Operasi PBHistory
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Operation PBHistory di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Operasi PBHistory adalah sebuah operasi rahasia yang dilancarkan oleh Central Intelligence Agency (CIA) di Guatemala. Operasi ini dilaksanakan seusai Operasi PBSuccess yang berhasil menggulingkan Presiden Guatemala Jacobo Árbenz pada Juni 1954 dan mengakhiri Revolusi Guatemala. Operasi PBHISTORY merupakan sebuah upaya untuk memanfaatkan dokumen-dokumen yang ditinggalkan oleh pemerintahan Árbenz dan organisasi-organisasi yang terkait dengan Partai Buruh Guatemala untuk menunjukkan pemerintahan Guatemala berada di bawah pengaruh Uni Soviet. Dalam kata lain, Operasi PBHistory adalah sebuah upaya untuk membenarkan pelengseran pemerintahan Guatemala yang terpilih secara demokratis, terutama untuk menanggulangi kecaman internasional terhadap Operasi PBSUCCESS.[1] CIA juga juga berharap agar operasi ini bisa membantu mereka memperoleh lebih banyak keterangan intelijen mengenai partai-partai komunis di Amerika Latin, karena sebelumnya tidak banyak keterangan yang tersedia mengenai hal tersebut.
Tahap pertama Operasi PBHistory dimulai setelah pengunduran diri Arbenz pada 27 Juni 1954. Agen-agen CIA dan Office of Intelligence Research (OIR) ditugaskan ke Guatemala dimulai dari tanggal 4 Juli 1954. Pada tahap ini, terdapat sekitar 150.000 dokumen yang dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk dari kepemilikan pribadi Arbenz, kantor serikat buruh, serta badan kepolisian. Pemerintahan junta militer Carlos Castillo Armas membantu upaya tersebut. Setelah hasil operasi dipresentasikan kepada Presiden AS Dwight Eisenhower pada 20 Juli, Amerika Serikat memutuskan untuk mempercepat jalannya operasi ini, dan jumlah orang yang bekerja di Guatemala pun ditambah. Anggota-anggota tim yang baru berpura-pura tidak memiliki ikatan dengan pemerintah AS agar AS dapat berpura-pura tidak tahu mengenai operasi ini. Operasi PBHistory juga membantu pembentukan Komite Pertahanan Nasional melawan Komunisme yang diam-diam didanai oleh CIA: para agen komite tersebut kemudian turut terlibat dalam PBHistory. Secara keseluruhan, tim PBHistory mengkaji lebih dari 500.000 dokumen dan menyelesaikan pemrosesan dokumen-dokumen pada 28 September 1954.
Dokumen-dokumen PBHistory dipakai untuk mendukung operasi Kufire dan Kugown yang dilancarkan oleh CIA. Kedua operasi ini bertujuan melacak kaum komunis di Amerika Latin dan menyebarkan keterangan yang mengkritik pemerintahan Árbenz. Dokumen-dokumen temuan PBHistory juga dibagi dengan Komite Kersten di Dewan Perwakilan AS yang menerbitkan PBHistory di AS. Dokumen-dokumen yang diperoleh dari operasi tersebut juga bermanfaat bagi badan intelijen Guatemala dan memungkinkan pembuatan daftar orang yang diduga komunis. Namun, Operasi PBHistory tidak berhasil menemukan bukti bahwa kaum komunis di Guatemala dikendalikan oleh pemerintah Soviet. Selain itu, operasi ini tak mampu mengimbangi narasi yang berkembang di dunia internasional bahwa Amerika Serikat telah menggulingkan pemerintahan Jacobo Arbenz demi kepentingan United Fruit Company.
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Revolusi Oktober tahun 1944 di Guatemala berujung pada pemilihan Juan José Arévalo sebagai Presiden Guatemala. Ia kemudian melancarkan reformasi yang berlandaskan pada ideologi kapitalisme liberal.[2][3] Arévalo sendiri juga memiliki pandangan anti-komunis dan mengambil tindakan keras terhadap Partai Buruh Guatemala (Partido Guatemalteco del Trabajo, PGT).[4] Namun demikian, pemerintah AS tetap curiga kalau ia berada di bawah pengaruh Soviet.[5] Kemudian, pada tahun 1950, menteri pertahanan di pemerintahan Arévalo, Jacobo Árbenz, terpilih sebagai presiden.[6] Di tengah gelombang McCarthyisme, pemerintah AS curiga kalau pemerintahan Árbenz juga disusupi komunis, terutama setelah ia melegalkan PGT. Árbenz juga memiliki hubungan pribadi dengan beberapa anggota PGT.[7][8][9][10] Pada 1952, Árbenz melancarkan sebuah program reformasi pertanian yang mengambil lahan luas yang tidak digarap dengan ganti rugi untuk para pemiliknya, dan kemudian lahan tersebut diberikan kepada para petani miskin.[11] Hal ini membuat murka perusahaan United Fruit Company yang berasal AS karena perusahaan ini memiliki lahan yang luas di Guatemala. Mereka pun gencar melobi pemerintah AS untuk melengserkan Árbenz.[12][13]
