Naqobah Ansab Auliya Tis'ah
Pendiri | KH. Ilzamuddin Sholeh Al-Jilani Al-Hasani |
---|---|
Status | Yayasan |
Tipe | Organisasi sosial |
Tujuan | Lembaga pencatat nasab |
Kantor pusat | Semarang, Jawa Tengah, Indonesia |
Lokasi |
|
Wilayah layanan | Asia Tenggara |
Jumlah anggota | Azmatkhan |
Bahasa resmi | Bahasa Indonesia |
Ketua Umum | KH. Ilzamuddin Sholeh Al-Jilani Al-Hasani |
Naqobah Ansab Auliya Tis'ah (Bahasa Arab: نقوبة أنساب أولياء تيساه) adalah suatu organisasi massa Islam yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan dakwah. Pada umumnya organisasi ini menghimpun WNI keturunan Walisongo, Amir Mekkah, Abbas bin Abdul Mutholib dan sayyid diluar Yaman dari sada Azmatkhan. Organisasi ini berdiri pada tanggal 5 Januari 2020.[1]
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Organisasi ini dedeklarasikan pada tanggal 5 Januari 2020 di halaman belakang Pesarean Syaikhona Kholil, yang juga keturunan walisongo di Desa Martajesah, Bangkalan. NAAT sendiri merupakan akronim dari Lembaga Pencatat Nasab Wali Sembilan, karena sebelumnya nasab Walisongo hanya ditulis oleh perseorangan, kondisi inilah yang membuat para keturunan walisongo bersatu dan mendirikan organisasi ini. NAAT ini mencatat nasab keturunan Sayyyid dari sa'dah Azmatkahan, baik dari jalur Walisongo, Amir Mekkah, Abbas bin Abdul Mutholib maupun sayyid diluar Yaman dari sada Azmatkhan[1]
Visi dan Misi[2]
[sunting | sunting sumber]Mengumpulkan yang terserak.
[sunting | sunting sumber]Cita-cita, semangat shilaturrahim dan menyatukan/ menyambung keluarga yang terputus (jangan diartikan mencantol-cantolkan nasab).
Menanam tidak hanya memanen. Semangat, cita-cita dan arah tujuan NAAT dilandasi dengan keikhlasan:
[sunting | sunting sumber]- Ikhlas tanpa pamrih.
- Bukan organisasi provit oriented (bukan organisasi pencari keuntungan materi).
- Bukan organisasi politik.
- Bukan membangga-banggakan nasab.
- Bukan organisasi mensayyid-sayyidkan, bukan menghabib-habibkan.
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Dari Jalur Sayyid Abdul Qodir Al-Jilani Al-Hasani (Sunan Kudus dan Sunan Giri)[3][4]
[sunting | sunting sumber]Kanjeng Nabi Muhammad Rasulillah Saw. memiliki anak
Sayyidah Fatimah memiliki anak
Sayyidina Hasan memiliki anak
Syarif Hasan al-Mutsanna memiliki anak
Syarif Abdullah al-Kamil memiliki anak
Syarif Musa al-Jun memiliki anak
Syarif Abdullah ats-Tsani memiliki anak
Syarif Musa ats-Tsani memiliki anak
Syarif Dawud (Amir Makkah) memiliki anak
Syarif Muhammad memiliki anak
Syarif Yahya az-Zahid memiliki anak
Syarif Abdullah memilki anak
Syarif Abu Sholeh Musa Jaki Dausat memiliki anak
Sulton Aulia Syekh Abdul Qodir Jailani memiliki anak
Syarif Sholeh memiliki anak
Syarif Abdul Aziz memiliki anak
Syarif Abdurozak memiliki anak
Syarif Abdul Jabbar memiliki anak
Syarif Syu’aib memiliki anak
Syarif Abdul Qodir memiliki anak
Syarif Junaid mimiliki anak
Dari Jalur Sayyid Musa Al-Kadzim Al-Husani (Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Ampel, Sunan Muria, Sunan Bonang dan Sunan Gresik)[5]
[sunting | sunting sumber]Sayyidina Kanjeng Nabi Muhammad Saw. memiliki anak
