Lompat ke isi

Matilda (film 1996)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Matilda
SutradaraDanny DeVito
Produser
Skenario
Berdasarkan
Matilda
oleh Roald Dahl
Pemeran
Penata musikDavid Newman
SinematograferStefan Czapsky
Penyunting
Perusahaan
produksi
DistributorTriStar Pictures
Tanggal rilis
  • 02 Agustus 1996 (1996-08-02)
Durasi98 menit[1]
NegaraAmerika Serikat
BahasaBahasa Inggris
Anggaran$36 juta[2]
Pendapatan
kotor
$33 juta[3]

Matilda adalah film komedi fantasi Amerika tahun 1996 yang disutradarai oleh Danny DeVito, yang juga diproduksi bersama Michael Shamberg, Stacey Sher, dan Lucy Dahl. Film ini ditulis oleh Nicholas Kazan dan Robin Swicord dengan berdasarkan pada novel Roald Dahl dengan judul yang sama. Film ini dibintangi oleh Mara Wilson, DeVito, Rhea Perlman, Embeth Davidtz, dan Pam Ferris. Film ini bercerita tentang seorang anak jenius bernama Matilda, yang mampu menggunakan telekinesis untuk berurusan dengan orang tuanya, yang tidak menghargai pendidikan, dan Agatha Trunchbull, kepala sekolah yang menindas dari Sekolah Dasar Hall Crunchem.

Film ini dirilis di Amerika Serikat pada 2 Agustus 1996!

Alur cerita

[sunting | sunting sumber]

Matilda Wormwood adalah seorang jenius, tetapi orang tuanya, Harry dan Zinnia, dan saudaranya Michael mengabaikan dan memperlakukannya dengan buruk. Sejak bayi, Matilda telah menunjukkan kemampuan belajar yang luar biasa dan mengembangkan rasa kemandirian yang kuat karena dia sering ditinggal sendirian di rumah setiap hari ketika ayahnya sedang bekerja, ibunya bermain bingo, dan Michael di sekolah. Untuk menghabiskan waktu, Matilda mempelajari rute ke perpustakaan umum untuk membaca buku dan menemukan hiburan di dunia fantasi yang disediakan buku-buku itu.

Pada usia enam setengah tahun, Matilda mulai kehilangan kesabaran dengan orang tuanya. Dia kemudian menyatakan keinginannya untuk bersekolah, namun orang tuanya menolak dengan terang-terangan dan menghinanya. Sebagai balasan atas ayahnya yang terus menerus mencaci-makinya, dia memutuskan untuk menghukum ayahnya beberapa kali, pertama dengan menambahkan hidrogen peroksida ke tonik rambut ayahnya untuk mengubah rambutnya menjadi pirang yang tidak sehat, dan kemudian menempelkan topinya ke kepalanya setelah mengetahui kecurangan yang dilakukan ayahnya dalam bisnis mobilnya. Secara kebetulan, hal-hal sial pun mulai terjadi di sekitar Harry ketika Matilda marah kepadanya. Sebagai contoh, ketika Matilda sedang membaca salinan buku yang dipinjamnya dari perpustakaan Moby-Dick (yang Harry anggap jorok karena judulnya), Harry pun merobek buku tersebut dan memaksanya menonton televisi sebagai gantinya, amarahnya yang meningkat menyebabkan televisi tersebut tiba-tiba meledak.

Tidak lama berselang, Harry pun akhirnya mengalah dan membiarkan Matilda pergi ke sekolah setelah menjual mobil ke Agatha Trunchbull, kepala sekolah yang kejam dari sekolah dasar yang kumuh, Crunchem Hall. Di sana, Matilda berteman dengan beberapa anak dan menyaksikan sifat kasar Trunchbull juga hukumannya yang terlalu keras terhadap para siswa yang melanggar peraturannya. Syukurlah, guru Matilda, Jennifer Honey, adalah seorang wanita baik yang mencintai murid-murid di kelasnya dan langsung menyukai sifat Matilda yang lembut dan rendah hati selain karena kejeniusannya yang luar biasa. Dia meminta kepada Trunchbull agar Matilda dipindahkan ke kelas yang lebih tinggi, tetapi Trunchbull menolak. Malam itu, Ibu Honey mengunjungi keluarga Wormwood untuk memberi tahu mereka tentang kejeniusan Matilda dan menyarankan agar ia ditempatkan di kelas tingkat yang lebih tinggi. Namun, keluarga Wormwoods mengusir Ibu Honey dan mencibir gagasannya soal putri mereka yang cukup pintar untuk kuliah. Sementara itu, Matilda menyadari ternyata keluarganya ada di bawah pengawasan dua agen FBI yang bernama Bob dan Bill dikarenakan ayahnya yang melakukan transaksi ilegal, tapi orang tuanya menolak mempercayainya karena kedua agen tersebut telah membodohi Zinnia dengan mengatakan bahwa mereka adalah penjual perahu motor dan Harry beranggapan bahwa Zinnia sedang berselingkuh darinya dengan dua pria.

