Lompat ke isi

Mart Helme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mart Helme
Menteri Dalam Negeri
Masa jabatan
29 April 2019 – 9 November 2020
Perdana MenteriJüri Ratas
Sebelum
Pendahulu
Katri Raik
Pengganti
Alar Laneman
Sebelum
Pemimpin Partai Rakyat Konservatif
Masa jabatan
13 April 2013 – 4 Juli 2020
Sebelum
Pendahulu
Margo Miljand
Pengganti
Martin Helme
Sebelum
Duta Besar Estonia untuk Rusia
Masa jabatan
1995–1999
PresidenLennart Meri
Sebelum
Pendahulu
Jüri Kahn
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir31 Oktober 1949 (umur 75)
Pärnu, Estonia
Partai politikRakyat Konservatif (2012–kini)
Persatuan Rakyat (2003–2005)
Partai Res Publica (2002)
Suami/istriHelle-Moonika Helme
Anak6, termasuk Martin
AlmamaterUniversitas Tartu
Facebook: mart.helme Musicbrainz: 24cb60d6-438a-4d1b-be06-3526d901b519 Discogs: 2182214 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mart Helme ([ˈmɑrt ˈxɛlʲmɛ], lahir 31 Oktober 1949) adalah seorang sejarawan dan politikus Estonia yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dari 2019 sampai mengundurkan diri pada akhir 2020.[1] Ia adalah ketua jangka panjang dari parpol konservatif nasional Partai Rakyat Konservatif Estonia (EKRE) dari 13 April 2013 sampai 4 Juli 2020 saat ia digantikan oleh putranya Martin Helme.[2]

Helme juga menjabat sebagai duta besar Estonia untuk Rusia dari 1995 sampai 1999. Beberapa outlet media menyebutnya sebagai populis sayap kanan.[3][4][5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Estonia's far-right minister resigns over Biden remarks". The Independent (dalam bahasa Inggris). 1970-01-01. Diakses tanggal 2020-11-09. 
  2. ^ "Martin Helme elected chairman of EKRE". ERR. 
  3. ^ "EU Populist Eyes $1 Billion for Defense and Wants Trump to Pay". Bloomberg.com. 16 January 2019. Diakses tanggal 3 April 2019. 
  4. ^ "Populist party gains as Estonia faces possible power swap". Daily Herald. Associated Press. 3 March 2019. Diakses tanggal 3 April 2019. 
  5. ^ "Center-right party tops Estonia vote, but populists win, too". ABC News. 7 March 2019. Diakses tanggal 3 April 2019. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]