Presiden AS Dwight Eisenhower menyetujui sebuah operasi CIA untuk melengserkan Árbenz pada Agustus 1953; operasi tersebut dinamai Operasi PBSUCCESS.[14] Di dalam tubuh CIA, operasi tersebut dikepalai oleh Frank Wisner, yang telah mengabdi untuk badan intelijen AS sejak Perang Dunia II.[15] Saat persiapan untuk Operasi PBSUCCESS sedang berjalan, pemerintah AS mengeluarkan sejumlah pernyataan yang menjelek-jelekkan pemerintahan Guatemala dan menuduh bahwa mereka telah disusupi komunis.[16] Pada 18 Juni 1954, Carlos Castillo Armas, seorang Kolonel Guatemala yang hidup di pengasingan sejak kegagalan kudeta tahun 1949,[17] memimpin pasukan yang berjumlah 480 tentara ke Guatemala.[18] Invasi tersebut ditopang oleh kampanye perang psikologi yang dimaksudkan untuk memberikan kesan kepada rakyat Guatemala bahwa kemenangan Castillo Armas sudah tak terhindarkan lagi.[19] Angkatan Darat Guatemala takut bahwa AS akan melancarkan serangan langsung, sehingga mereka menolak bertempur. Akhirnya pada 27 Juni Árbenz mengundurkan diri.[20][21]
Tindakan Amerika Serikat memicu kecaman internasional. Media-media internasional menuduh AS sebagai dalang kudeta tersebut untuk membatalkan reformasi lahan Árbenz demi kepentingan United Fruit Company.[22] Narasi ini muncul salah satunya dari liputan media di negara-negara komunis, tetapi narasi yang sama kemudian juga diulang di media negara-negara sekutu AS. Partai Buruh Inggris dan Partai Sosial Demokrat Swedia pun ikut melayangkan kritik yang sama.[22] Akibat kudeta ini, oposisi Amerika Latin terhadap AS mencapai puncaknya. Seorang pengamat yang bernama Daniel James menyatakan bahwa "Tak pernah ada gelombang sentimen anti-AS yang begitu gencar dan menyebar luas dalam sejarah Amerika Latin." [23] Meskipun rakyat AS memandang kudeta tersebut sebagai keberhasilan kebijakan luar negeri AS,[24] CIA merasa perlu mengambil tindakan lebih lanjut agar operasi PBSuccess benar-benar bisa dianggap sukses. Maka dari itu, CIA ingin mencari berkas-berkas yang dapat dijadikan bukti bahwa pemerintah Árbenz dikendalikan oleh Uni Soviet, sehingga dapat membenarkan kudeta yang telah dilancarkan.[22]
Mengingat pemerintahan Árbenz dilengserkan dengan begitu cepat, CIA berkeyakinan bahwa pemerintah Árbenz dan para pemimpin PGT tidak punya cukup waktu untuk menghancurkan berkas-berkas penting. Mereka juga yakin berkas-berkas tersebut dapat dipakai untuk menunjukkan ikatan Árbenz dengan Uni Soviet.[22][24] Menurut sejarawan Nick Cullather, Wisner ingin "membongkar perkomplotan Soviet di belahan [barat]."[25] CIA juga meyakini bahwa berkas-berkas tersebut akan membantu CIA memahami cara kerja partai-partai komunis di Amerika Latin, apalagi mengingat CIA tak banyak memiliki keterangan mengenai hal ini.[22] Meskipun gerakan komunis sudah aktif di Amerika Latin sejak 1919, gerakan tersebut kebanyakan bergerak di bawah tanah, dan CIA hanya memiliki sedikit keterangan mengenai metode yang digunakan oleh partai seperti PGT.[22] CIA berharap berkas-berkas yang ditinggalkan PGT akan membantu Divisi Komunisme CIA dalam mereka ulang sistem kepemimpinan dan struktur organisasi PGT atau bahkan partai komunis lain di Amerika Latin.[22]
CIA juga ingin memanfaatkan kudeta Guatemala untuk memperkuat sumber daya intelijennya. Wisner (yang menjabat sebagai Wakil Direktur Perencanaan pada saat kudeta tersebut) ingin merekrut agen dari orang komunis yang mau berkhianat dan juga dari orang Guatemala lain yang mungkin akan menjadi bagian dari pemerintahan baru.[26] Seperti yang dikatakan oleh Wisner, ia ingin mengidentifikasi "orang yang dapat dikendalikan dan dimanfaatkan demi kebijakan AS."[25] Selain itu, CIA ingin menggunakan temuan-temuan baru dari operasi ini untuk menunjukkan seberapa kuat pengaruh Soviet di Amerika Latin. Hal ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk propaganda. Ditambah lagi keterangan yang dikumpulkan juga dianggap dapat dipakai untuk memusnahkan pengaruh komunisme di Guatemala.[22]
Analisis dokumen
[sunting | sunting sumber]Fase pertama
[sunting | sunting sumber]Pada 30 Juni 1954, tiga hari setelah pengunduran diri Árbenz, Wisner mengirim sebuah telegram yang kemudian menjadi dikenal sebagai "peralihan kabel gir" (perubahan strategi atau rencana).[25][26] Dua mata-mata CIA, dan dua dari Office of Intelligence Research (OIR), datang ke Kota Guatemala pada 4 Juli. Castillo Armas datang ke ibu kota tersebut sehari sebelumnya untuk memegang jabatan presiden.[27] Salah satu pejabat CIA-nya adalah Lothar Metzl, yang berada pada staf kontra-intelijensi CIA. Metzl adalah orang Austria yang sudah mengkaji gerakan komunis sejak 1930-an, termasuk di Eropa.[25][27] Dalam pernyataan Wisner, para mata-mata tersebut didorong untuk "buru-buru mencuri berkas-berkas penting saat pemerintahnya masih lemah".[25]
