Masjid Al-Alam Kendari
Masjid Al Alam adalah masjid di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dijuluki dengan nama masjid terapung. Digagas idenya dan mulai dibangun sejak tahun 2010 di masa kepemimpinan Gubernur Sultra Nur Alam. Diresmikan penggunaannya tahun 2018.
Masjid Al Alam menjadi ikon Kota Kendari yang banyak dikunjungi warga sekitar dan para pendatang. Empat buah menara masjid ini dirancang arsitek asal Sulawesi Selatan, Mursyid Mustafa dan dibuat menyerupai Burj al Arab di Dubai.[1]
Letak Masjid Al Alam di Teluk Kendari. Untuk menuju ke masjid ini, para pengunjung melewati hutan bakau. Pemerintah setempat telah mereklamasi dan membuat jalan masuk maupun keluar. Masjid ini menjadi ikon wisata religi di Sulawesi Tenggara.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Masjid ini dirancang dibangun tahun 2010, di masa Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam. Konsep pembangunan masjid ini memang akan dibangun secara unik. Di tengah Teluk Kendari dibuat suatu pulau buatan sebagai pondasi areal masjid. Luas areal masjid sekitar 12.692 meter persegi, terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu: bangunan utama masjid, plaza tertutup, dan plaza terbuka.
Kini Masjid Al Alam menjadi masjid ketiga di dunia, sebagai masjid yang berada di tengah laut, menyusul masjid di Maroko dan Jeddah.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Anas, Azwar (2018-05-22). Anas, Azwar, ed. "Menikmati Ramadan di Al Alam, Masjid Terapung Teluk Kendari". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-09-22.
- ^ kompas.id (2019-05-03). "Masjid Al Alam, Ikon Wisata Religi Kendari". Kompas.id. Diakses tanggal 2019-09-23.