Nederlandsch-Indische Artsen School
Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Surabaya pada zaman kolonial Hindia Belanda. Saat ini sekolah ini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Nederlandsch Indische Artsen School (Sekolah Dokter Hindia Belanda), atau dikenal dengan singkatannya NIAS, merupakan sekolah kedokteran yang didirikan di Surabaya tahun 1913 bagi penduduk pribumi (Jawa). Lulusan NIAS secara resmi disebut dengan gelar "Dokter Djawa". Para pengajarnya sebagian besar adalah dokter-dokter militer Belanda.
Meskipun dinamakan sekolah kedokteran, tetapi fokus pendidikannya saat itu masih pada pengetahuan kesehatan dasar dan aplikasinya yang praktis, yang diantaranya adalah pengetahuan dalam pelaksanaan vaksinasi. Tujuannya adalah agar para lulusan langsung dapat bekerja menjaga kesehatan umum di kalangan masyarakat pedesaan, dengan pengetahuan yang cukup dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Tahun 1941, sekolah ini ditutup oleh pemerintah pendudukan Jepang. Setelah itu terjadilah beberapa kali perubahan, antara lain karena melalui masa kemerdekaan, dan pendudukan Inggris dan NICA Belanda di Surabaya. Akhirnya, sekolah ini berubah menjadi Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga, yang diumumkan secara resmi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1954.
Trivia
[sunting | sunting sumber]Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga" Diarsipkan 2007-05-02 di Wayback Machine., Situs Resmi FK Unair, diakses Mei 2007.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga" Diarsipkan 2007-05-02 di Wayback Machine., Situs Resmi FK Unair, diakses Mei 2007