Keesokan harinya Ibu Trunchbull melakukan "pemeriksaan" mingguan Trunchbull ke kelas Matilda. Sebagai lelucon, Lavender, salah satu teman Matilda, menempatkan kadal air dalam guci air Trunchbull untuk menakutinya. Setelah menemukan kadal tersebut, Trunchbull menuduh Matilda yang melakukannya. Hal ini membuat Matilda marah, menyebabkan dia melakukan telekinetis untuk menumpahkan air di dalam gelas. Air pun tumpah dan kadal tersebut melompat ke arah Trunchbull. Setelah itu, Ibu Honey mengundang Matilda ke rumahnya untuk minum teh. Dalam perjalanan, mereka melewati rumah Trunchbull, dan Ibu Honey mengungkapkan rahasia miliknya: ketika dia berusia dua tahun, ibunya meninggal, sehingga ayahnya, Magnus, mengundang saudara tirinya, Trunchbull, untuk tinggal bersama mereka dan menjaganya. Namun, Trunchbull selalu menyiksanya dikala ayahnya yang seorang dokter sedang bekerja. Ketika Ibu Honey berusia lima tahun, ayahnya meninggal karena bunuh diri dan mewariskan segalanya kepada Trunchbull. Akhirnya, Bu Honey pindah ke sebuah pondok kecil. Dia dan Matilda menyelinap ke rumah Trunchbull ketika dia sedang keluar untuk mendapatkan beberapa barang milik Ibu Honey, tetapi kembalinya Trunchbull yang tak terduga mengakibatkan aksi pengejaran kucing-dan-tikus. Untungnya mereka berhasil lolos tanpa ketahuan.

Ketika kekuatan telekinetik Matilda bermanifestasi lagi selama pertengkaran dengan ayahnya, dia melatih dirinya untuk menggunakannya sesuai keinginannya sendiri, dari mulai membuat benda-benda terbang di sekitar rumah hingga menggagalkan agen-agen FBI yang mengancam untuk menempatkan Matilda di panti asuhan kalau mereka berhasil menjebloskan ayahnya yang terlibat dalam transaksi bisnisnya yang ilegal ke penjara. Malam harinya, dia kembali ke rumah Trunchbull dan menggunakan telekinesisnya untuk menakut-nakutinya. Trunchbull hampir melarikan diri, tetapi kemudian dia menemukan pita rambut Matilda dan menyadari kehadirannya. Keesokan harinya, Trunchbull mengunjungi kelas Ibu Honey lagi untuk membuat Matilda mengakui kesalahannya. Matilda secara ajaib menulis pesan di papan tulis, menyamar sebagai hantu Magnus, menuduh Trunchbull membunuhnya dan menuntutnya mengembalikan harta putrinya. Trunchbull mengamuk dan menyerang para siswa, tetapi Matilda menjauhkan mereka dari bahaya dengan kekuatannya, dan bersama-sama mereka memaksa Trunchbull keluar dari sekolah secara permanen. Ibu Honey kemudian pindah kembali ke rumah aslinya.

FBI akhirnya menemukan cukup bukti untuk menuntut Harry dan keluarga Wormwood pun bersiap untuk melarikan diri ke Guam. Mereka mampir ke rumah Ibu Honey untuk menjemput Matilda, tetapi dia menolak untuk pergi bersama mereka dan menyarankan Ibu Honey untuk mengadopsinya. Pada saat itu, Zinnia dengan penuh sesal meratapi ketidakpahamannya akan putrinya dan menyesal karena dia tidak memperlakukannya lebih baik. Dia pun menandatangani surat adopsi yang telah disimpan Matilda sejak dia masih kecil, dan meyakinkan Harry untuk menandatanganinya juga. Mereka melarikan diri dan Matilda menjalani kehidupan yang bahagia dengan Ibu Honey, yang menjadi kepala sekolah baru Crunchem Hall. Matilda akhirnya masuk ke kelas tingkat yang lebih tinggi, dan sekarang tidak pernah, hampir tidak pernah, menggunakan kekuatan telekinesisnya.

