Museum Kota Makassar
Museum Kota Makassar | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
Cagar budaya Indonesia | |
Kategori | Cagar Budaya |
No. Regnas | CB.6060.19700101.02245 |
Lokasi keberadaan | Makassar, Sulawesi Selatan |
Tanggal SK | 2018 |
Museum Kota Makassar berada di provinsi Sulawesi Selatan yang didirikan oleh/atas ide wali kota Makassar Drs. HB. Amiruddin Maula, S.H., M.Si pada masa awal-awal menjabat. Museum beralamat di Jl. Balai kota No. 11 A. 90111 Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kabupaten Makassar, Telp/Faks: 0411-335230. [1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Museum ini menempati gedung balai kota lama yang terletak di tengah kota Makassar. Gedung yang dipakai merupakan gedung yang bersejarah yaitu bangunan yang telah berdiri pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1916 dan juga bekas kantor wali kota Makassar[1],
Museum kota Makassar diresmikan pada tanggal 7 Juni 2000 dengan maksud untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas dan sejarah kota Makassar serta budaya penduduk Makassar yang pluralistic.[1]
Koleksi
[sunting | sunting sumber]Beberapa koleksi museum kota Makassar yaitu adalah peta bumi yang dibuat untuk kelancaran misi perdagangan dan politik di Indonesia pada masa silam. Koleksi lainnya adalah relief potret Ratu Wilhelmina dan Ratu Yuliana, foto reproduksi naskah, foto-foto peristiwa serta bangunan bersejarah, peralatan sehari-hari dan mata uang.[1] Selain koleksi objek historis, museum ini juga memamerkan objek arkeologi, keramologika, dan numismatika. Pada museum ini juga terdapat fasilitas auditorium dan ruang audio visual.[2]
Jam layanan bagi pengunjung di hari Selasa-Kamis pukul 8 pagi sampai pukul 2 siang (WITA), untuk hari Jumat pukul 8-pukul 11 siang, hari Sabtu pukul 9-2 siang, dan Minggu pukul 09-14.00. Sementara hari Senin dan libur nasional museum tutup.[1]
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Gaya arsitektur pada bangunan Museum kota Makassar adalah gaya arsitektur Neoklasik yang menggabungkan antara gaya arsitektur Renaisans dan arsitektur Gotik.[3] Penggabungan gaya arsitektur ini ditandai dengan nuansa dinding yang monoton, pilaster-pilaster dengan jarak yang sama, dan adanya jendela melengkung atau hiasan pada kepala pilaster.
Pada museum kota Makassar, bangunannya dibedakan menjadi gedung utama yang terletak di bagian depan, dan gedung pendukung yang berada di belakang. Bangunan museum kota Makassar dikeliling oleh halaman atau taman pada bagian depan, samping maupun belakang gedung seperti dengan penerapan konsep tata letak Garden city.[4] Bentuk penerapan lainnya dapat dilihat dari ukuran pintu, jendela dan ventilasi yang cenderung lebar, serta letak plafon yang lebih dari empat meter, sehingga memungkinkan sirkulasi di dalam bangunan yang lebih maksimal[5]
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Untuk transportasi ke museum kota Makassar dapat di akses dari Bandara Hasanuddin dengan jarak tempuh 20 km. sementara dari Pelabuhan Laut Soekarno Hatta ke museum 1 km. Dan dari Terminal Bus Daya Makassar ke museum 3.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f Direktori Museum Indonesia (PDF). Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan,Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2012. hlm. 592.
- ^ Nugraha, Al Khoriah Etiek. "Daftar Museum di Makassar Lengkap Beserta Sejarah dan Lokasinya". detiksulsel. Diakses tanggal 2024-05-17.
- ^ Bangunan Bersejarah di Kota Makassar (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. 2013. hlm. 28.
- ^ Wutsqaa, Urwatul (2022-10-18). "Museum Kota Makassar: Sejarah, Arsitektur Bangunan dan Koleksi". Detik.com. Diakses tanggal 2024-05-17.
- ^ Rachmawati, Reny; Mattin, Abdul; Adinda, Atik (2022-08-01). "MUSEUM KOTA MAKASSAR DITINJAU DARI TIPOLOGI ARSITEKTUR DAN KONSEP PERANCANGAN". Jurnal Arsitektur Display. 1 (1): 19–27. ISSN 2963-2420.