Lompat ke isi

Mohammad Ali Shodiqin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mohamad Ali Shodiqin
LahirMohammad Ali Shoqidin
22 September 1973 (umur 51)
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Nama lainGus Ali Gondrong
AlmamaterUniversitas Islam Negeri Walisongo
PekerjaanUlama
ZamanModern
Dikenal atasPendiri Majelis Mafia Sholawat
Anak3

Drs. K.H. Mohammad Ali Shodiqin atau yang dikenal sebagai Abah Ali, atau Gus Ali Gondrong (lahir 22 September 1973) adalah seorang ulama Nahdlatul Ulama, pendakwah, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang, dan pendiri Majelis Mafia Sholawat yang beranggotakan anak jalanan dan anak punk. Metode dakwah yang merakyat menjadikan anak-anak jalanan tertarik mengikutinya.[1] Namanya dikenal karena kiprah Gus Ali yang berdakwah melalui komunitas Majelis Mafia Sholawat tidak hanya di Indonesia, namun juga di wilayah Asia dan sekitarnya seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, dan lainnya. Jemaahnya berjumlah jutaan dan tersebar di berbagai negara.[2][3][4][5]

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Gus Ali merupakan keturunan dari KH. Abdul Rozaq dan Nyai Hj. Zulia. Gus Ali menikah dengan Ning Deni Widiawati. Dari pernikahannya itu berakhir cerai. Lalu ia menikah dengan wanita asal Demak yang bernama Luluk Muhimatul Ifadah. Gus Ali memiliki anak yaitu Wahyu Amalia Adanai dan Khalimatus Sa’diyah dan 1 orang putra bernama Muhammad Alwi Ash-Shidiqy. Ia belajar agama Islam di sejumlah madrasah dan pesantren. Ia juga merupakan alumni dari IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo Semarang). Saat menjadi mahasiswa Abah Ali aktif di organisasi di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).[6]

Selain menjadi pengasuh Pondok Pesantren Roudlotun Ni'mah Semarang, Gus Ali berdakwah terhitung sejak tahun 2000. Sasarannya berbeda dengan pendakwah pada umumnya, yaitu di diskotik, sarang preman, dan anak jalalan yang mayoritas bagi sebagian orang dikenal sebagai penjahat karena terdiri atas pengamen, jambret, begal, penodong, pemabuk, dan lainnya.

Gus Ali Gondrong berdakwah melalui komunitas Majelis Mafia Sholawat tidak hanya di Indonesia, namun juga di wilayah Asia dan sekitarnya seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Hongkong, dan lainnya. Jemaahnya berjumlah jutaan dan tersebar di berbagai negara.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kisah Gus Ali Gondrong, Berdakwah di Diskotik Hingga Sarang Preman". suara.com. Diakses tanggal 2023-09-23. 
  2. ^ "Lirik Sholawat Mergo Do Kurang Sholawat, Sholawat Ayo Sholawat Gus Ali Gondrong". Tribunsumsel.com. Diakses tanggal 2023-09-23. 
  3. ^ "Bupati Madiun Hadiri Pengajian bersama Gus Ali Gondrong". PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN. 2023-05-01. Diakses tanggal 2023-09-25. 
  4. ^ Tegal, Humas Pemkot (2023-01-31). "Meriah, Sebayu Safari Religi Bersama Gus Ali Gondrong,". Sebayu FM. Diakses tanggal 2023-09-25. 
  5. ^ inewsid. "Sholawat Penghujung Tahun 2022 Bareng Mafis, Gus Ali Gondrong Ajak Umat Muslim Tetap Optimis di 2023". iNews. Diakses tanggal 2023-09-25. 
  6. ^ antaranews.com (2019-03-29). "Kiai Ma'ruf hadiri kegiatan sholawatan bersama Gus Ali Gondrong". Antara News. Diakses tanggal 2023-09-25. 
  7. ^ "Gus Ali Gondrong Beri Pesan pada Warga Binaan Lapas Surabaya". beritajatim.com (dalam bahasa Inggris). 2023-07-04. Diakses tanggal 2023-09-25.