Sayyidah syarifah Fathimatuz Zahro memiliki anak
Sayyid syarif asy-syahid Husain memiliki anak
Sayyid syarif Ali Zainal Abidin memiliki anak
Sayyid syarif Muhammad al-Baqir memiliki anak
Sayyid syarif Imam Ja’far ash-Shodiq memiliki anak
Sayyid syarif Musa Al-Kazhim memiliki anak
Sayyid syarif Ali Ar-Ridho memiliki anak
Sayyid syarif Muhammad At-Taqi memiliki anak
Sayyid syarif Muhammad al-Jawad memiliki anak
Sayyid syarif Ali An-Naqi an-Hadi memiliki anak
Sayyid syarif Ja’far az-Zaki memiliki anak
Sayyid syarif Ali al-Asyqori memiliki anak
Sayyid syarif Abdulloh memiliki anak
Sayyid syarif Ahmad memiliki anak
Sayyid syarif Mahmud memiliki anak
Sayyid syarif Muhammad memiliki anak
Sayyid syarif Ja’far memiliki anak
Sayyid syarif Ali memiliki anak
Sayyid syarif Makhdum Husein Jalaluddin al-Bukhori memiliki anak
Sayyid syarif Makhdum Ahmad Kabir memiliki anak
Sayyid syarif Makhdum Jalaluddin Husain memiliki anak
Sayyid Syarif Makhdum Mahmud Nasiruddin / Mahmudinil Kubro memiliki anak
Sayyid Syarif Makdhum Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro
Dari Jalur Sunan Kalijaga (Abbas bin Abdul Mutholib)[6]
[sunting | sunting sumber]Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib (Paman dari Nabi Muhammad SAW.)
Abdullah bin Abbas (Sepupu Nabi Muhammad & Ali bin Abi Thalib)
Ali bin Abdullah
Abdullah Al-Akbar
Wakhis / Syekh Waqid Arumni
Mudzakir/ Syekh Mudzakir Arumni
Abdullah
Kharmia/ Kharmis
Mubarak
Abdullah
Ma’ruf / Madhra’uf
Arifin
Hasanuddin
Jamal
Ahmad
Abdullah
Abbas
Kouramas/ Khurames/ Syekh Kharamis
Syekh Abdullah
Syekh Abdurrahman / Abdur Rakhim / Kyai Lanang Baya / Arya Wiraraja (Rakryan Mantri Arya Wiraraja Makapramuka) / Banyak Wide
Bupati Tuban ke-2 Haryo Ronggo Lawe / Rangga Teja Laku / Syeikh Jali Al-Khalwati / Syekh Khawaji
Bupati Tuban ke-3 Haryo Siro Lawe
Bupati Tuban ke-4 Haryo Siro Wenang
Bupati Tuban ke-5 Haryo Lana/Arya Teja I
Bupati Tuban ke-6 Haryo Dikoro/ Arya Teja II
Raden Ayu Haryo Tejo
Bupati Tuban ke-8 Tumenggung Wilatikta
Sunan Kalijaga / Raden Said / Jaka Said / Syekh Malaya / Lokajaya / Raden Abdurraman / Pangeran Tuban / Muhammad Abdussyahid
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Kurniadi, Denny, ( 6 Januari 2020). "Keturunan Wali Songo Deklarasikan Organisasi NAAT". Dara.co.id. Diakses tanggal 12 Desember 2024.
- ^ Islam, Galeri, ( 6 Januari 2020). "Visi Misi NAAT, Naqobah Ansab Awliya' Tis'ah , lembaga Pencatat Silsilah Wali Songo". Galerikitabkuning.com. Diakses tanggal 12 Desember 2024.
- ^ Lokanarya, Branda, (2 Juni 2023). "Silsilah Sunan Giri Menurut Isbat Resmi Naqobah Ansab Maroko". Jurnaba.co. Diakses tanggal 12 Desember 2024.
- ^ Lokanarya, Branda, ( 3 Juni 2023). "Silsilah Sunan Kudus Menurut Isbat Resmi Naqobah Ansab Maroko". Jurnaba.co. Diakses tanggal 12 Desember 2024.
- ^ Lokanarya, Branda, ( 1 Juni 2023). "Silsilah Sunan Ampel Menurut Isbat Resmi Naqobah Ansab Maroko". Jurnaba.co. Diakses tanggal 12 Desember 2024.
- ^ https://brandazloz.wordpress.com/ ( 7 Agustus 2011). "Silsilah Sunan Kali Jaga".Diakses tanggal 12 Desember 2024.