Niang pao
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Niang pao (Hanzi: 娘炮) adalah sebuah istilah ejekan Tionghoa untuk laki-laki yang bersifat kewanita-wanitaan (feminim).[1] Partai Komunis Tiongkok memakai istilah tersebut dalam artikel Xinhua tahun 2018 untuk merujuk kepada acara yang menampilkan pria Tiongkok melambai di Internet.[2] Ostilah tersebut dipakai lagi dalam aturan pemerintah tahun 2021 yang menyoroti penampilan laki-laki di televisi.[3] The Guardian menyebut acara televisi Tiongkok Youth With You dan Produce 101 sebagai contoh yang ditargetkan.[4] Akademi Ilmu Sosial Tiongkok menyatakan teori bahwa Central Intelligence Agency Amerika Serikat menginisiasikan fenomena tersebut dalam rangka "kampanye untuk 'mencuci otak' pria Asia" sejak 1962.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "China bans men it sees as not masculine enough from TV". Associated Press (dalam bahasa Inggris). 2021-09-02. Diakses tanggal 2021-09-03.
- ^ Lauren Teixeira (November 12, 2018), "China's Pop Idols Are Too Soft for the Party", Foreign Policy
- ^ "China bans men it deems not masculine enough from TV in new crackdown". Associated Press. September 2, 2021 – via WDAM-TV.
- ^ Vincent Ni (September 2, 2021). "China bans reality talent shows to curb behaviours of 'idol' fandoms – Broadcasters ordered not to promote 'sissy' men in attempt to reshape country's entertainment industry". The Guardian.
- ^ Amy Hawkins (October 23, 2019). "CIA turned our celebrities into 'sissy pants', says Chinese Academy of Social Sciences". The Times of London.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Yuhan Xu (September 30, 2018). "A Fiery Debate Over 'Sissies' Vs. Macho Men In China's Social Media". National Public Radio.
- Jack Kilbride and Bang Xiao (September 14, 2018). "China's 'sissy pants phenomenon': Beijing fears negative impact of 'sickly culture' on teenagers". Australian Broadcasting Corporation.