Bahasa Hokkien Taiwan
Bahasa Hokkien Taiwan
臺灣話 / 臺語 Tâi-oân-oē / Tâi-gí, 福佬話 (Ho̍h-ló-oē) | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Republik Tiongkok | ||||||
Penutur | (15 juta per 1997)[1] | ||||||
| |||||||
Latin (pe̍h-oē-jī), Hanzi | |||||||
Status resmi | |||||||
Bahasa resmi di | Tidak ada, status de facto di Republik Tiongkok, sebagai bahasa untuk pemberitahuan transportasi publik. | ||||||
Diatur oleh | National Languages Committee (Kementerian Pendidikan, Republik Tiongkok/Taiwan). | ||||||
Kode bahasa | |||||||
ISO 639-3 | – | ||||||
Glottolog | taib1242 [2] | ||||||
Linguasfer | 79-AAA-jh | ||||||
| |||||||
Lokasi penuturan | |||||||
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
| |||||||
Portal Bahasa | |||||||
Bahasa Hokkien Taiwan merupakan dialek bahasa Min Selatan yang dituturkan di Taiwan. Walaupun bahasa ini merupakan cabang dari bahasa Min selatan, bahasa Hokkien Taiwan bukanlah bahasa yang berdiri sendiri.[3]
Pada dasarnya, bahasa Hokkien Taiwan tidak banyak berbeda dengan bahasa Hokkien di provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok, tetapi karena ada interaksi dengan bahasa-bahasa Austronesia yang digunakan oleh pribumi Taiwan serta pengaruh bahasa Jepang, maka bahasa Hokkien Taiwan sekilas mempunyai lebih banyak serapan kosakata dari bahasa-bahasa tersebut.
Sejarah dan perkembangan
[sunting | sunting sumber]Perpindahan orang-orang dari provinsi Fujian (Hokkien) di Tiongkok Selatan ke Taiwan telah berlangsung sejak tahun 1600-an.[4] Kelompok pendatang sebagian besar berasal dari daerah lembah sungai Fujian bagian selatan, yaitu Zhangzhou dan Quanzhou. Kedua kelompok ini bertutur dalam bahasa yang termasuk satu keluarga Min Selatan, dengan logat dan perbedaannya masing-masing. Pertemuan kedua penutur logat ini lama-kelamaan menciptakan kolaborasi (percampuran) yang akhirnya membentuk Bahasa Hokkien Taiwan sekarang ini.
Semenjak berkuasanya pemerintahan Kuomintang, bahasa Mandarin dijadikan sebagai bahasa resmi Taiwan walaupun Bahasa Hokkien adalah bahasa dengan penutur terbanyak, yakni 70 % penduduk Taiwan. Bahasa Hokkien, termasuk pula bahasa penduduk asli Taiwan dan Bahasa Hakka, sempat dilarang selama beberapa dekade di institusi pendidikan. Program-program televisi dan radio berbahasa Hokkien pun dibatasi. Baru pada tahun 1980-an, larangan terhadap penggunaan bahasa-bahasa ini di sekolah-sekolah dicabut.
Fonologi
[sunting | sunting sumber]Tona/nada
[sunting | sunting sumber]Bahasa Hokkien Taiwan memiliki delapan nada, yang dapat ditulis dengan angka 1-8. Nada asli sebenarnya hanya ada 5. Seperti dialek Tionghoa lain, bahasa ini juga memiliki 2 suku-kata tertutup (stopped syllable). Suku-kata tertutup ini dimasukkan ke nada 4 dan 8. Nada ke-4 dan 8 ini biasanya diakhiri dengan akhiran p, t, k, sehingga tidak mungkin untuk jadi sengau, yang biasa muncul di nada lain. Di daerah utara Taiwan (Taipei dan sekitar) tidak ada perbedaan antara nada 4 dan 8.
Sistem penulisan
[sunting | sunting sumber]Bahasa tulis Hokkien Taiwan pertama kali diprakktikkan dalam abjad Latin pada akhir abad ke-19 menggunakan suatu romanisasi yang dinamakan Pe̍h-oē-jī (POJ). Berbagai sistem lain juga diciptakan untuk merekam bahasa Hokkien lisan, tetapi POJ merupakan yang terpopuler hingga kini.
Pe̍h-oē-jī (白話字), dinamakan juga "Romanisasi Gereja" adalah ortografi berbasis ajad Latin untuk Bahasa Hokkien di Xiamen dan Taiwan yang diciptakan oleh para misionaris barat pada abad ke-19. POJ digunakan dalam berbagai dokumen dan penerbitan, termasuk penerjemahan Injil dan surat kabar pertama Taiwan. Penggunaan POJ dilarang pada masa penjajahan Jepang dan Kuomintang. Baru pada akhir 1980-an sistem ini kembali digalakkan di Taiwan. Sejak tahun 2004 POJ telah tersedia dalam bentuk metode input komputer bahkan telepon genggam.
Varian
[sunting | sunting sumber]Bahasa Hokkien Taiwan memiliki varian dan kekhasan menurut kota atau daerahnya. Daerah-daerah seperti Yilan, Taipei, Lugang, dan Tainan memiliki aksen yang berbeda, dalam beberapa hal juga memiliki kosa-kata yang berbeda.[5] Tainan (Tâi-lâm) yang dianggap sebagai pusat budaya Taiwan dijadikan sebagai rujukan Bahasa Hokkien Taiwan yang terutama.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Referensi Bahasa Hokkien Taiwan di Ethnologue (ed. ke-17, 2013)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Hokkien Taiwan". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ (Inggris)Taiwanese (臺語 / Tâi-gí), omniglot. Akses:12-01-2014
- ^ (Inggris)Pronouncing Romanized Taiwanese Hokkien Diarsipkan 2014-01-12 di Wayback Machine., weber.ucsd.edu. Akses:12-01-2014
- ^ (Inggris)Speaking Taiwanese, Tailingua. Akses:12-01-2014