Angkasa Pura Logistics
Angkasa Pura Logistics | |
Perseroan terbatas | |
Industri | Logistik |
Didirikan | 6 Januari 2012 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Danny P Thaharsyah[1] (Direktur Utama) Yudi Rizkyardie Darun[1] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 597,590 milyar (2021)[2] |
Rp 3,340 milyar (2021)[2] | |
Rp 707,817 juta (2021)[2] | |
Total aset | Rp 458,038 milyar (2021)[2] |
Total ekuitas | Rp 291,016 milyar (2021)[2] |
Pemilik | PT Integrasi Aviasi Solusi |
Karyawan | 585 (2021)[2] |
Situs web | www |
PT Angkasa Pura Logistik (berbisnis dengan nama Angkasa Pura Logistics atau biasa disingkat menjadi APLog) adalah anak usaha dari Injourney Aviation Services yang bergerak di bidang logistik. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola 17 terminal kargo yang terutama terletak di Indonesia bagian timur.[2][1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini didirikan oleh Angkasa Pura I pada tahun 2012 untuk berbisnis di bidang logistik. Mulai tahun 2012 hingga 2014, perusahaan ini membuka kantor cabang di Cengkareng, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Bali, Kupang, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Manado, dan Ambon. Pada tahun 2015, perusahaan ini membuka kantor cabang di Biak. Mulai tahun 2017 hingga 2021, perusahaan ini membuka kantor cabang di Lombok, Batam, Gorontalo, Kendari, dan Sentani, serta membentuk empat Strategic Business Unit (SBU), yakni SBU Freight Forwarder, SBU Warehouse, SBU Air Freight, dan SBU Express. SBU Freight Forwarder merupakan hasil perubahan dari kantor cabang Cengkareng pada tahun 2019.[2][1]
Pada bulan Desember 2018, perusahaan ini meneken perjanjian kerja sama penanganan kargo dengan Gapura Angkasa.[3] Pada bulan Juni 2020, perusahaan ini mulai mengoperasikan satu unit ATR 72-500 yang dapat mengangkut kargo seberat hingga 8,4 ton. Pesawat terbang yang disewa dari Pelita Air Service tersebut akan digunakan untuk melayani rute Jakarta-Banjarmasin-Surabaya PP dan Jakarta-Batam PP. [4][5]
Pada bulan Desember 2023, Angkasa Pura I resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke PT Integrasi Aviasi Solusi, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Sejarah Perusahaan". PT Angkasa Pura Logistik. Diakses tanggal 15 Maret 2023.
- ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2021". PT Angkasa Pura Logistik. Diakses tanggal 15 Maret 2023.
- ^ Sembada, Genia (13 Desember 2018). "Angkasa Pura Logistik, Gapura Angkasa Sahkan Perjanjian untuk Majukan Penanganan Kargo". Cargo Times. Diakses tanggal 19 Maret 2023.
- ^ Fitriyani, Ema (4 Juni 2020). "Kembangkan Bisnis Kargo, Angkasa Pura Logistik Pakai Pesawat ATR 72-500". Kumparan. Diakses tanggal 19 Maret 2023.
- ^ Ulya, Fika Nurul (21 Januari 2020). "Angkasa Pura Logistik dan Pelita Air Service Teken Kerja Sama Sewa Pesawat". Kompas. Diakses tanggal 19 Maret 2023.
- ^ "Laporan Tahunan 2023". PT Angkasa Pura II. Diakses tanggal 13 Mei 2024.