Target-target awal dari operasi tersebut adalah catatan-catatan pribadi dan dokumen-dokumen Árbenz dan Carlos Enrique Díaz (yang menjadi kepala angkatan bersenjata di bawah kepemimpinan Árbenz, dan sempat meneruskannya pada jabatan presiden), para pejabat serikat dagang, organisasi-organisasi garis depan yang diketahui, agensi-agensi kepolisian, dan markas-markas besar Partido Guatemalteco del Trabajo (PGT).[27] Hasil-hasil pencarian awal tak disenangi bagi CIA; beberapa kantor dikepung oleh tentara Guatemala dan para penjarah.[24][25][27] CIA sangat ingin menemukan dokumen-dokumen yang menyebut pembelian sejata pemerintah Árbenz dari Cekoslowakia, namun mereka gagal. Mereka juga gagal menemukan bukti apapun bahwa Uni Soviet mengendalikan gerakan komunis di Guatemala.[27]
Disamping kesulitan tersebut, para agen mengumpulkan 150,000 dokumen, selain sejumlah berkas pemerintah, yang agensi tersebut anggap berguna. CIA meraih bantuan dalam pengumpulan tersebut dari junta Castillo Armas, dan dari angkatan darat Guatemala. Tindakan tersebut disebut sebagai "peninggalan dokumen terbesar yang pernah ditinggalkan oleh sebuah Partai Komunis dan auksilier-auksiliernya".[28][29] Kebanyakan dari dokumen tersebut tidak penting untuk CIA.[29] Meskipun tak ada dokumen yang ditemukan menunjukkan pengaruh Soviet, CIA mengharapkan pemakaian sejumlah besar makalah tersebut untuk menunjukkan bahwa komunis di Guatemala memiliki pengaruh besar di pemerintahan, melalui lembaga-lembaga seperti serikat-serikat buruh, organisasi-organisasi petani, serikat-serikat pelajar, dan kelompok-kelompok pemuda.[28][29]
Pada 20 Juli, para agen CIA memberikan hasil-hasil dua pekan pertama pengerjaan mereka ke Washington. Atas permintaan Wisner, Tracy Barnes—manajer utama operasi-operasi CIA di PBSuccess—membuat sebuah buklet dari dokumen-dokumen tersebut untuk diberikan kepada Presiden AS Dwight Eisenhower.[30] 23 dokumen dalam buklet tersebut meliputi tulisan komunis milik Árbenz, seperti kajian Tiongkok tentang reformasi pertanian dan beberapa volume Marxis, serta catatan diplomatik yang mengimplikasikan simpati komunis, dan biografi Joseph Stalin untuk istri Árbenz Maria Cristina Villanova.[29][30] Setelah presentasi, Wisner menyatakan bahwa pengujian dokumen-dokumen yang diambil perlu diproses lebih cepat, dan meluaskan pengerjaan kelompok agen di Guatemala.[30]
Salah satu tujuan tim tersebut adalah untuk membantu Castillo Armas mendirikan badan intelijensi yang akan dapat memerangi komunisme di Guatemala. Castillo Armas didorong untuk membentuk pasukan tugas anti-komunis, yang ia lakukan pada 20 Juli—membentuk Komite Pertahanan Nasional Melawan Komunisme (Comité de Defensa Nacional contra el Comunismo). Tujuan kelompok tersebut adalah untuk membuat birokrasi anti-komunis dan layanan intelijensi dan untuk menghimpun catatan dan memfasilitasi PBHistory. Comité diam-diam meraih dana dari CIA, dengan pemahaman bahwa fakta ini dapat "sangat menunjang" dan bahwa sumber baru kemudian akan dibutuhkan untuk ditemukan.[31] Meskipun Comité secara teoretikal adalah badan intelijensi, ini juga memiliki beberapa kekuatan polisi. Ini juga memerintahkan penahanan orang-orang yang diduga merupakan komunis, dan melingkupi seluruh otoritas polisi dan tentara. Tim CIA didorong untuk membantu pembentukannya dengan menciptakan nukleus informasi tentang orang-orang yang berasosiasi dengan PGT.[31]
Namun, Comité tak meraih kekuasaan untuk menangkap dan mencari rumah jawatan pemerintahan penting yang bertugas di bawah kepemimpinan Árbenz. Ini sebagian besar karena Castillo Armas dan para pemimpin militer lainnya kurang percaya dengan Comité.[32] Meskipun demikian, Comité dapat mengadakan pencarian pribadi terhadap orang-orang yang mengasingkan diri saat mereka meninggalkan negara tersebut. Ini dianggap tak efektif karena sangat sedikit dokumen yang dianggap mencerahkan.[32]
Fase kedua
[sunting | sunting sumber]Kami kembali memanggil perhatianmu dan bahwa dari seluruh tim PBHistory, pengaruh ekstrim dari dokumenter apapun dan sepenuhnya membuktikan pendirian kontak, koneksi dan kursus yang terjadi antara rezim Árbenz dan/atau Partai Komunis [Guatemala] dan para pemimpinnya pada satu tangan, dan Moskwa-Praha dan organisasi Komunis internasional di tangan lain. [Kedubes AS] utamanya tetap memegang bukti dokumenter semacam itu sememungkinkannya untuk membantu penghimpunan tuduhan-tuduhan yang dibuat di beberapa kawasan dimana aparatus Komunis [Guatemala] merupakan kepentingan asli secara murni, tak diarahkan, dikendalikan atau dipandu oleh [markas-markas besar] Komunis dunia.
