Negativisme
Negativisme adalah suatu sifat yang dihubungkan dengan suatu keadaan yang tidak teratur dalam sikap seseorang.[1] Seseorang yang berada di dalam sifat ini cenderung menolak saran dari orang lain yang lebih bermanfaat bagi proses kehidupannya.[1] Seseorang itu pun akan selalu bertindak bertentangan dengan otoritas orang yang lain dan melakukan perilaku yang tidak baik terhadap orang yang lain itu.[2] Di dalam ilmu psikologi negativisme lebih dikenal sebagai suatu gangguan psikomotorik yang ditandai dengan tindakan menolak atau menantang nasihat, permintaan, dan perintah orang lain.[2]
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Negativisme merupakan salah satu bentuk perilaku antisosial.[3] Negativisme dapat disebabkan oleh situasi sosial. Beberapa di antaranya adalah penerapan disiplin yang terlalu tegas atau kondisi tidak toleran dari orang dewasa.[4]
Ekspresi
[sunting | sunting sumber]Ekspresi awal yang tampak dari negativisme adalah kemarahan yang berlebihan. Ekspresi ini kemudian berkurang secara perlahan. Ekspresi kemarahan kemudian diganti menjadi penolakan secara lisan dalam menuruti perintah.[5] Penolakan juga dapat berbentuk sikap berpura-pura tidak mendengar atau tidak memahami apa yang diperintahkan oleh orang dewasa.[6]
Perkembangan ekspresi negativisme dimulai pada usia 18 bulan.[7] Ekspresi negativisme pertama kali ditunjukkan pada usia 2–3 tahun. Pada masa ini, anak-anak sudah memiliki kemampuan tertentu. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih memerlukan bantuan orang tua, tetapi mulai memiliki pemikiran tentang ke-aku-an dan kehendaknya sendiri. Masa negativisme kedua terjadi pada anak-anak yang berusia 5–6 tahun ketika telah mengenal lingkungan yang lebih luas. Ekspresi yang terlihat adalah tantrum. Pada masa ini, anak-anak yang tidak terpenuhi keinginannya akan mengamuk, menangis, menjerit, menyerang orang lain dan menyakiti dirinya sendiri.[8]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Inggris) "Negativism".
- ^ a b (Indonesia)Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EBC.
- ^ Thahir, Andi (2016). Psikologi Kriminal (PDF). hlm. 72.
- ^ Gustia, Elsa (2017). "Tampilan Perilaku Anti Sosial pada Siswa Sekolah Dasar" (PDF). JRTI: Jurnal Riset Tindakan Indonesia. 2 (2): 4. ISSN 2502-079X.
- ^ Rohayati, Titing (2013). "Pengembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini" (PDF). Cakrawala Dini. 4 (2): 135.
- ^ Sapendi (2008). "Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini". At-Turats. 3 (1): 5.
- ^ Kusumasari, R. Nuruliah (2015). "Lingkungan Sosial dalam Perkembangan Psikologis Anak". Jurnal Ilmu Komunikasi. 2 (1): 36.
- ^ Hartono, Dudi (2016). Psikologi (PDF). Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 33. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-04-22. Diakses tanggal 2022-03-20.