Maya Watono
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |
Maya Watono | |
---|---|
Country CEO — dentsu Indonesia | |
Mulai menjabat January 2019 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 12 Mei 1982 Jakarta, Indonesia |
Almamater | The University of Western Australia |
Sunting kotak info • L • B |
Maya Watono (lahir 12 Mei 1982) menjadi Pejabat Eksekutif Tertinggi perusahaan agensi periklanan multinasional terbesar di Indonesia & paling terintegrasi, dentsu Indonesia, mulai Januari 2019 dalam usia yang relatif muda, 37 tahun.[1] Posisi bergensi sebagai Country CEO dentsu Indonesia diperoleh Maya setelah sukses memimpin DwiSapta, saat menjadi CEO DwiSapta pada 2017 - 2018.[2]
Karier
[sunting | sunting sumber]Maya yang menamatkan pendidikan di University of Western Australia, mulai terlibat bisnis DwiSapta sejak tahun 2006. Kebetulan saat itu DwiSapta baru membuka kantor agensi iklan baru, MainAd, di daerah Cipete, Jakarta Selatan. Di bawah kepimpinan Maya, bisnis MainAd berkembang pesat. Pada tahun pertama nilai billing MainAd dengan satu klien hanya di kisaran Rp 15 miliar. Delapan tahun kemudian nilai billing-nya bertambah 20 kali lipat, dengan kontribusi lebih dari 30 persen untuk DwiSapta Group. MainAd pun mulai memenangkan banyak iconic brand Indonesia seperti Indofood, Sasa, dan Biore.[3]
Setelah dinilai mampu memimpin MainAd dengan baik, pada 2009 Maya mendapat tanggung jawab baru dengan memegang DSP Media (Media house agency). Dibawah kepimpinan Maya, DSP Media tumbuh 5x lipat berkat perubahan struktur, sistem, dan job flow yang dilakukan oleh Maya. Sukses memimpin DSP Media dan MainAd, Maya diangkat menjadi Managing Director DwiSapta Group pada tahun 2012 menangani 6 perusahaan dan menelurkan dua perusahaan, yaitu Main Media &iNexus. Dari Managing Director DwiSapta, karir Maya Watono kemudian melesat menjadi CEO DwiSapta,terhitung Januari 2017 hingga akhir Desember 2018. Posisi bergengsi sebagai CEO DwiSapta diperoleh Maya berbarengan dengan merger yang dilakukan antara DwiSapta Group dengan Dentsu Aegis Network pada 25 Januari 2017 di Jakarta. Merger antara DwiSapta dan dentsu Aegis Network Indonesia menjadi merger terbesar sepanjang sejarah perikLanan Indonesia.
Sukses menjadi CEO DwiSapta Group selama dua tahun (2017-2018), karir Maya Watono terus melambung. Terhitung Januari 2019, Maya Watono dipercaya menempati posisi tertinggi di dentsu Indonesia dengan menjabat sebagai Country CEO dentsu Indonesia.
Selama tiga tahun terakhir sejak 2019-2021, Maya berhasil membawa dentsu Indonesia menjadi agensi periklanan multinasional terbesar di Indonesia dan paling terintegrasi. Di bawah kepemimpinan Maya sebagai Country CEO dentsu Indonesia, nama dentsu Indonesia telah mencuat di kancah periklanan internasional berkat pertumbuhannya yang luar biasa dan juga karya-karya nya yang telah memenangkan berbagai award di Asia Pacific. Dentsu Indonesia menjadi advertising agency multinasional di Indonesia yang merupakan raksasa dalam industri periklanan.
Sejak tahun 2020, dentsu Indonesia mencatatkan diri sebagai Media Agency nomor satu dalam peringkat Kualitatif RECMA dan sebagai ranking satu di COMvergence New Business League pada tahun 2020 dan 2021. Dalam Campaign Asia AOTY (Agency of The Year) terbaru, dentsu Indonesia meraih 2 medali emas, 4 medali perak, serta menjadi Media Agency of the Year di Festival Periklanan Citra Pariwara tahun 2020 dan 2021.
Kepemimpinan Maya di dentsu Indonesia juga telah menjadikan bisnis dentsu terus berkembang dan diakui sebagai salah satu agency yang terkuat di pasar, mengelola 15 dari 20 pengiklan terbesar di Indonesia sebagai kliennya. Dengan terus menggerakkan semangat Gotong Royong, Maya telah membuat seluruh tim solid sebagai ‘one dentsu'.[4]
Ketua International Affairs, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I)
[sunting | sunting sumber]Maya memiliki pengaruh besar di industri periklanan sebagai Ketua International Affairs, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Dibawah kepemimpinannya, Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dan Philipina pada proses bidding kongres bergengsi insan periklanan se-Asia yaitu Ad Asia 2017. Terpilihnya Indonesia merupakan suatu kebanggaan, apalagi P3I sempat absen pada penyelenggaraan AdAsia selama kurun waktu dua puluh tahun sejak tahun 1995. Pada November 2018, Maya dinobatkan sebagai TOP 10 Indonesia BEST CEO 2018 oleh SWA (majalah).[5]
Naskah Seremonia
[sunting | sunting sumber]Maya Watono, Country CEO dentsu Indonesia terpilih sebagai salah satu INDONESIA BEST CEO 2018 versi majalah SWA (majalah). Acara penganugerahan Indonesia Best CEO 2018 diberikan pada 29 November 2018 di Jakarta. Maya Watono menjadi Country CEO dentsu Indonesia mulai Januari 2019 dalam usia yang relative muda, 37 tahun. Posisi bergengsi sebagai Country CEO dentsu Indonesia diperoleh Maya setelah sukses memimpin DwiSapta, saat menjadi CEO DwiSapta pada 2017-2018.[6]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ eck. "Maya Carolina Watono | Indonews". Diakses tanggal 2011-06-18.
- ^ eck. "Maya C. Watono: Srikandi Penerus Bisnis DwiSapta | Indonews". Diakses tanggal 2014-10-14.
- ^ eck. "Kisah Sukses Adji Watono | Indonews". Diakses tanggal 2017-02-12.
- ^ eck. "Terobosan Maya Watono di Grup Dwi Sapta | Indonews". Diakses tanggal 2013-03-15.
- ^ eck. "Terobosan Maya Watono di Grup Dwi Sapta | Indonews". Diakses tanggal 2017-11-01.
- ^ eck. "Maya C. Watono: Srikandi Penerus Bisnis Dwi Sapta | Indonews". Diakses tanggal 2017-11-01.