Lompat ke isi

Marunggi, Pariaman Selatan, Pariaman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marunggi
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KotaPariaman
KecamatanPariaman Selatan
Kode Kemendagri13.77.03.2017 Edit nilai pada Wikidata
Luas5,02 km²
Jumlah penduduk3027 jiwa
Peta
PetaKoordinat: 0°39′18.000″S 100°9′7.200″E / 0.65500000°S 100.15200000°E / -0.65500000; 100.15200000

Marunggi adalah desa di kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Luas : 5,02 Kilometer Persegi atau 29,85 persen dari luas wilayah kecamatan pariaman selatan

     Luas : 5,02 Kilometer Persegi atau 29,85 persen dari luas wilayah kecamatan pariaman selatan

Jarak dari Kantor desa ke kantor kecamatan adalah 4 kilometer, ke balai kota 6 kilometer ank e ibu kota provinsi 63 kilometer.

Desa Marunggi ini memiliki enam dusun yaitu dusun binasi, Binasi, Padang Tampaik, Duku Gadang, Pasar Ganting, Pasir Sigadondong, Tabing Runtuah.

  Jumlah penduduk yang terdata pada sensus penduduk baru ini adalah laki - laki berjumlah 1542, perempuan 1485, jadi jumlah penduduk adalah 3027
 Fasilitas Kesehatan di desa ini adanya satu pukesmas dan satu unit pukesmas pembantu fasilitas agama di desa ini ada satu buah masjid dan ada 3 mushalla. Fasilitas pendidikan di desa ini ada 3 sekolah dasar dan 2 sekolah menengah

Dari segi pariwisata desa marunggi menyuguhkan keindahan alam yang cukup indah salah satunya Pantai Binasi yang bisa dikatakan sebagai ikon desa marunggi selain itu, desa marunggi adalah desa yang indah dimana sawah sawah yang terbentang dengan pemandangan gunung yang indah, tentunya jika di kelola dengan baik pastinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi desa marunggi

     Dari sektor Agraris, masyarakat marunggi banyak yang berprofesi sebagai petani seperti petani jagung, padi, cabe, tabu dan lain sebagainya dan kemudian sepertinya kelapa muda menjadi salah satu produksi terbesar di daerah ini, kelapa muda ini biasanya dipasarkan di tepi pantai, pinggir jalan dekat kawasan wisata.
     Dari sektor Maritim, selain bertani masyarakat di desa ini juga megandalkan hasil tangkapan ikan di laut yang menandakan profesi mereka sebagai nelayan, selain itu wisata pantai juga menjadi pemasukan yang cukup besar bagi desa yang terus mengalami perkembangan yang pesat tentunya