Oyong Liza
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Tanggal lahir | 10 November 1946 | ||
Tempat lahir | Padang, Sumatera Barat, Indonesia | ||
Posisi bermain | Pemain belakang (pensiun) | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
PSP Padang | |||
Persija Jakarta | |||
Tim nasional | |||
Indonesia | |||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Oyong Liza (lahir 10 November 1946) adalah seorang atlet dan pemain sepak bola Indonesia. Oyong Liza dikenal sebagai pemain belakang timnas sepak bola Indonesia yang tangguh pada era tahun 70an. Pada era itu Timnas Indonesia dianggap lebih baik dibanding era-era lainnya. Oyong Liza yang menyandang ban kapten di lengannya itu satu angkatan dengan Anjas Asmara, Ronny Pasla, Sutan Harhara, Suaib Rizal, Nobon Kayamudin, Junaedi Abdillah, Waskito, Iswadi Idris, Andi Lala dan lain-lain.[1]
Mereka itu adalah pemain-pemain terbaik Indonesia yang masuk dalam skuat Timnas PSSI yang hampir saja meloloskan Indonesia ke Olimpiade. Dalam pertandingan Pra Olimpiade yang menegangkan melawan Korea Utara kala itu, Timnas Indonesia akhirnya kalah melalui adu penalti setelah skor tetap imbang walaupun sudah melalui perpanjangan waktu.[2]
Mantan pemain PSP Padang ini juga bermain sebagai libero ketika Timnas Indonesia menahan imbang klub Manchester United (MU) pada tahun 1975.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ bola/bolamania/09/07/17/62952-oyong-liza-imbangi-mu-seperti-tahun-1975 Oyong Liza: Imbangi MU Seperti Tahun 1975 Diarsipkan 2016-11-22 di Wayback Machine. Republika Online, 17 Juli 2009. Diakses 5 Mei 2013.
- ^ Tak Silau dengan Kebesaran Setan Merah VIVAnews, 7 Juli 2009. Diakses 5 Mei 2013.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Detik Demi Detik Adu Penalti yang Akhirnya Membisukan 120,000 Supporter Indonesia di Senayan 1976 Diarsipkan 2013-05-10 di Wayback Machine.