Lompat ke isi

Ovan Tobing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Ovan Tobing atau yang biasa dipanggil dengan nama OT adalah seorang Penyiar Radio, Master of Ceremony (MC), dan mantan pengurus tim sepak bola.

Sebagai Penyiar Radio

[sunting | sunting sumber]

Ia memulai karier sebagai penyiar radio sekitar tahun 1975-an. Hingga kini ia masih aktif sebagai penyiar stasiun radio Senaputra fm, sebuah stasiun radio yang berdiri tahun 1968 dan terletak di jantung kota Malang.

Sebagai Master of Ceremony (MC)

[sunting | sunting sumber]

Ia pertama kali menerjuni dunia MC sekitar 1980-an saat God Bless manggung di GOR Pulosari (kini berubah menjadi Giant Supermarket) di Jl Kawi, kota Malang Tapi, saat itu dia bukanlah MC resmi. Karena dirinya memang tak diundang panitia. Statusnya dalam konser itu hanyalah sebatas sebagai penonton. Namun, di pertengahan konser, tejadi sebuah keributan yang cukup besar. Karena tak tahan dengan adanya keributan itu, ia lalu memutuskan untuk naik panggung meredam kerusuhan. "Saya ingat, saat itu tak ada microphone di tangan saya. Tapi, saya berusaha bersuara sekeras mungkin untuk meredam dan akhirnya berhasil," jelasnya. Dari Pulosari itulah akhirnya namanya secara perlahan naik ke jajaran papan atas MC di Indonesia. Untuk konser musik grup band asal Indonesia, hampir semuanya sudah pernah dipimpinnya. Mulai dari Slank, Dewa, Peterpan, Jamrud, Power Metal, hingga konser musik dangdut seperti Elvi Sukaesih. Untuk grup musik luar negeri, dia pernah menjadi MC konser Metallica, Sepultura, Helloween, Skid Row, White Lion, dan Europe. "Hampir di semua konser pasti ada keributan. Entah itu konser rock, pop, ataupun dangdut. Tak hanya konser musik, dia juga kerap menjadi langganan MC supermotor cross internasional, pengantin, hari ulang tahun, hingga menjadi MC Arema. Ia menjadi MC Arema sejak tim berlogo kepala singa ini berdiri pada 11 Agustus 1987. Secara tak langsung, gaya bicaranya yang khas ini mampu membangkitkan semangat pemain, termasuk juga suporter dalam memberikan dukungan kepada tim. Sehingga akhirnya Aremania menjadi pelopor suporter teladan di kancah sepak bola Indonesia. Sebelum di Arema, dia juga sempat menjadi MC Persema Malang mulai pertengahan 1980-an. Pada tahun 2010 ia dianugrahi sebagai MC terbaik oleh PT. Liga Indonesia untuk perhelatan kompetisi Liga Super Indonesia 2009/2010 bersama Panpel Arema Indonesia.[1]

Menjadi pengurus tim sepak bola

[sunting | sunting sumber]

Karena ia mempunyai kharisma yang tinggi serta bakat sebagai seorang motivator. Ia dipercaya menjadi Humas tim Persema Malang, Manajer tim Arema Malang, dan menjadi Asisten Manajer tim Persik Kediri. Prestasi yang ia peroleh, ketika membawa Arema menjadi juara Galatama XII 1992/93. Kemudian bersama Persik Kediri menjuarai Divisi I Liga Indonesia 2002.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-08. Diakses tanggal 2010-06-08. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]