Otoritas Alkitab
Tampilan

Bagian dari seri |
Alkitab |
---|
![]() |
Kanon Alkitab dan kitab-kitabnya |
Tanakh (Taurat · Nevi'im · Ketuvim) Kanon Alkitab Kristen · Alkitab Ibrani Perjanjian Lama (PL) · Perjanjian Baru (PB) Deuterokanonika · Antilegomena Bab dan ayat dalam Alkitab Apokrifa: (Yahudi · PL · PB) |
Perkembangan dan Penulisan |
Terjemahan dan Naskah |
Taurat Samaria Gulungan Laut Mati Teks Masorah Targum · Pesyita Septuaginta · Vulgata Alkitab Goth · Vetus Latina Alkitab Luther · Alkitab Inggris · Alkitab Indonesia |
Studi |
Kode Alkitab Novum Testamentum Graece Hipotesis dokumen Kategori PB Konsistensi internal Arkeologi · Artefak |
Tafsir |
Hermeneutika · Pesyer · Midras · Pardes · Penafsiran alegori Alkitab · Literalisme · Nubuat · Homoseksualitas · Pemerkosaan |
Daftar dan Garis besar topik |
Artefak · Nama · Tokoh |
Dalam Kekristenan, istilah otoritas Alkitab merujuk pada dua gagasan yang saling melengkapi:
- sejauh mana seseorang dapat memandang perintah-perintah dan doktrin-doktrin di dalam kitab suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sebagai berotoritas atas keyakinan dan tindakan manusia;
- sejauh mana proposisi-proposisi Alkitab akurat dalam hal sejarah dan sains.
Argumen yang mendukung otoritas Alkitab berasal dari klaim bahwa Allah telah mewahyukan diri-Nya dalam bentuk tulisan melalui penulis-penulis manusia dan bahwa informasi yang terkandung dalam kitab-kitab kanonis bukan berasal dari manusia.[1] Hal ini melibatkan, tapi tidak terbatas pada, pertanyaan mengenai ineransi Alkitab, infalibilitas Alkitab, penafsiran Alkitab, kritik Alkitab, dan hukum alkitabiah dalam Kekristenan.