—Telegram dari markas besar CIA ke stasiun CIA di Guatemala, pada 4 Agustus 1954.[24][33]
Pada 4 Agustus, sebuah kontingen AS baru dan lebih besar dikerahkan ke Guatemala. Dalam tatanan yang masih tertutup, kelompok tersebut mengidentifikasikan dirinya sendiri kepada Armas sebagai "Kelompok Riset Sosial", yang terdiri dari para pakar dan pengusaha dari perguruan-perguruan tinggi. Ini terdiri dari delapan perwira CIA, tiga orang dari Departemen Negara, dan satu dari Badan Informasi AS.[30] Kelompok tersebut dipimpin oleh seorang perwira yang bekerja di bawah pseudonim "Francis T. Mylkes," dan meliputi David Atlee Phillips, yang fasih berbahasa Spanyol dan menjadi bagian dari tim PBSuccess. Kelompok tersebut menyatakan dirinya sendiri tak berafiliasi dengan pemerintah AS dalam rangka menghindari timbal balik nasionalis dan mengutamakan deniabilitas plausibel.[31] Kelompok PBHistory baru bekerja langsung dengan Comité Guatemala baru yang melatih 25 agennya dan memakai mereka untuk menindak dokumen-dokumen; topik-topik yang melingkupi pelatihan tersebut meliputi menyaring, menghimpun, dan mengklasifikasikan dokumen-dokumen yang ada, serta "rudimen-rudimen dari kontrol surat, penebangan, pengabstrakkan, dan rujukan kriptik".[31]
Kemudian, 25 personil Comité ikut dengan para pejabat CIA dalam mensortir dan mengolah dokumen-dokumen yang diambil. Para pejabat CIA mendapatkan ruang samping terpisah di bangunan tersebut dimana operasi-operasi diadakan, dalam rangka menghimpun citra bahwa operasi tersebut adalah kepentingan dalam negeri Guatemala.[32] Tugas penyortiran melalui makalah-mkalah yang tersedia mencekam: pada bulan September, indeks utama material berisi 15,800 kartu. Semua material tulisan tangan dimajukan, dan berbagai salinan material cetak disimpan. Setiap dokumen direproduksi, karena salinan-salinan asli dari setiap bahan masih berada di Guatemala.[32] Sekitar setengah makalah yang terkumpul dimusnahkan. CIA memberikan prioritas tertinggi pada dokumen-dokumen yang diambil dari PGT.[32]
Pada September 1954, para agen PBHistory hanya menemukan sejumlah kecil dokumen rahasia papan atas. Beberapa dokumen menunjukkan bahwa para pejabat pemerintah dan pemimpin partai komunis telah dapat menyingkirkan sebagian besar material sensitif sebelum mereka tinggalkan.[32] Dalam periode kepemimpinan tak tentu yang menyusul penggulingan Árbenz, seorang anggota dari salah satu rangkaian junta pemerintahan menghindarkan Comité dari pencarian rumah-rumah pihak swasta, dan dari penangkapan mereka, yang berpotensi mengurangi jumlah dokumen sensitif dan dapat diakses CIA. Selain itu, Castillo Armas menyatakan setelah meraih kekuasaan bahwa informasi intelijensi angkatan darat telah sepenuhnya dihancurkan.[32]
CIA menyelesaikan pengolahan dokumen-dokumen pada 28 September 1954. Pada titik ini, para agen tersebut telah mengumpulkan lebih dari 500,000 dokumen unik. Salinan-salinan fotostatis diambil dari 2,095 dokumen penting, 750 foto material yang dipakai untuk pemakaian media, dan 50,000 dokumen yang dimikrofilmkan.[32][33] Salinan dari dokumen penting didistribusikan ke berbagai agensi yang telah menjadi bagian dari PBHistory, serta Federal Bureau of Investigation AS.[32]
Eksploitasi dokumen
[sunting | sunting sumber]Badan-badan yang ikut serta dalam Operasi PBHistory memiliki tujuan berbeda dalam pikiran untuk produk-produk operasi. CIA lebih berminat dalam memakai informasi yang dikumpulkan untuk melawan gerakan-gerakan komunis di Amerika Latin dan tempat lain. Kementerian Dalam Negeri ingin memakainya untuk merekonstruksi sejarah partai komunis di Guatemala, sementara prioritas tertinggi United States Information Agency adalah untuk memakai dokumen-dokumen tersebut untuk merilis informasi bahwa itu dapat dipakai untuk mengubah opini internasional.[34] Agen-agen yang bertugas dalam operasi tersebut membuat penyeimbangan dalam peminatan-peminatan tersebut: namun, sebagai organisasi di balik organisasi tersebut, CIA memiliki hak veto atas pemakaian publik apapun.[34] Pengerhaan yang dilakukan oleh tim PBHistory membantu dua operasi CIA yang ada, Operasi Kufire dan Operasi Kugown, keduanya telah menjadi bagian dari Operasi PBSuccess.[35]
