Ohaguro
Ohaguro adalah sebuah kebiasaan mewarnakan gigi dengan warna hitam. Kebiasaan tersebut sangat populer di Jepang sampai zaman Meiji. Pelukisan gigi juga dikenal dan dipraktikan di bagian tenggara Tiongkok, Kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara. Pewarnaan umumnya dilakukan oleh wanita yang telah menikah, meskipun pria juga melakukannya.
Jepang
[sunting | sunting sumber]Di Jepang, Ohaguro hadir dalam satu bentuk atau bentuk lainnya selama ratusan tahun dan dipandang masyarakat sebagai kecantikan sampai akhir zaman Meiji.
Tempat lainnya
[sunting | sunting sumber]Di Vietnam, melukis gigi dipraktikan oleh kebanyakan orang Vietnam serta kelompok etnis minoritas. Pria Si La melukis gigi mereka dengan warna merah dan wanita melukis gigi mereka dengan warna hitam. Praktik tersebut lambat laun menjadi jarang dilakukan oleh generasi.
- Yunnan, Tiongkok
- Suku Blang
- Dai
- Hmoob
- Jino
- người Kinh (Orang Vietnam di Tiongkok)
- Lahu
- Yao
- Laos
- Kepulauan Pasifik [1]
- Thailand
- Vietnam
- India
Lebih barat lagi, penghitaman gigi yang telah terdokumentasikan di Madagaskar.[2]
Untuk ulasan paling komprehensif, lihat:
- Zumbroich, Thomas J. (2011). "'Teeth as black as a bumble bee's wings': The ethnobotany of teeth blackening in Southeast Asia". Ethnobotany Research & Applications. 7: 381–398.
- Zumbroich, Thomas J. (2011). "To strengthen the teeth and harden the gums: Teeth blackening as medical practice in Asia, Micronesia and Melanesia". Ethnobotany Research & Applications. 9: 97–113.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sheila Benavente. "Mariana's Past". Offisland.com. Diakses tanggal 2012-12-21.
- ^ "Zumbroich, Thomas J. 2012. 'Ny vazana tsy aseho vahiny' - 'Don't show your molars to strangers' - Expressions of teeth blackening in Madagascar. Ethnobotany Research & Applications 10:523-539". Diakses tanggal 2015-02-25.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Alat Ohaguro (Jepang) Diarsipkan 2017-05-09 di Wayback Machine.