Lompat ke isi

Palmer Report

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Palmer Report adalah media penyebar kabar palsu dari kalangan liberal di Amerika Serikat. Media ini terkenal karena sering membuat klaim yang tidak berdasar atau salah, sangat partisan, dan sering menerbitkan teori konspirasi. Kecenderungannya membela dengan tidak adil pandangan politik liberal membuatnya sering kehilangan objektivitas dan berkali-kali ditandai oleh pemeriksa fakta.[1]

Situs ini didirikan oleh Bill Palmer pada tahun 2016. Awalnya Palmer Report bernama Daly News Bin dengan konsep kurang lebih sama, situs berita partisan, cenderung ke pandangan politik liberal, dan dipenuhi disinformasi.[2]

Awal mula

[sunting | sunting sumber]

Bill Palmer awalnya guru sekolah dasar, yang kemudian membuat situs untuk berbagi musik dan teknologi, sambil sesekali menyelipkan bahasan politik dan olahraga, The Stabley Times. [3] Karena tidak memberikan hasil istimewa, dia mengubah positioning situsnya menjadi media politik partisan dan mengganti namanya menjadi Daily News Bin. Salah satu fokusnya adalah mempromosikan Hillary Clinton dengan konsep melawan misinformasi, namun pada akhirnya karena kepentingan promosi politik dan mengejar sensasi, situs ini tetap saja mengarah kepada misinformasi dengan memuat berbagai berita palsu mengenai Clinton, [4][5] termasuk pula menyerang Barney Sanders yang waktu itu menjadi pesaing Clinton di konvensi Partai Demokrat.[6] dan voting machines di Wisconsin.[7]

Akibat sering dikecam karena menyebar berita politik palsu, sekaligus memperkuat identitas personalnya sebagai pemilik situs, Bill Palmer memutuskan mengubah nama Daily News Bin menjadi Palmer Report. Keputusan ini tepat, karena akhirnya situs ini dibanjiri pendukung Partai Demokrat dan Hillary Clinton, sehingga mencapai 5 juta kunjungan unik setiap bulannya.[8]

Karena selanjutnya harus mempersiapkan promosi Hillary Clinton melawan Donald Trump, maka setelah berubah nama menjadi Palmer Report, situs ini kemudian banyak memuat serangan dan disinformasi terhadap Donald Trump, antara lain hubungan mesra Trump dengan Rusia,[9], Trump akan ditangkap karena kejahatannya,[10] dan lainnya.

Saat Clinton kalah, seperti juga sikap pendukung Trump saat mengalami kekalahan dari Joe Biden pada tahun 2020, Palmer Report menulis bahwa kubu Donald Trump melakukan kecurangan. Situs ini menuduh 5,000 suara untuk Trump di Wisconsin dibatalkan.[11] Tidak kurang, Palmer Report juga menuding suara Trump di Waukesha County, dihitung dua kali, sehingga Pemilihan Presiden jelas sudah dijalankan dengan kecurangan. .[12] Sumber laporan ini hanya dari post Facebook dan akhirnya diabaikan oleh komisi yang berwenang mengatur pemilihan presiden di Wisconsin.

Selain isu-isu yang partisan, Palmer Report juga beberapa kali menyebarkan disinformasi yang menyerang lembaga pemerintahan lain yang tidak terkait pandangan politik. misalnya FBI. Pada April 2017, Palmer Report secara keliru mengklaim bahwa FBI memegang laporan intelijen yang menyatakan Rusia sedang memeras Perwakilan Partai Republik, Jason Chaffetz. Bukti untuk klaim ini hanya sebuah tweet oleh Louise Mensch, yang mengutip sumber-sumber tanpa nama.[13]

Karena sulit untuk menjerat Bill Palmer yang berlindung di balik kebebasan berpendapat dan bicara, serta secara fisik tidak ada orang lain yang dirugikan, sekalipun namanya dirusak, maka hingga saat ini belum ada yang mengajukan tuntutan hukum atas pemberitaan oleh Palmer Report. Namun situs ini sering dikecam akibat tindakannya menyebar disinformasi dan misinformasi, dan secara umum dianggap tidak bisa dipercaya. [14]\

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Palmer Report dari situs mediabiasfactcheck.com
  2. ^ Palmer Report Bias and Reliability. dari situs adfonetesmedia.com
  3. ^ Engel, Pamela (May 16, 2017). "'People want it to be true': Inside the growing influence of a mysterious anti-Trump website". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-19. 
  4. ^ Jolly, David; Gamarra, Eduardo; Moreno, Dario; Murphy, Patrick, ed. (October 2020). A Divided Union: Structural Challenges to Bipartisanship in America (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 978-1-003-09826-3. 
  5. ^ Tucker, Joshua A.; Guess, Andrew; Barbera, Pablo; Vaccari, Cristian; Siegel, Alexandra; Sanovich, Sergey; Stukal, Denis; Nyhan, Brendan (2018-03-19). "Social Media, Political Polarization, and Political Disinformation: A Review of the Scientific Literature". Loughborough's Research Repository (dalam bahasa Inggris). Rochester, NY: Elsevier: 27. doi:10.2139/ssrn.3144139. SSRN 3144139alt=Dapat diakses gratis. 
  6. ^ LaCapria, Kim (March 11, 2016). "Bernie Sanders Gives Bank of America Speeches?". Snopes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal July 4, 2021. 
  7. ^ LaCapria, Kim (December 3, 2016). "FACT CHECK: Wisconsin Recount Observers Find Voting Machines with Broken Seals". Snopes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal July 4, 2021. 
  8. ^ Benkler et. al. Network Propaganda. halaman 287
  9. ^ The New Paranoia. dari situs newrepublic.com
  10. ^ Trumps Skandale?Ansichtssache. dari situs zeit.de
  11. ^ "AP FACT CHECK: Wisconsin votes miscounted, not disqualified". Associated Press (dalam bahasa Inggris). December 19, 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 9, 2021. Diakses tanggal July 6, 2021. 
  12. ^ Kittilstad, Jacob (December 6, 2016). Fake News Confusion (Television production) (dalam bahasa Inggris). CBS 58 News. Diakses tanggal July 19, 2021 – via Internet Archive. 
  13. ^ Does Russia Have 'Kompromat' on Jason Chaffetz? dari situs snopes.com
  14. '^ People want it to be true': Inside the growing influence of a mysterious anti-Trump website dari situs business insider