Operasi Kufire
[sunting | sunting sumber]Operasi Kufire adalah upaya besar untuk menangkap para komunis dari berbagai negara di belahan Amerika Latin yang datang ke Guatemala pada masa kepresidenan Árbenz.[35] CIA menyatakan bahwa orang-orang tersebut akan dipulangkan ke negara-negara asal mereka, atau negara-negara lain yang memiliki kebijakan-kebijakan liberal tentang suaka politik, dan dengan menangkap mereka, CIA berharap untuk mengganggu kegiatan mereka.[35] Sepanjang operasi tersebut, seorang analis CIA bertanay kepada Philips soal pembukaan sebuah berkas tentang seorang dokter berusia 25 tahun, yang pada masa itu tak tampak terlalu mengancam. Philip berkata ya, sehingga membuka sebuah berkas tentang Ernesto "Che" Guevara, yang akan cepat menjadi salah satu berkas tertebal miliki CIA tentang seorang individual tunggal.[36] Beberapa dokumen lain yang dihasilkan dalam berkas-berkas menjadi nilai dorongan untuk CIA.[36]
Operasi Kugown
[sunting | sunting sumber]Operasi Kugown adalah nama yang diberikan kepada operasi perang psikologi yang memainkan bagian penting dalam penggulingan Árbenz. Pada kudea tersebut, target-target utamanya berada di pemerintahan Árbenz. Setelah kudeta selesai, Kugown berlanjut, mentargetkan wilayah lain Guatemala, dan audiensi internasional yang lebih besar.[36] Tujuan operasi tersebut adalah untuk memajukan informasi yang menyudutkan Árbenz,[36] dan menyatakan kepada rakyat Guatemala—dan seluruh dunia—bahwa rezim Árbenz telah didominasi komunis.[37] Pemakaian dokumen-dokumen dari PBHistory untuk Operasi Kugown dimulai pada Agustus 1954. Metode standar yang dipakai oleh CIA adalah memilih sebuah dokumen yang dapat dipakai untuk penyudutan dan penjelasan yang melingkupinya. Ini kemudian akan dirilis ke pers oleh Comité, sehingga agensi nasional dapat meraih beberapa peran.[38] Comité juga merilis film dokumenter pendek, berjudul Despues Descubrimos La Verdad ("Later We Discover the Truth"/Kemudian Kami Menemukan Kebenaran). Media berita jalanan di Guatemala dan tempat lain di Amerika Tengah diwarnai dengan cerita-cerita tentang cara pemerintah Árbenz dikendalikan oleh komunis.[38]
Meskipun perilisan pers memiliki dampak substansial pada Guatemala, CIA tak dapat menahan kritikan lanjutan terhadap peran AS dalam kudeta tersebut, yang datang dari seluruh negara kecuali Jerman Barat dan AS itu sendiri. Sangat sedikit agensi berita yang memilih untuk menjalankan perilisan pers dari Comité, bahkan sejumlah dari mereka menariknya.[38] Informasi yang dikirim ke agensi-agensi pers di seluruh dunia mendeskripsikan infiltrasi oleh PGT dan hubungan Komunis di tempat lain; namun, dampak mereka masih minimal.[38] Kurangnya perhatian menekan para agen PBHistory ke titik dimana mereka berniat merencanakan serangan bendera palsu ke markas besar mereka sendiri, yang kemudian disebut sebagai pengerjaan sisa-sisa komunis Guatemala.[39] Namun, CIA memutuskan agar semacam itu juga harus memerlukan kerjasama dari beberapa penduduk "asli", dan rencana tersebut dianggap terlalu berisiko.[39] Operasi Kugown juga merilis sejumlah besar bahan propaganda komunis yang telah memasuki Guatemala dari negara-negara dalam lingkup pengaruh Soviet; para jurnalis Amerika seperti Donald Grant, dari St. Louis Post-Dispatch, diminta untuk menyoroti hubungan antara Árbenz dan pemerintah Soviet.[39][40][41] Sehingga, operasi-operasi tersebut gagal mendorong Amerika Latin agar kudeta 1954 dibenarkan.[42]
Komite Kersten
[sunting | sunting sumber]Informasi dari dokumen-dokumen PBHistory dimajukan oleh para pejabat pemerintah AS dan Guatemala, duta besar AS Henry Cabot Lodge memakai 21 dokumen dalam pidato yang ia buat di Perserikatan Bangsa-Bangsa.[43] Informasi juga diberikan kepada para duta besar dan anggota Kongres AS. Kongres AS pada tahun 1954 adalah salah satu dari beberapa Kongres yang dikuasai Partai Republik selama beberapa tahun. Para anggota Partai Republik memakai tekanan anti-komunis untuk mengembangkan dukungan untuk dirinya sendiri dan mengikis basis pemungutan suara Partai Demokrat. Para anggota anti-komunis dari Kongres AS, seperti Charles J. Kersten dan Patrick J. Hillings dari Komite Kersten, yang secara antusias melibatkan diri mereka sendiri dengan PBHistory.[44]
