Microlibrary Bima
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Microlibrary Bima | |
---|---|
Informasi umum | |
Status | Selesai |
Jenis | Edukasi Perpustakaan |
Lokasi | Jalan Bima No. 103 |
Kota | Bandung |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 6°54′28″S 107°35′29″E / 6.9079°S 107.5914°E |
Rampung | 2016 |
Dibuka | Juli 2016 |
Biaya | €40.000[4] |
Klien | Dompet Dhuafa Kota Bandung |
Data teknis | |
Luas lantai | 159,8 m2[1] |
Desain dan konstruksi | |
Firma arsitektur | SHAU Architecture & Urbanism |
Penghargaan | Penghargaan Komunitas Arsitektur Dunia[2] Penghargaan Architizer A+[3] |
Microlibrary Bima adalah perpustakaan kecil yang terletak di Taman Bima, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung. Dibuat oleh firma arsitektur SHAU Architecture & Urbanism, proyek yang dipimpin oleh Florian Heinzelmann dan Daliana Suryawinata ini memiliki tujuan meningkatkan literasi dan kesadaran lingkungan masyarakat.[1] Bangunan ini memenangkan Penghargaan Komunitas Arsitektur Dunia putaran ke-23 dalam Proyek Arsitektur Terealisasikan Pemenang Penghargaan pada 2016 dan Penghargaan Architizer A+ sebagai Pemenang Juri dan Pemenang Populer dalam kategori Architecture+Community pada 2017.[2][3]
Rancangan dan desain
[sunting | sunting sumber]Microlibrary Bima dibangun untuk mengatasi permasalahan tingkat iliterasi dan anak putus sekolah yang tinggi melalui kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di dalamnya, seperti kegiatan mengajar.[5] Konsep desentralisasi yang dibawa Microlibrary Bima mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat sehingga mampu meningkatkan budaya membaca.[6] Perpustakaan ini menjadi purwarupa pertama dalam pembangunan perpustakaan kecil lainnya di Indonesia.[5]
Microlibrary Bima didesain sebagai perpustakaan yang ramah lingkungan. Dua ribu ember plastik es krim digunakan untuk menyusun fasad bangunan. Ember-ember ini berfungsi sebagai pencahayaan dan ventilasi alami. Di samping itu, ember-ember plastik ini disusun membentuk kode biner berdasarkan permukaan ember yang berbeda, yang diterjemahkan menjadi "buku adalah jendela dunia".[1] Pada awalnya, alih-alih ember es krim, jerigen plastik akan digunakan sebagai fasad bangunan ini. Akan tetapi, jumlahnya tidak mencukupi ketika pembangunan berlangsung.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Pitoko, Ridwan Aji (14 April 2017). "Perpustakaan Kelurahan di Bandung, Terbaik Sedunia". Kompas.com. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ a b "Award Winners 23rd cycle". Komunitas Arsitektur Dunia. Diakses tanggal 4 Februari 2019.
- ^ a b "Microlibrary Bima". Architizer. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ "Microlibrary Bima". World-Architects. PSA Publisher. 10 Agustus 2017. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ a b c Griffiths, Alyn (16 Juli 2016). "Recycled ice cream tubs cover walls of elevated Microlibrary by Shau". Dezeen. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
- ^ "Micro Library, Perpustakaan Pertama Berkonsep Ramah Lingkungan". Dompet Dhuafa. September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-03. Diakses tanggal 3 Februari 2019.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]