Meteran parkir
Meteran parkir adalah alat yang digunakan untuk mengukur waktu lama parkir dan menerima pembayaran uang parkir. Dengan adanya meteran parkir, pengemudi boleh memarkirkan kendaraan di lokasi yang ditunjuk sebagai tempat parkir. Meteran parkir umumnya dipakai pemerintah kota atau otoritas parkir di bahu jalan yang menjadi lokasi parkir sementara.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Konsep meteran parkir diciptakan seorang pengacara dan penerbit bernama Carl Magee.[1]
Meteran parkir pertama di dunia dipasang di Oklahoma City, Oklahoma, pada tahun 1935. Produksi besar-besaran meteran parkir model mekanis dimulai sejak tahun 1936 hingga diganti dengan model digital di pertengahan tahun 1980. Model meteran parkir yang pertama merupakan mesin penerima uang logam yang ditambah tuas pemutar untuk menjalankan alat, panah penunjuk, dan tanda yang menunjukkan habisnya waktu parkir.
Model awal meteran parkir bertahan lebih dari 40 tahun, hanya dengan hanya sedikit perubahan pada rancangan bagian luar. Variasi meteran parkir yang ada, di antaranya adalah meteran parkir berkepala dua, pemakaian bahan logam yang baru, dan teknik produksi.
Di pertengahan tahun 1980-an, versi digital meteran parkir yang menggunakan komponen elektronik mulai dibuat. Meteran parkir model baru menggunakan papan ketik untuk angka dan layar. Meteran model digital juga memungkinkan berbagai tarif parkir menurut jam dan hari diprogram ke dalam EEPROM, serta pembayaran dengan lebih dari satu keping uang logam secara bersama-sama.
Dasar Hukum
[sunting | sunting sumber]Penggunaan meter parkir harus dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah setempat untuk menetapkan jalan atau kawasan mana yang akan diterapkan meter parkir, di dalam peraturan daerah juga harus dirumuskan besarnya denda terhadap pelanggaran ketentuan parkir. Kunci keberhasilan penggunaan meter parkir adalah penerapan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran parkir.
Cara kerja meter parkir
[sunting | sunting sumber]Ada beberapa pendekatan yang digunakan:
Meter parkir mekanis
[sunting | sunting sumber]Merupakan cara yang pertama sekali digunakan, dimana koin dimasukkan kedalam mesin yang kemudian menghitung mundur waktu berdasarkan besaran uang yang dimasukkan kedalam mesin parkir. Meter parkir ditempatkan di sebelah setiap ruang parkir.
Meter parkir electronik
[sunting | sunting sumber]Adalah meter yang bekerja secara electronik dan tidak perlu ditempatkan di samping ruang parkir tetapi bisa ditempatkan pada tempat yang tidak terlalu jauh dari ruang parkir dan digunakan untuk beberapa ruang parkir sekaligus. Untuk itu setelah membayar ke meter parkir akan dikeluarkan tanda bukti pembayaran yang memuat waktu parkir yang selanjutnya diletakkan di atas dashboard yang dapat dilihat oleh pengawas.
Pencurian
[sunting | sunting sumber]Permasalahan yang dihadapi oleh meter parkir adalah adanya uang tunai yang tersimpan dalam mesin parkir sehingga rawan terhadap pencurian seperti halnya telepon umum. Oleh karena itu perlu tetap diawasi dan secara reguler uang yang tersimpan dalam mesin parkir harus diambil.
Perkembangan baru meter parkir
[sunting | sunting sumber]Untuk menghidari traksaksi tunai mulai berkembang penggunaan meter parkir yang bisa dibayar dengan kartu kredit atau kartu debit ataupun dengan pulsa telepon seluler.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Chan, Sewell. "New York Retires Last Mechanical Parking Meter." The New York Times. 20 Desember 2006.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs web khusus meteran parkir Diarsipkan 2008-05-16 di Wayback Machine.