Mangalap Boru
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e5/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_dominee_zegent_een_huwelijk_in_in_de_Bethaniakerk_TMnr_20000207.jpg/180px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_dominee_zegent_een_huwelijk_in_in_de_Bethaniakerk_TMnr_20000207.jpg)
Mangalap Boru adalah adat pemjemputan pengantin wanita dalam upacara adat perkawinan masyarakat Simalungun.[1] Pada saat yang telah disepakati bersama keluarga dan sanak saudara dari pengantin pria akan berangkat menuju rumah pengantin wanita.[1] Mereka mengenakan pakaian adat lengkap serta membawa makanan yang dilemang.[1] Makanan ini bersantan dan disebut juga tinombu atau tombuhan.[2] Sesampainya di rumah pengantin wanita mereka akan menyerahkan sekapur sirih.[1] Setelah sekapur sirih diterima dilanjutkan dengan acara penyerahan mahar atau maskawin.[1] Ketika keluarga pihak wanita sudah menerima semua perlengkapan adat tersebut, maka pengantin wanita akan diserahkan kepada pihak pengantin pria.[1] Namun sebelumnya, si gadis akan diberi nasihat dahulu oleh kedua orang tuanya beserta petuah turun-temurun.[1] Pengantin perempuan akan berangkat sendiri meninggalkan rumahnya.[1] Akan tetapi, jika pengantin wanita menginginkan teman maka dipilihlah salah seoran gkerabat wanita yang disetujui oleh kedua belak pihak.[1] Teman ini bertugas untuk membawa tempat sirih.[1]