Muhammad Mansur
Muhammad Mansur | |
---|---|
Lahir | Muhammad Mansur 31 Desember 1878 Jakarta |
Meninggal | 12 Mei 1967 Jakarta |
Nama lain | Guru Mansur |
Dikenal atas | Jembatan Lima |
Anak | Hj. Rafi'ah, Hj. Marfuah, Hj. Marhumah: |
Kerabat | Kh. Ahmadi Muhammad,Kh Royani, Hj. Titi Hayati, Siti Atiyah (Cucu) |
Muhammad Mansur atau Guru Mansur (31 Desember 1878 – 12 Mei 1967) merupakan tokoh Betawi pejuang kemerdekaan Indonesia.
Silsilah & Keluarga
[sunting | sunting sumber]Nama Muhammad Mansur atau Guru Mansur bin K.H. Abdul Hamid bin Imam Damiri bin Imam Habib bin Abdul Muhit bin Pangeran Tjakra Jaya (Tumenggung Mataram). Guru mansur mempunyai 3 putri, Hj. Rofi'ah Hj. Marfuah, Hj Marhumah mempunyai 4 orang anak yaitu Kh. Ahmadi Muhammad, Kh. Royani, Hj Titi Hayati, Ummi Atiyah.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Ia belajar pertama dari ayahnya dan ulama sekitar Jakarta, seperti:
- K.H. Mahbub bin Abdul Hamid (kakak kandungnya),
- K.H. Thabrani bin Abdul Mugni (kakak misan),
- Syekh Mujtaba bin Ahmad (Jatinegara) dan lainya.
Pada usia 16 tahun 1894, Guru Mansur pergi ke Makkah bersama ibunya untuk menunaikan ibadah haji dan belajar agama di sana selama empat tahun dan berguru pada sejumlah ulama terkemuka, antara lain:
- Syekh Mukhtar Atharid Al Bogori,
- Syekh Umar Bajunaid Al Hadrami,
- Syekh Ali Al Maliki,
- Syekh Said Al Yamani,
- Syekh Umar Sumbawa, dan banyak lagi guru lainnya.
Ia mendalami ilmu Al-Qur'an dengan memperoleh mandat untuk mengajarkan tiga jenis bacaaan (qiraat) yakni bacaan Al-Quran versi Hafash, Warasy dan Abi 'Amr. Ia juga mendalami ilmu Fiqih, ilmu Usul Fiqh, beberapa cabang ilmu bahasa (Arab), Tafsir Al-Qur'an, Hadist, serta Ilmu Falaq (astronomi), sehingga di tanah air ia kelak dikenal sebagai ahli ilmu ini.[1]
Karya
[sunting | sunting sumber]Semua hasil karyanya berbahasa Arab, yaitu:
- Sulamu an nairain.
- Khulasah al jadawil.
- Kaifiyatu al amal ijtima, khusfif wa al kusuf.
- Mizanul I'tidal.
- Washilatu at thullab.
- Jadwal dawairul falakiyah.
- Majmu' arba' rasail fi mas'alatil hilal.
- Rub'ul Mujayyab.
- Mukhtasar ijtima'u an nairain.
- Tadzkiratu an nafi'ah fi sihati 'amali as saum wa al fitr.
- Tudihul adillah fi sihati as saum wal fitr.
- Jadwal Faraid.
- Al lu'lu ulmankhum fi khulasah mabahist sittah ulum.
- I'rabul jurumiyah an nafi' lil mubtadi.
- Silsilati as sanad fi ad din wa ittisaluha sayyidul mursalin.
- Tashriful abwab limatan bina.
- Jidwal kiblat.
- Jidwal au kutussolah.
- Tathbiq amalul ijtima' wal khusuf wal kusuf.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan Kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ "KH Mohammad Mansur Ulama Cerdas Pahlawan Jakarta". Republika Online. 2014-01-05. Diakses tanggal 2022-04-06.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-16. Diakses tanggal 2016-04-05.
Bacaan Lebih Lanjut
[sunting | sunting sumber]- KH Mohammad Mansur Ulama Cerdas Pahlawan Jakarta
- Muhammad Manshur, Guru