Pam Ferris (Ibu Trunchbull) mengalami beberapa cedera saat membuat film. Adegan klimaks dimana dia dihantam oleh penghapus papan tulis mengharuskannya untuk tetap membuka matanya, menyebabkan debu kapur terperangkap di matanya dan memaksanya untuk pergi ke rumah sakit agar matanya dibersihkan.[4] Adegan di mana Trunchbull memutar Amanda Thripp (Jacqueline Steiger) dengan memegang kuncirnya membutuhkan tali kekang untuk menopang gadis kecil itu, yang kabelnya diikat melalui kuncir dan kemudian dililitkan di sekitar ujung jari Ferris untuk memberikan pegangan. Ketika dia mengayunkannya, energi sentrifugal yang dihasilkan terlalu besar dan merobek bagian atas jari Ferris. Ferris pun sekitar membutuhkan 7 atau 8 jahitan.[4]

Rumah Crank di Altadena digunakan sebagai rumah Ibu Trunchbull.[5] Eksterior rumah Matilda terletak di Youngwood Drive di Whittier,[6] dan perpustakaan yang ia kunjungi adalah Perpustakaan Umum Pasadena di East Walnut Street di Pasadena.[7]

Terdapat dua lagu yang ditampilkan dalam film. Salah satunya, "Send Me on My Way" dari Rusted Root, dimainkan dua kali: ketika Matilda yang berusia empat tahun ditinggal sendirian di rumahnya sedang membuat pancake dan pada akhir film yang diputar saat adegan Matilda dan Ibu Honey bermain di bekas rumah Ibu Trunchbull. Lagu lainnya adalah lagu "Little Bitty Pretty One" milik Thurston Harris, dimainkan ketika Matilda sedang belajar mengendalikan kekuatan telekinetiknya. Partitur orisinal film ini disusun oleh David Newman.

Penerimaan

[sunting | sunting sumber]

Pada Rotten Tomatoes, Matilda memegang nilai konsensus 90% berdasarkan 21 ulasan dengan nilai rata-rata 7,5/10. Konsensus kritikus situs web itu berbunyi, "Matilda versi arahan Danny DeVito ini aneh, mempesona, dan meskipun film ini menyimpang dari novel Roald Dahl, film itu tetap menangkap semangat bukunya."[8]

Roger Ebert memuji keanehan film, memberikannya 3 dari 4 bintang, ia menulis: "Trunchbull adalah jenis penjahat yang bisa dinikmati anak-anak, karena dia terlalu konyol untuk dianggap serius, tetapi benar-benar kejam dan jahat, seperti penyihir di cerita Putri Salju. Dan karena sebagian besar anak pada suatu waktu merasa bahwa orang tua mereka tidak cukup baik kepada mereka, mereka mungkin juga menikmati potret orang tua Matilda."[9]

Aktris Daisy Ridley telah menyatakan Matilda sebagai film favoritnya.

Box office

[sunting | sunting sumber]

Di Amerika Serikat, film ini menghasilkan $33 juta dibandingkan dengan anggarannya $36 juta.[2][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "MATILDA (PG)". British Board of Film Classification. August 14, 1996. Diakses tanggal July 24, 2013. 
  2. ^ a b (Inggris) Matilda di Box Office Mojo
  3. ^ a b "Matilda (1996)". worldwideboxoffice.com. 
  4. ^ a b Lazarus, Susanna (26 September 2016). "9 fascinating facts from behind the scenes of Matilda". Radio Times. Diakses tanggal 2018-01-04. 
  5. ^ Andrew Lasane (2014-10-22). "The Real-World Locations of Iconic Movie Homes". Complex magazine. Diakses tanggal 2018-01-04. 
  6. ^ "Whittier's film highlights include 'Back to the Future"". Whittier Daily News. July 8, 2013. Diakses tanggal February 21, 2018. 
  7. ^ Russo, Stacy Shotsberger (2008). The Library as Place in California. McFarland & Company. hlm. 108. ISBN 9780786431946. 
  8. ^ "Matilda". Rotten Tomatoes. August 2, 1996. Diakses tanggal September 4, 2015. 
  9. ^ Ebert, Roger (August 2, 1996). "Matilda". RogerEbert.com. Ebert Digital LLC. Diakses tanggal April 6, 2017. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]