Pada waktu yang bersamaan, keterlibatan komite Kersten dan Hillings menyebabkan perhatian dari CIA. Dulles sangat mengkhawatirkan penyelidikan mereka akan merusak operasi CIA, terutama saat Hillings mengunjungi Guatemala tak lama sebelum PBSuccess dimulai.[45] Para anggota Kongres tak resmi memberitahukan peran CIA dalam kudeta tersebut, dan Dulles berharap untuk tetap tak memberitahukannya. Dengan mensuplai mereka dengan dokumen-dokumen PBHistory, Duless berharap memajukan mereka dari pemakaian proyek lain CIA.[45] Setelah sebuah penceramahan, sebuah subkomite yang dikepalai oleh Hillings membuat laporan akhir. Selain berkaya tanpa bukti bahwa pemerintah Guatemala bertindak di bawah perintah dari Uni Soviet, laporan tersebut secara salah mengklaim bahwa senjata-senjata Soviet diam-diam dibawa ke Guatemala memakai kapal selam.[46] Ini secara tak intensional menggambarkan perhatian kepada Operasi Washtub, sebuah upaya CIA untuk menghalangi pengiriman senjata kepada pemerintahan Guatemala.[46][47]
Penggunaan lain
[sunting | sunting sumber]Saat CIA berhenti memakai dokumen-dokumen untuk keperluan-keperluan propaganda, para agen yang bertugas dalam PBHistory memutuskan uagar pemakaian terbaik dari dokumen-dokumen yang mereka tak tutupi akan mencatat pertumbuhan gerakan komunis di Guatemala. Riset ini diambil oleh Kantor Riset Intelijensi dari Kementerian Dalam Negeri AS.[48] OIR membuat laporan 50 halaman setelah lima bulan pengerjaan; Kementerian Dalam Negeri menganggapnya "jawaban definitif" pada pertanyaan tentang bagaimana komunis bangkit di Guatemala.[48] Pemerintah Honduras, yang mengijinkan kawasannya untuk dipakai sebagai "kawasan penahapan" untuk kudeta melawan Árbenz, juga memakai makalah-makalah PBHistory untuk membenarkan posisinya. Mereka berpendapat bahwa ini telah menjadi interferensi antar-muka dalam materi dalam negerinya dari komunis di Guatemala.[39]
Akibat dan analisis
[sunting | sunting sumber]Max Holland, yang menganalisis PBHistory pada 2004, menyatakan bahwa meskipun sangat sedikit dokumen komunis sensitif yang ditemukan, operasi tersebut memberikan sorotan mendetail pertamanya terhadap CIA pada perkembangan gerakan komunis yang kuat. Ini juga membolehkan mereka untuk menghimpun layanan Guatemala yang akan bekerja melawan komunis, dan untuk alasan tersebut, CIA mendorong agar operasi tersebut meraih kesuksesan.[49] Sejarawan Kate Doyle menyatakan bahwa dokumen-dokumen yang ditemukan oleh PBHistory membolehkan CIA untuk menciptakan pendaftaran terdakwa komunis.[50] Dokumen-dokumen tersebut disebut oleh partisipan sebagai "tambang emas intelijensi"; pendaftaran yang CIA tinggalkan pada pasukan keamanan Guatemala berisi informasi tentang ribuan warga.[50]
Dokumen-dokumen PBHistory dipakai selama bertahun-tahun setelahnya untuk menyudutkan Árbenz (tinggal di pengasingan) dan untuk melawan propaganda Soviet tentang imperialisme Amerika di Guatemala.[51] Saat Árbenz pindah ke Montevideo pada 1957, CIA memakai dokumen-dokumen PBHistory untuk membuat biografi Árbenz yang menyebutnya sebagai agen Soviet, dalam upaya menghindarkannya bergerak ke Meksiko, dimana oposisi rezim Castillo Armas berkumpul.[51] Selain itu, Árbenz masih menjadi lambang pemberontakan utama terhadap Amerika Serikat, yang sebagian dibantu oleh propaganda Soviet pada dampaknya.[51] Saat beberapa dokumen PBHistory diterbitkan, mereka meraih perhatian yang sedikit di Amerika Latin.[24] Meskipun PBSuccess memandang positif AS tak lama setelah kejadian, kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah Guatemala dukungan AS pada 1970an dan 1980an mengubah sudut pandang kudeta tersebut di kalangan masyarakat AS.[24]
