah lagi menulis lagu, bahkan untuk album-albumnya sendiri. Karya-karya Malyda itu antara lain:
- "Oh Mengapa" dari album "Keraguan" / 2D (1987)
- "Apa Lagi" dari album "Keraguan" / 2D (1987)
- "Dalam Hati Kita" dari album "Karma" / Kiki Maria (1988)
Mengundurkan diri
[sunting | sunting sumber]Mengurus keluarga menjadi salah satu alasan mengapa Malyda meninggalkan dunia tarik suara. Ia juga sempat mengurusi bisnis pribadinya yaitu butik busana impor. Kemudian ia beralih usaha dengan membuka butik pakaian dalam (lingerie) hingga kini. Namanya sendiri dipakai sebagai nama butik yang dibukanya di Pasaraya Blok M. Malyda setelah menikah selama sebelas tahun kemudian bercerai dan menikah lagi pada tahun 2006.
Muncul kembali
[sunting | sunting sumber]Di akhir 2003 Malyda mencoba muncul kembali. Pertemuannya dengan Seno M Hardjo pemilik Target Pop membuatnya menapak untuk meluncurkan album The Best of Malyda. Album ini memuat banyak lagu yang pernah populer. Selain itu ada dua tembang baru, "Datang Kasih Datang Sayang", ciptaan kolaborator lamanya, Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun; serta "Andaiku Sanggup" ciptaan Yudis Dwikorana Malyda dan Ipey. Tembang "Andaiku Sanggup" merupakan lagu resmi dari film Rumah Hantu.
Pada tanggal 7 Juni 2008 Malyda muncul dalam Konser "Reuni Rumpies 2008" bersama Vina Panduwinata, Atiek CB, dan Trie Utami di Kamasutra Cafe, Hotel Crown Plaza, Jakarta. Malyda membawakan secara solo lagu "Semua Jadi Satu", "Tak Pernah Berubah", dan "Aku Jadi Bingung", dan juga lagu "Nurlela", "Kalau Kau", "Ironi", dan "Nggak Jelas" bersama Rumpies. Masing-masing anggota Rumpies lainnya membawakan tiga s.d. enam lagu secara solo. Satu bulan sebelumnya, Rumpies muncul sebagai bintang tamu di konser tunggal Vina Panduwinata. Meski sekarang mengenakan jilbab, Malyda masih tampir atraktif di atas panggung dan vokalnya masih seperti dulu, dengan dandanan yang lebih rapi.
Diskografi
[sunting | sunting sumber]- Album OST Yang (1983) Musik oleh Billy J. Budiarjo). Malyda membawakan lagu "Lupakanlah"
- Album OST Biarkan Kami Bercinta (1983)
- Album "Lelah Jiwaku" (1986) di Produksi RCA Records. Album pertama yang pernah dirilis Malyda. Tapi lagu yang dinyanyikan masih jenis pop mendayu-dayu, atau yang lebih dikenal dengan istilah "pop cengeng".
- Album "Detak Jantung" (1987), bekerjasama dengan Dodo Zakaria. Ini adalah album pop kreatif pertama Malyda. Lagu yang dinyanyikan antara lain: "Katakanlah" dan "Didadaku Ada Kamu" (cover version dari lagu Vina Panduwinata)
- Album 2D: Keraguan (1987) di Produksi Granada Records. Malyda tampil sebagai backing vocalist di beberapa lagu. Sedangkan lagu yang dinyanyikannya sebagai lead vocalist adalah "Asmara Rindu".
- Album kompilasi 12 Bintang Idola menampilkan lagu "Semua Jadi Satu" (1987) diproduksi oleh Harpa Records. Inilah hits terbesar dari Malyda.
- Album kompilasi 12 Bintang Idola Part 2 "Aku Jadi Bingung" (1988) diproduksi oleh Harpa Records. Lagu yang dinyanyikan adalah "Aku Jadi Bingung" bersama Deddy Dhukun dan "Anisa" bersama Fariz RM dan Deddy Dhukun
- Album K3S Bohong (album) (1988) diproduksi oleh Team Records. Lagu yang dibawakan adalah "Keabadian Cinta" bersama K3S. Lagu ini diciptakan oleh Vina Panduwinata
- Album Dasa Tembang Tercantik LCLR Prambors 1988/1989 produksi Atlantic Records. Lagu yang dibawakan adalah Anugerah (1989).
- Album Ekki Soekarno: Kharisma Indonesia, membawakan lagu "Genit Genit" (1988) diproduksi oleh Atlantic Records
- Album Duet Plus, proyek musik dari Dodo Zakaria, membawakan lagu "Kusadari", dibawakan bersama Fariz RM dan Atiek CB (1988). diproduksi oleh Eka Records
- Album "Awas" (1989). Lagu yang dinyanyikan antara lain "Awas", "Salahkah Aku", dan "Semua Ada", diproduksi oleh Harpa Records.
- Album kompilasi Indonesia's Top 10 '89 produksi Team Records. Lagu yang dibawakan adalah Kencan bersama Superdigi (1989).
- Album kompilasi 7 Bintang Jalan Masih Panjang (1989) diproduksi oleh Harpa Records
- Album kompilasi 7 Bintang Jangan Menambah Dosa (1989) diproduksi oleh Harpa Records. Lagu yang dinyanyikan adalah "Jangan Menambah Dosa" dan "Cinta Diundi" (duet dengan Atiek CB)
- Album kompilasi "Bolehnya Gitu " diproduksi oleh Harpa Records. Lagu yang dinyanyikan adalah "Bolehnya Gitu" dan "Dirimu Yang Kucinta" (1989)
- Album 2D: Masih Ada (1989) diproduksi Team Records membawakan lagu "Sementara Berpisah" bersama 2D.
- Mini Album "Nurlela" bersama grup Rumpies (1989). Rumpies adalah Malyda, Vina Panduwinata, Atiek CB, dan Trie Utami, diproduksi oleh Harpa Records
- Album kompilasi Semoga Kau Tahu / Sophia Latjuba (1990). Lagu yang dinyanyikan adalah "Karenamu" (duet dengan Fariz RM, diproduksi oleh Harpa Records).
- Album kompilasi Tabahkan Hatimu bersama grup Rumpies (1990), dengan formasi Atiek CB, dan Trie Utami, minus Vina Panduwinata, diproduksi oleh Harpa Records.
- Album kompilasi Tak Pernah Berubah (1991) bersama Fariz RM dan Deddy Dhukun
- Album "Salah Apa Aku" (1991) bersama Trie Utami
- Album kompilasi "Pacarku bersama grup Rumpies (1991), diproduksi oleh Harpa Records.
- Album "Menunda Fajar" (1992)
- Album "The Best of Malyda" (2003) produksi Target Pop, menampilkan lagu-lagu hits lama Malyda ditambah dua lagu baru "Andai Ku Sangup" dan "Datang Kasih Datang Sayang".