Lompat ke isi

Media pembelajaran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Media pembelajaran adalah setiap benda yang dapat digunakan sebagai sesuatu yang berbentuk cetak atau digital yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari pembelajar kepada orang yang akan menerimanya (siswa), atau sebaliknya. Benda, peristiwa, orang, atau kombinasi dari semuanya dapat digunakan sebagai media pembelajaran.[1] Bahkan, orang (guru dan ahli) juga dapat dimaknai sebagai media pembelajaran [2]

Media pembelajaran dapat dimaknai sebagai:

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran

2. Sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran

3. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar beserta perangkat kerasnya.

4. Alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar [3]

5. Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.

6. Alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari guru kepada murid sehingga murid menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.[4]

Berikut  beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran:

  1. Meningkatkan motivasi belajar siswa. Media pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi  siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
  2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan media pembelajaran dapat menyajikan materi pembelajaran secara lebih konkrit dan intuitif.
  3. Meningkatkan hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat membantu siswa  mencapai hasil belajar yang lebih baik. Memang benar media pembelajaran dapat membantu siswa  belajar  lebih efektif dan efisien.
  4. Meningkatkan daya tarik pembelajaran. Media pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik belajar bagi siswa.
  5. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaranMedia pembelajaran dapat membuat siswa lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.[5]

Fungsi umum media pembelajaran adalah sebagai pembawa pesan dari guru ke murid dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[4] Fungsi khusus media pembelajaran adalah sebagai berikut:

  1. untuk menarik perhatian murid
  2. untuk memperjelas penyampaian pesan
  3. untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya
  4. untuk menghindari adanya verbalisme dan salah tafsir
  5. untuk mengaktifkan dan mengefektifkan kegiatan belajar murid[4]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ RUSMAN, Dkk; PD, M. Model-model pembelajaran. Raja Grafindo, Jakarta, 2012.
  2. ^ Smaldino, Sharon E.; Lowther, Deborah L.; Russell, James D. (2014). Instructional Technology and Media for Learning (edisi ke-10th). Pearson Education Limited. hlm. 14. ISBN 978-0138008154. 
  3. ^ Hisbiyatul Hasanah, Rudy Sumiharsono, (2017). Media Pembelajaran: Buku Bacaan Wajib Dosen, Guru dan Calon Pendidik. Pustaka Abadi. hlm. 3. ISBN 9786027275447. 
  4. ^ a b c Kustiawan, Usep (2016). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI. Gunung Samudera. hlm. 6. ISBN 9786021223482. 
  5. ^ Aksara, Bumi, and Rineka Cipta. "Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Biseri, Hasan. 2014.“Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dengan Menciptakan Ruang Yang Kondusif Untuk Membangun Sugesti Siswa”. Jurnal. Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sidoarjo (Vol: 2, No: 1, 2014)." Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD (Vol 2.1 (2014).