Disamping laporan yang dibuat oleh Kantor Riset Intelijensi, pada 1957 CIA menyadari bahwa versi sejarahnya dari pemerintahan Árbenz dan kudeta tersbeut tak meraih dukungan. Buku-uku yang dibuat oleh para pendukung pemerintah Árbenz, yang sangat mengkritik campur tangan AS, umumnya lebih disambut, Nasionalis Amerika Latin memandang pemerintahan Castillo Armas sebagai buatan AS.[48] Akibatnya, pemerintah AS memutuskan untuk mengijinkan Ronald Schneider, seorang sejarawan yang sedang dalam proses penyelesaian gelar Ph.D, untuk mengakses arsip PBHistory. Schneider menerbitkan Communism in Guatemala: 1944 to 1954 pada 1959. Para pengamat pada msa selanjutnya menyatakan bahwa publikasi tersebut disubsidi dengan beberapa cara oleh CIA: Foreign Policy Research Institute, dimana Schneider bekerja, dan Frederick A. Praeger, yang menerbitkan buku Schneider, meraih dana CIA.[48] Schneider menyatakan dalam bukunya bahwa Comité bertanggung jawab atas pengumpulan dokumen yang ia akses, namun tak menyebut peran CIA dalam pendanaan Comité, maupun soal penjelasan bagaimana dokumen-dokumen tersebut dibawa ke AS.[52] Buku Schneider tak hanya menyinggung material PBHistory, namun juga informasi yang ia kumpulkan saat berkunjung ke Meksiko dan Guatemala pada1957.[49] Buku tersebut meraih sambutan baik.[48]
Operasi tersebut gagal dalam keperluan utamanya, yang adalah untuk menemukan bukti bahwa pemerintahan Árbenz berada di bawah kontrol Soviet.[24][53] Laporan CIA yang terbit pada 1 Oktober 1954, menyatakan bahwa "'sangat sedikit' dokumen-dokumen 'yang merusak Komunis' yang ditemukan".[33] AS gagal mendorong Amerika Latin terhadap sudut pandangnya terhadap komunis: kebanyakan orang memandang reformasi Revolusi Guatemala dalam sorotan positif, dan bahkan catatan Schneider, yang disebutkan oleh Holland sebagai gambaran penyeimbang, tak dapat mendorong publik bahwa Uni Soviet terlibat dalam kebangkitan komunisme Guatemala.[53] Ilmuwan politik Jeremy Gunn, yang diberi akses ke material yang dikumpulkan oleh operasi tersebut, menyatakan bahwa "tak hanya kontrol Soviet dan bukti substansial bahwa Komunis Guatemala bertindak sendiri, tanpa dukungan atau tuntunan dari luar negara".[24] Tak ada bahan yang ditemukan memberikan penghormatan kepada komunisme internasional.[50] Sebaliknya, penggambaran pemerintahan Soviet terhadap pemerintah Guatemala tidaklah mengancam kepentingan AS, namun justru membongkar tujuan untuk melindungi United Fruit Company. Sepanjang waktu, deskripsi peristiwa tersebut menjadi suatu hal menonjol di Amerika Latin.[53]
Penjelasan Soviet mekin menguat pada 1957, saat Castillo Armas langser dan digantikan dengan pemerintahan yang sangat reaksioner yang makin menggulung reformasi 1944; pemerintahan Eisenhower tak menanggapi kudeta tersebut dengan cara signifikan apapun.[53] Saat Richard Nixon, wakil presiden AS saat itu, mengunjungi Amerika Latin pada 1958, ia melawan pelecehan dimana ia datangi, bahkan dari orang yang bukan komunis atau simpatisan mereka. PBHistory juga tak dapat mengubah penentangan kuat terhadap CIA bahwa kudeta Guatemala dibuat.[54] Menulis pada 2008, Gunn membandingkan PBHistory dengan upaya gagal serupa oleh AS untuk membenarkan invasi Irak setelah negara tersebut diduduki.[24][47] Sejarawan Mark Hove menyatakan bahwa "Operasi PBHistory tidaklah efektif karena 'pengiriman bara yang baru' telah timbul di Amerika Latin atas campur tangan AS di Guatemala."[55]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Holland 2004, hlm. 300.
- ^ Streeter 2000, hlm. 14–15.
- ^ Jiménez 1985, hlm. 149.
- ^ Forster 2001, hlm. 98–99.
- ^ Streeter 2000, hlm. 15–16.
- ^ Gleijeses 1991, hlm. 50–69, 73–84.
- ^ Cullather 1999, hlm. 14–28.
- ^ Gleijeses 1991, hlm. 228–230.
- ^ Gleijeses 1991, hlm. 73–84.
- ^ Immerman 1982, hlm. 61–67.
- ^ Immerman 1982, hlm. 64–67.
- ^ Immerman 1982, hlm. 75–82.
- ^ Schlesinger & Kinzer 1999, hlm. 72–77.
- ^ Immerman 1982, hlm. 138–143.
- ^ Schlesinger & Kinzer 1999, hlm. 108–109.
- ^ Gleijeses 1991, hlm. 256–257.
- ^ Immerman 1982, hlm. 141–143.
- ^ Cullather 1999, hlm. 87–89.
- ^ Immerman 1982, hlm. 165.
- ^ Immerman 1982, hlm. 174.
- ^ Gleijeses 1991, hlm. 330–335.
- ^ a b c d e f g h Holland 2004, hlm. 301–302.
- ^ Holland 2004, hlm. 302–303.
- ^ a b c d e f g h i Gunn 2008, hlm. 149–150.
- ^ a b c d e f Cullather 1999, hlm. 106.
- ^ a b Holland 2004, hlm. 301.
