Monumen Perjuangan Jatinegara
Monumen Perjuangan Jatinegara adalah sebuah monumen untuk mengenang peristiwa-peristwa perjuangan rakyat di Jakarta Timur pada umumnya dan Jatinegara pada khusunya.[1] Berbagai peristiwa yang pernah terjadi merupakan rangkaian perjuangan di daerah-daerah, seperti Pasar Jangkrik (Pasar Macan), Paseban, Kampung Melayu, Pulomas, dsb. Ide pembuatan patung diprakarsai oleh Gubernur KDKI Jakarta saat itu Ali Sadikin.
Monumen dibangun di ujung Jl. Matraman pada pertemuan Jl. Jatinegara Barat dan Urip Sumoharjo dekat Gereja Eukomonia. Sedianya monumen ini akan dibangun di sekitar lokasi Viadek (Viaducht) Jatinegara, tetapi karena lokasi tidak memungkinkan, dialihkan di Jl Matraman Raya.
Monumen ini dibangun dengan gaya realis berbentuk sosok manusia yang berdiri tegak di atas landasan yang tingginya 3 meter. Patung yang menggambarkan seorang pemuda berukuran 2,5 meter berdiri tegak dengan tangan sedekap (tangan di dada) sambil memeluk senapan, di punggungnya tergantung sebuah ransel, berikat pinggang dengan dilengkapi peralatan perang seperti pistol, granat, golok, dompet dan sebuah tempat minum. Di samping berdiri seorang anak laki-laki setinggi 1 meter bercelana pendek tanpa baju dengan kaki telanjang, di leher bergantung sebuah ketapel. Di bawah patung terdapat tulisan patung perjuangan Jatinegara, diresmikan tanggal 7 Juni 1982 oleh Gubernur KDKI Jakarta, Tjokropranolo. Pembuatan patung ini memakan waktu 2,5 tahun, bahan pembuatan patung ini adalah beton cor dan gips, pengecoran dilakukan di Yogyakarta. Sebagai pematungnya adalah Haryadi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Yayasan Untuk Indonesia; Jakarta Raya (Indonesia), ed. (2005). Ensiklopedi Jakarta: culture & heritage = budaya & warisan sejarah. Jakarta: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. ISBN 978-979-8682-49-0.