Muhammad Kasuba
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Muhammad Kasuba | |
---|---|
Bupati Halmahera Selatan ke-1 | |
Masa jabatan 17 Januari 2011 – 17 Januari 2016 | |
Wakil | Rusdan T Haruna |
Masa jabatan 2005–2010 | |
Wakil | Rusly A Wally |
Pendahulu Arief Yasim Wahid (Pj.) Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 24 September 1960 Bibinoi, Bacan Timur Tengah, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Indonesia |
Partai politik | PKS |
Suami/istri | Hj. Nurdiana Joisangadji, S.Pd.I |
Hubungan |
|
Anak | 8, termasuk Hasan Ali Bassam Kasuba |
Almamater | Universitas Alkhairaat, IAIN Alauddin, Universitas Islam Internasional Islamabad, Universitas Quaid-i-Azam Pakistan, Universitas Wifaq Ul Madaris Faisalabad Pakistan, Universitas Satyagama |
Sunting kotak info • L • B |
Muhammad Kasuba (lahir 24 September 1960) adalah Bupati Halmahera Selatan 2 periode yakni 2005–2010 dan 2011–2016. Muhammad pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Maluku Utara Fraksi PKS periode 2001–2005 dan Anggota DPRD Maluku Fraksi PKS periode 1999–2001. Muhammad merupakan adik mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba.
Muhammad Kasuba atau dalam keluarganya disapa dengan nama Amate dilahirkan di Bibinoi, Bacan Timur Tengah, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada 24 September 1960. Ia merupakan anak kesebelas dari 12 bersaudara dari keluarga petani sederhana suku Tobelo Hasan bin Kasuba dan Nur binti Daud. Ia mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Alkhairaat Bibinoi (1973), SD Negeri Bibinoi (1974), MTs Alkhairaat Kota Palu (1978), MA Alkhairaat Kota Palu (1981). Ia melanjutkan pendidikan di Jurusan Syari'ah Universitas Alkhairaat dan Jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin di Gorontalo. Ia menyelesaikan S-1 Jurusan Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Internasional Islamabad, dan dua gelar Master of Arts, masing-masing dari Jurusan Linguistik Arab Universitas Wifaq Ul Madaris Faisalabad Pakistan (1986) dan Universitas Quaid-i-Azam Pakistan (1990). Ia meraih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari Universitas Jayabaya (2006–2009).[1][2]
Sejak bangku sekolah, Muhammad Kasuba aktif berorganisasi. Ia tercatat menjadi Wakil Ketua Persatuan Pelajar Islam Alkhairaat Palu (1976–1979), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sulawesi Tengah (1980–1984), Ketua Indonesian Moslem Study Group Islamabad Pakistan (1985–1989), Wakil Ketua Asean Moslem Association Islamabad Pakistan (1987–1989), dan Ketua Seksi Pendidikan Sosial dan Dakwah Moslem Student Union Islamabad Pakistan (1987–1991).[1]
Muhammad Kasuba memulai kariernya sebagai pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Gorontalo (1981–1984). Kemudian ia tercatat sebagai Staf Dokumentasi dan Arsip dan Perpustakaan Institute of Public Policy (1988–1991), pimpinan Pondok Pesantren Alkhairaat Ome, Tidore (1992–1997), dosen IAIN Alauddin Cabang Ternate (1993–1997), dan dosen IAIN Ambon (1997–2000).[1]
Muhammad Kasuba mulai terjun ke politik dengan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Provinsi Maluku pada 1998. Ia terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku pada 1999. Setelah terbentuknya Provinsi Maluku Utara, ia diangkat menjadi Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara pada 2001 dan terpilih kembali pada 2004 hingga 2005.[1]
Pada 2004, Muhammad Kasuba terpilih sebagai Bupati Halmahera Selatan periode 2005–2010. Ia memulai jabatan dalam kondisi masyarakat yang masih belum stabil pasca-konflik sektarian Maluku. Ia menetapkan kebijakan recovery sosial dengan tiga konsep pendekatan yakni pembangunan karakter, pembangunan stabilitas, dan pembangunan kemandirian. Salah satu kebijakannya yaitu menggratiskan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.[1]
Pada 2010, ia terpilih kembali sebagai bupati untuk periode 2011–2016. Ia menggulirkan Alokasi Dana Desa ke seluruh 249 desa di Halmahera Selatan. Seluruh desa di Halmahera Selatan telah tersentuh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Tercatat sudah 213 rumah keluarga miskin dibedah di 20 kecamatan, 531 rumah diplesterisasi dan dilantainisasi di 17 kecamatan, dan pada 2013 sebanyak 200 rumah kampung nelayan dibedah.[1]
Muhammad Kasuba pernah maju sebagai calon gubernur dalam pemilihan umum Gubernur Maluku Utara 2018 berpasangan dengan Madjid Husen. Pemilihan ini juga diikuti oleh kakaknya yang juga petahana, Abdul Gani Kasuba. Meski Muhammad Kasuba dan Abdul Gani Kasuba sama-sama kader PKS, PKS bersama Partai Gerindra dan PAN memilih mengusung Muhammad Kasuba, sementara Abdul Gani Kasuba diusung oleh PDI-P dan PKPI.[3] Hasil pemilihan menetapkan Abdul Gani Kasuba terpilih menjadi gubernur untuk periode kedua.[4]
Muhammad Kasuba menikah dengan Nurdiana Joisangadji (wafat 2021)[5] dan memiliki 8 orang anak.[1] Salah satu putranya adalah Hasan Ali Bassam Kasuba yang menjabat sebagai Bupati Halmahera Selatan periode 2023–2024 dan Wakil Bupati Halmahera Selatan periode 2021–2023.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g "Malut post, 09 juni 2015 by Malut Post - Issuu". issuu.com. 9 Jun 2015. Diakses tanggal 13 Okt 2024.
- ^ "PDDikti". pddikti.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 13 Okt 2024.
- ^ "Kakak Beradik Kasuba akan Bertarung di Pilkada Malut". Republika Online. 2018-01-08. Diakses tanggal 2019-07-30.
- ^ Yamin, Fatimah (2018-12-16). Belarminus, Robertus, ed. "KPU Maluku Utara Tetapkan Abdul Gani Kasuba dan Al Yasin sebagai Gubernur dan Wagub Terpilih". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-07-30.
- ^ Umra, Sarif (25 Jul 2021). "Dr.H. Muhammad Kasuba Dan 4 Putranya Wakili Keluarga Besar Sampaikan Permohon Maaf Jika Umi Bassam Punya Salah". Diakses tanggal 13 Okt 2024.
- ^ "PKS - Mulai dari Keluarga, Ketua BPW Intim Bersama 4 Putranya Sosialisasi Lambang Baru PKS". pks.id. Diakses tanggal 13 Okt 2024.