Panaturan
Panaturan adalah kitab suci agama Kaharingan[1]. Kitab ini ditulis dalam bahasa Sangiang dengan huruf latin. Panaturan diterbitkan oleh Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan yang berpusat di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kitab Suci Panaturan berasal dari bahasa Sangiang yaitu "Naturan" yang artinya menuturkan atau menyilsilahkan tentang penciptaan dan fungsinya bagi manusia. Panaturan diyakini sebagai wahyu dari Ranying Hatala Langit (Tuhan yang Maha Esa) yang diyakini oleh seluruh umat Kaharingan.[2] Pada zaman sebelum agama lain masuk ke Kalimantan, ajaran Kaharingan di tuturkan secara lisan ke seluruh umat Kaharingan di Kalimantan. Pada tahun 1971, disusunlah sebuah buku pedoman yang akan dijadikan kitab suci dengan nama Panaturan. Panaturan disusun berdasarkan firman Tuhan, bukti-bukti peninggalan Kaharingan, ritual-ritual keagamaan Kaharingan, serta mantra-mantra suci leluhur dalam bahasa Sangiang supaya agama Kaharingan mampu bertahan ditengah penyebaran agama luar. Panaturan diterbitkan pertama kali pada tahun 1973 dan direvisi pada tahun-tahun berikutnya.[3]
Kisah
[sunting | sunting sumber]Bagian awal kitab ini menegaskan bahwa nama Tuhan adalah Ranying Hatala. Dia adalah awal dan akhir segala sesuatu. Bagian lain mengisahkan tentang karya penciptaan, asal mula ketidakabadian manusia, asal mula nenek moyang manusia, dan panduan-panduan upacara.
Perkembangan
[sunting | sunting sumber]Seiring perkembangan teknologi, Panaturan dan sumber-sumber ajaran agama Kaharingan kini mulai didigitalisasi.[4] Panaturan dan kandayu kini tidak hanya dicetak dalam bentuk buku, tetapi juga tersedia dalam bentuk aplikasi ponsel.