Ngempugin
Ngempugin adalah upacara yang digelar oleh Hindu di Bali, Indonesia dalam pertama kali tumbuhnya gigi pada anak.[1] Tujuan upacara ini adalah memohon kepada Hyang Widhi agar gigi anak tumbuh dnegan baik.[1] Dalam kepercayaan masyarakat Hindu, tumbuhnya gigi patut diupacarakan sebagai manifestasi rasa syukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa serta memohon agar pertumbuhan anak bisa sempurna hingga masa mendatang.[2] Upacara ini juga merupakan pemujaan terhadap Dewa sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa.[2] Dewa-dewa tersebut adalah:
1. Bhatara Surya, Dewa matahari yang berfungsi memberikan kesaksian melalui sinarnya.[2]
2. Bhatara Brahma, Dewa pencipta, memohon agar di anugerahkan agar gigi si anak kuat bagai besi dan gusinya seperti bumi.[2]
3. Dewi Sri, Dewi lambang kemakmuran, sebagai permohonan agar gigi si anak diberikan pertumbuhan yang baik, sehat, bersih serta tidak jamuran, dan di makan ulat.[2]
Upacara ngempugi digelar berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua dari anak.[1] Ada dua tingkatan dalam melaksanakan upacara ini, yakni:
1. Petinjo kukus dengan telur adalah untuk upacara kecil.[1]
2. Petinjo kukus dengan ayam atau itik dilengkapi dengan tataban untuk upacara yang besar.[1]
Upacara ini dipimpin oleh seorang pendeta atau tetua keluarga dan diadakan di rumah.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f "Upacara Ngempugin". wisatadewata.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-04. Diakses tanggal 15 Juni 2014.
- ^ a b c d e "Upacara Ngempugin: Tradisi Khas Dikala Pertama Kalinya Gigi Anak Tumbuh". bali.panduanwisata.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-14. Diakses tanggal 15 Juni 2014.