Mathias Leonardus Trudon Brans
Mathias Leonardus Trudon Brans | |
---|---|
Vikaris Apostolik Emeritus Medan | |
Penunjukan | 23 Desember 1941 (62 tahun, 30 hari) |
Pensiun | 12 Mei 1954 (74 tahun, 170 hari) |
Pendahulu | Mgr. Liberatus Cluts, O.F.M.Cap. |
Penerus | Mgr. Antoine (Ferrerius) Henri van den Hurk, O.F.M.Cap |
Imamat | |
Tahbisan imam | 19 Desember 1908 (29 tahun, 26 hari) |
Tahbisan uskup | 5 Februari 1933 (53 tahun, 74 hari) oleh Mgr. Jan Pacificus Bos, O.F.M.Cap. |
Informasi pribadi | |
Lahir | Strijp, Belanda | 23 November 1879
Meninggal | 12 Desember 1969 | (umur 90)
Jabatan sebelumnya |
|
Mgr. Mathias Leonardus Trudon Brans, O.F.M.Cap. (23 November 1879 – 12 Desember 1969) adalah seorang imam Gereja Katolik Roma dan misionaris asal Belanda untuk Sumatera.
Mgr. Brans merupakan uskup pertama yang mengarahkan pembukaan karya misi di Tanah Batak setelah Pemerintah Kolonial Hindia Belanda mencabut larangan misi Katolik masuk ke Tanah Batak. Mgr. Brans mengajak imam - imam muda asal Belanda untuk datang ke Hindia Belanda dan mengisi kebutuhan akan tenaga imam di wilayah pelayanannya. Di antara para imam muda yang memenuhi ajakan Mgr. Brans itu adalah R.P. Elpidius van Duijnhoven.
Pada tanggal 23 Desember 1941, Mgr. Brans memindahkan Vikariat Apostolik Padang ke Medan, dan berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Medan.
Pada tahun 1954, setelah 33 tahun mendedikasikan diri untuk gereja di Sumatera, Mgr. Brans kembali ke Belanda. Dalam pidato perpisahannya ia berpesan kepada penerusnya, Mgr. Antoine Henri van den Hurk, O.F.M.Cap., agar mempedulikan Vikariat Apostolik Medan dan tidak hanya mempedulikan kaum biarawan dari Eropa.”
Mgr. Brans dipandang sebagai penemu Gereja Katolik di Sumatera Utara dan peletak dasar misi di Tanah Batak dan ia berhasil.[1]