Lompat ke isi

Muara Aloh, Muara Muntai, Kutai Kartanegara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muara Aloh
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Kartanegara
KecamatanMuara Muntai
Kode pos
75562
Kode Kemendagri64.02.01.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 0°27′10.44″S 116°20′37.14″E / 0.4529000°S 116.3436500°E / -0.4529000; 116.3436500


Kerajinan Anyaman Purun.

Muara Aloh adalah salah satu desa di kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia. Desa ini merupakan sentra/pusat kerajinan Anyaman Purun.

Muara Aloh adalah sebuah desa di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Sejarah desa ini erat kaitannya dengan perkembangan permukiman di sepanjang Sungai Mahakam, yang menjadi jalur transportasi dan perdagangan penting sejak zaman dahulu. Muara Muntai sendiri terkenal sebagai salah satu kecamatan tua di Kutai Kartanegara, dengan mayoritas penduduknya merupakan keturunan Dayak dan Melayu. Pada awalnya, kehidupan di Muara Aloh bergantung pada perikanan tradisional dan hasil hutan, namun seiring waktu, pertanian dan perdagangan mulai berkembang.

Pada masa kolonial, kawasan ini juga terpengaruh oleh aktivitas perdagangan yang melibatkan berbagai suku lokal dengan pedagang dari luar. Setelah Indonesia merdeka, Muara Aloh perlahan berkembang menjadi desa yang lebih modern, meski tetap mempertahankan aspek tradisionalnya.

Muara Aloh terletak di wilayah dataran rendah yang sebagian besar terdiri dari lahan basah dan daerah aliran sungai. Sungai Mahakam, yang menjadi pusat kehidupan masyarakat, mengalir di dekat desa ini. Kondisi geografis desa ini didominasi oleh hutan tropis yang lebat, dengan flora dan fauna yang cukup beragam. Topografinya cenderung datar, dengan sebagian wilayah berupa rawa-rawa dan lahan gambut, sehingga penduduk sering memanfaatkan jalur air untuk mobilitas dan aktivitas sehari-hari.

Ekonomi dan Mata Pencaharian

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Muara Aloh sebagian besar menggantungkan hidup pada sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan. Sebagian kecil penduduk juga bekerja sebagai nelayan, memanfaatkan hasil Sungai Mahakam. Selain itu, perkebunan kelapa sawit dan karet juga mulai berkembang sebagai sumber pendapatan utama. Sebagian penduduk lainnya juga bekerja di sektor jasa dan perdagangan, terutama di pasar lokal yang menjadi tempat jual-beli hasil bumi.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]