- ^ a b c d e Holland 2004, hlm. 303–304.
- ^ a b Holland 2004, hlm. 304.
- ^ a b c d Cullather 1999, hlm. 107.
- ^ a b c d Holland 2004, hlm. 305.
- ^ a b c d Holland 2004, hlm. 306.
- ^ a b c d e f g h i Holland 2004, hlm. 307.
- ^ a b c Holly & Patterson 2003.
- ^ a b Holland 2004, hlm. 308.
- ^ a b c Holland 2004, hlm. 308–309.
- ^ a b c d e Holland 2004, hlm. 309.
- ^ Holland 2004, hlm. 309–310.
- ^ a b c d Holland 2004, hlm. 310.
- ^ a b c d Holland 2004, hlm. 311.
- ^ Grant 1955.
- ^ Grant 1954.
- ^ Holland 2004, hlm. 321–322.
- ^ Holland 2004, hlm. 310–311.
- ^ Holland 2004, hlm. 313–314.
- ^ a b Holland 2004, hlm. 315.
- ^ a b Holland 2004, hlm. 317.
- ^ a b Rabe 2004.
- ^ a b c d e Holland 2004, hlm. 319.
- ^ a b Holland 2004, hlm. 321.
- ^ a b c Doyle 1997.
- ^ a b c Holland 2004, hlm. 312.
- ^ Holland 2004, hlm. 320.
- ^ a b c d Holland 2004, hlm. 322.
- ^ Holland 2004, hlm. 322–323.
- ^ Hove 2007, hlm. 40.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Cullather, Nick (1999). Secret History: The CIA's Classified Account of Its Operations in Guatemala, 1952–1954. Palo Alto, California, US: Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-3311-3.
- Doyle, Kate (September–October 1997). "The Art of the Coup: A Paper Trail of Covert Actions in Guatemala". NACLA Report on the Americas. 31 (2): 34–41. doi:10.1080/10714839.1997.11725715 – via ProQuest. ((Perlu berlangganan (help)).
- Forster, Cindy (2001). The Time of Freedom: Campesino Workers in Guatemala's October Revolution. Pittsburgh, Pennsylvania: University of Pittsburgh Press. ISBN 978-0-8229-4162-0.
- Gleijeses, Piero (1991). Shattered Hope: The Guatemalan Revolution and the United States, 1944–1954. Princeton, New Jersey: Princeton University Press. ISBN 978-0-691-02556-8.
- Grant, Donald (1955). "Guatemala and United States Foreign Policy". Journal of International Affairs. 9 (1) – via JSTOR. ((Perlu berlangganan (help)).
- Grant, Donald (June 30, 1954). "Power of Communists Broken in Guatemala: Peace Talk Scheduled". St. Louis Post-Dispatch. hlm. 1. Diakses tanggal January 11, 2018 – via newspapers.com. ((Perlu berlangganan (help)).
- Gunn, T. Jeremy (2008). Spiritual Weapons: The Cold War and the Forging of an American National Religion. Westport, Connecticut, US: Greenwood Publishing group. ISBN 978-0-313-04326-0.
- Holland, Max (2004). "Operation PBHistory: The Aftermath of SUCCESS". International Journal of Intelligence and Counterintelligence. 17: 300–332. doi:10.1080/08850600490274935.
- Holly, Susan K.; Patterson, David S., ed. (2003). Foreign Relations of the United States, 1952–1954: Guatemala. Washington, D.C., US: Government Printing Office. ISBN 978-0-16-051304-6. Diakses tanggal September 1, 2017.
- Hove, Mark T. (September 2007). "The Árbenz Factor: Salvador Allende, U.S.-Chilean Relations, and the 1954 U.S. Intervention in Guatemala". Diplomatic History. 31 (4).
- Immerman, Richard H. (1982). The CIA in Guatemala: The Foreign Policy of Intervention. Austin, Texas, US: University of Texas Press. ISBN 978-0-292-71083-2.
- James, Daniel (1954). Red Design for the Americas: Guatemalan Prelude. New York: John Day.
- Jiménez, Hugo Murillo (1985). "La intervención Norteamericana en Guatemala en 1954: Dos interpretacines". Anuario de Estudios Centroamerica. 11 (2): 149–155.
- Rabe, Stephen (November 2004). "Feature Review: The U.S. Intervention in Guatemala: The Documentary Record". Diplomatic History. 28 (5): 785–790. doi:10.1111/j.1467-7709.2004.00450.x.
- Schlesinger, Stephen; Kinzer, Stephen (1999). Bitter Fruit: The Story of the American Coup in Guatemala. Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-01930-0.
- Streeter, Stephen M. (2000). Managing the Counterrevolution: The United States and Guatemala, 1954–1961. Athens, Ohio, US: Ohio University Press. ISBN 978-0-89680-215-5.
Bacaan lebih lanjut
[sunting | sunting sumber]- Cullather, Nicholas (1994). "Operation PBSUCCESS: The United States and Guatemala, 1952–1954". CIA History Staff document.
- Sewell, Bevan (2008). "The Problems of Public Relations: Eisenhower, Latin America and the Potential Lessons for the Bush Administration". Comparative American Studies An International Journal. 6 (3): 295–312. doi:10.1179/147757008X330212.