Nyai (film)
Nyai | |
---|---|
Sutradara | Garin Nugroho |
Produser | Garin Nugroho Andhy Pulung Gita Fara Retno Ratih Damayanti |
Ditulis oleh | Garin Nugroho |
Berdasarkan |
|
Pemeran |
|
Sinematografer | Nur Hidayat |
Penyunting | Andhy Pulung |
Tanggal rilis | 7 Oktober 2016 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Nyai adalah sebuah film drama indie Indonesia tahun 2016 yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Film tersebut diadaptasi dari lima novel berbeda yang meliputi Nyai Isah (1904) karya F. Wiggers, Seitang Koening (1906) karya R.M. Tirto Adhisoerjo, Boenga Roos dari Tjikembang (1927) karya Kwee Tek Hoay, Nyai Dasima (1960) karya S.M Ardan, serta Bumi Manusia (1980) karya Pramoedya Ananta Toer. Para pemerannya meliputi Annisa Hertami, Rudi Corenz, Chawatie, dan Gunawan Maryanto.[1] Film tersebut berkisah tentang seorang wanita pribumi yang disebut Nyai yang berada dalam pusaran konflik pada zaman Hindia Belanda.[2] Film tersebut diputar di berbagai festival film, yang meliputi Festival Film Torino sebagai film pembuka sesi “Waves“, sesi program eksperimental dan Festival Film Rotterdam.[3]
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Tahun 1927. Nyai menyambut banyak tamu yang datang ke rumahnya saat ulang tahun suami Belandanya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Tegas dan terukur, Nyai menyapa mereka: dari akuntan culas, aktivis politik, pemusik, tokoh agama. Bersamaan dengan itu, masa lalu Nyai yang tragis terungkap dan kegigihannya mempertahankan jati dirinya tersingkap. Film ini dibuat dalam satu shot seolah menyatukan unsur teater dan tari dalam latar rumah tradisional Jawa. Riwayat hidup Nyai dikisahkan lewat keluar masuknya Nyai di pintu ruang tamu rumah itu. Ruang tamu jadi semacam panggung.[4]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Annisa Hertami sebagai Nyai
- Rudi Corens sebagai Willem van Erk
- Cahwatie sebagai Pembantu
- Gunawan Maryanto sebagai Pembantu
- Haydar Shalizh sebagai Pengacara Jawa
- Darma Kedung Romansa sebagai Sastro, jurnalis, novelis
- Heru Purwanto sebagai Kyai Nogo Edan
- Richard PW Hilgres sebagai Pengacara Belanda
- Subardjo HS sebagai Barjo, penyanyi keroncong
- Maman Satriawan sebagai Pemain keroncong
- Sigit Skysula sebagai Pemain keroncong
- Bondan Nusantara sebagai Slamet, asisten pengacara
- Ahmad Jalidu sebagai Kepala buruh
- Ari Dwinanto sebagai Karno, kepala buruh
- Alex Suhendra sebagai Kepala buruh
- Jamaluddin Latif sebagai Bondan, juru sita
- Fajar Suwarno sebagai Kyai Mas’ud
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ https://kabar.news/kok-bisa-film-nyai-karya-garin-tak-tayang-di-bioskop
- ^ https://www.antaranews.com/berita/755713/nyai-kisah-wanita-pribumi-dalam-pusaran-konflik-era-kolonial-belanda
- ^ https://www.gatra.com/rubrik/hiburan/film/352308-Kenalkan-Sejarah-Film-Indonesia-Garin-Nugroho-Sutradarai-Film-Nyai[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Nyai (2016)". filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2023-03-11.