Mandirancan, Kebasen, Banyumas
Mandirancan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
banyumas | Banyumas | ||||
Kecamatan | Kebasen | ||||
Kode pos | 53172 | ||||
Kode Kemendagri | 33.02.05.2012 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Mandirancan adalah desa di kecamatan Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografis
[sunting | sunting sumber]Luas wilayah Desa Mandirancan sekitar …… km2 atau setara dengan …… ha, dengan keadaan wilayah antara daratan dan pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman dan pekarangan, dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak di pegunungan hutan Perhutani sebelah selatan.
Keadaan cuaca dan iklim di Desa Mandirancan memiliki iklim tropis basah. Karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari pesisir pantai maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak. Namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir tampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah.
Batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas Desa Mandirancan adalah:
Utara | Sungai Serayu Desa Pegalongan |
Timur | Desa Papringan |
Selatan | Hutan Perhutani |
Barat | Desa Tumiyang |
Pembagian Administratif
[sunting | sunting sumber]Secara administratif, Desa Mandirancan terdiri dari 2 Dusun, 4 RW, dan 23 RT. Kadus I terdiri dari 2 RW dan 13 RT, sedang Kadus II terdiri dari 2 RW dan 10 RT.
Kepala Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]- Aswan (1993-2007)
- Satam DW (2007-2012)
- Amin Subkhantoro (2012- Sekarang)
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Desa Mandirancan dilalui jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Patikraja-Kecamatan Banyumas melalui Desa Papringan, serta jalan alternatif Purwokerto-Cilacap melalui Desa Kebasen.
Angkutan umum mikro bis jurusan Purwokerto-Cilacap, Koperades Desa Patikraja-Banyumas, dan Patikraja-Sampang.
Kendaraan pribadi yang dimiliki warga sebagian besar adalah sepeda, sepeda motor, mobil, truk, becak, dan gerobak.
Pemerintah Kabupaten Banyumas Melaui Dinas PUPR sedang pembangunan jembatan dan jalan dari
Patikraja Dengan Kebasen Guna menghindari ke macet an di depan pasar Patikraja arah Notog yg ke macet an akibat rel kereta api di daerah Notog tersebut juga akan pembangunan jalan Tembus ke kota lama Kecataman Banyumas dan sekitarnya Alternatif ke Jalan nasional di.kecamatan Kemranjen
Budaya
[sunting | sunting sumber]Budaya Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan wilayah lain di Jawa Tengah, walaupun akarnya masih merupakan budaya Jawa.
Di antara seni pertunjukan yang terdapat di Desa Mandirancan antara lain:
- Wayang kulit gagrag Banyumas, yaitu kesenian wayang kulit khas Banyumasan. Desa Mandirancan memiliki dua orang dalang, yakni Diram dan Ratmiko Catur Wahyudi, S.Pd.
- Kethoprak, adalah seni tutur tradisional seperti mirip wayang orang. Hanya saja kethoprak lebih bebas ekspresi dan cara bertutur kata dari para pemainnya. Kalau wayang orang ceritanya berkiblat dari kitab mahabarata dan ramayana, sedang kethoprak mengambil latar belakang kerajaan-kerajaan zaman dahulu atau legenda di Banyumas. Sepeninggal (alm) Kades Satam DW, grup kethoprak Desa Mandirancan mati suri.
Kesenian musik tradisional Banyumas juga memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan kesenian musik Jawa lainnya, di antaranya:
- Kenthongan (sebagian menyebut tek-tek), adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Kenthong adalah alat utamanya, berupa potongan bambu yang diberi lubang memanjang disisinya dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tongkat kayu pendek. Kenthongan dimainkan dalam kelompok yang terdiri dari sekitar 20 orang dan dilengkapi dengan bedug, seruling, kecrek dan dipimpin oleh mayoret. Dalam satu grup kenthongan, Kenthong yang dipakai ada beberapa macam sehingga menghasilkan bunyi yang selaras. Grup kenthongan Tambang Wulung Desa Mandirancan pernah menjadi juara I pada Festival Kesenian Banyumas dalam rangka HUT RI Tingkat Kabupaten Banyumas tahun 2010.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Desa Mandirancan memiliki beberapa tempat wisata andalan, kebanyakan berupa keindahan alam seperti pemandian umum, air terjun, wana wisata, dan wisata religi.
Wisata Alam
[sunting | sunting sumber]Wisata Religi
[sunting | sunting sumber]Makanan Khas
[sunting | sunting sumber]Makanan khas dari Desa Mandirancan di antaranya adalah:
Masakan
[sunting | sunting sumber]Masakan khas Mandirancan, yaitu:
Jajanan
[sunting | sunting sumber]Jajanan pasar khas Mandirancan, yaitu: