Pandemi Covid-19 di Puerto Riko
Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Pandemi COVID-19 di Puerto Riko mulai ditangani sejak dini oleh pemerintah Puerto Riko. Risiko wabah ditangani dengan beberapa tindakan yang bersifat yurisdiksi. Tindakan yang diambil berbeda dengan negara bagian lain di Amerika Serikat. Pencegahan pandemi COVID-19 di Puerto Riko akhirnya ditiru pula oleh beberapa kota dan negara bagian Amerika Serikat. Puerto Riko memberlakukan jam malam dan memberhentikan semua kegiatan bisnis selama masa pandemi COVID-19.[1]
Pada 29 Februari, Wanda Vázquez Garced selaku gubernur Puerto Riko saat itu membentuk satuan tugas untuk melihat dampak koronavirus terhadap kehidupan masyarakat di Puerto Riko. Ia juga memerintahkan penyusunan rencana penanggulangan wabah dengan cara apapun. Pemerintah Puerto Riko pada akhirnya mengalami penundaan yang lama dalam mendapatkan hasil pengujian laboratorium yang wajar. Penundaan ini terjadi pada laboratorium uji yang berada di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat yang berlokasi di Atlanta. Karena lamanya proses pengujian sampel, maka pemerintah Puerto Riko menetapkan bahwa setiap kasus yang mencurigakan harus diperlakukan sebagai kasus COVID-19 hingga hasil tes diterima. Setiap pasien yang belum menerima hasil uji sampel harus diisolasi selama 14 hari. Pada 12 Maret, gubernur mengumumkan keadaan darurat dan mengaktifkan Pengawal Nasional Puerto Riko. Ini bertujuan untuk membantu pemantauan para turis yang datang melalui bandar udara dan dermaga kapal pesiarnya. Pengumuman ini dilakukan sehari sebelum kasus COVID-19 pertama dikonfirmasi. Pemerintah juga memberlakukan jam malam kepada warga Puerto Riko. Ini membuat warga dapat melakukan perjalanan keluar rumah mulai jam 5 pagi hingga 9 malam untuk alasan tertentu. Alasan yang diterima di antaranya adalah untuk membeli obat, mengunjungi dokter atau apotek, membeli bahan makanan, atau untuk merawat orang yang sakit.[2]
Pada 13 Maret 2020, kasus pertama COVID-19 di Puerto Riko telah dilaporkan. Kasus ini dialami oleh sepasang suami-istri yang berasal Italia dan seorang pasien kanker berusia 71 tahun. Gubernur Puerto Riko akhirnya mengambil tindakan yang lebih tegas. Ia meminta semua bisnis yang tidak penting ditutup. Aturan ini mulai berlaku sejak tanggal 15 Maret hingga 30 Maret.[3][4] Kematian pertama yang tercatat adalah kematian turis wanita asal Italia. Ia berusia 68 tahun. Bberapa hari kemudian suaminya dilaporkan sudah sembuh dari virus. Di Puerto Riko, pengujian dilakukan oleh rumah sakit veteran, laboratorium swasta, dan Departemen Kesehatan Puerto Riko.[5] Puerto Riko telah memberikan 28.500 dosis vaksin COVID-19 hingga 28 Desember 2020. Jumlah ini setara dengan 0,89% populasi penduduk Puerto Riko.[6]
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Puerto Riko masih dalam masa pemulihan akibat dilanda bencana alam ketika kasus pertama COVID-19 dikonfirmasi pada 13 Maret. Bencana alam yang terjadi ialah Hurikan Maria.[7] Selain itu, Puerto Riko juga baru saja mengalami gempa bumi.[8][9]
Garis waktu
[sunting | sunting sumber]Januari 2020
[sunting | sunting sumber]Pada akhir Januari 2020, Bandar Udara Internasional Luis Muñoz Marín dijadikan sebagai tempat bagi turis untuk menerima pemeriksaan tambahan sebelum memasuki Puerto RIko. Pemilihan tempat ini merupakan ketetapan dari pejabat federal Amerika Serikat. Pemeriksaan ini terutama dikhususkan pada penumpang dari Wuhan. Tiap penumpang juga diminta untuk mengisi formulir yang berisi keterangan tentang perjalanan mereka, kontak di Wuhan, dan adanya gejala yang mungkin timbul. Pemeriksaan suhu tubuh juga dilakukan ke tiap wiisatawan.[10]
Statistik
[sunting | sunting sumber]Selama masa pandemi COVID-19, Departemen Kesehatan Puerto Riko membagi Puerto Riko menjadi 7 wilayah. Masing-masing wilayah diberikan bantuan berupa tenaga ahli epidemiologi dan timnya sendiri.[11][12][13][14] Pada 24 Maret 2021, kasus koronavirus yang dikonfirmasi tercatat sebanyak 198.426 kasus. Sedangkan jumlah korban yang meninggal sebanyak 2.103 orang.[15][16][17] Sedangkan jumlah orang yang pulih, tes yang dilakukan, dan tes yang menunggu telah diberikan pada tahap awal pandemi. Namun, sejak 24 April 2020 informasinya tidak tersedia.[18][19] Pada 4 Mei 2020, perwakilan pemerintah Amerika Serikat di Puerto Riko menyampaikan bahwa jumlah korban yang telah pulih akan diberitahukan dalam waktu dekat.[20]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Puerto Rico seeks to suspend all incoming flights to battle COVID-19 spread. Diarsipkan 7 April 2020 di Wayback Machine. Jim Wyss. Miami Herald. 18 Maret 2020. Diakses pada 25 Maret 2021.
- ^ Miranda, María (15 Maret 2020). "Puerto Rico Governor Announces Curfew Amid Outbreak". Caribbean Business. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ Rivera Clementa, Yaritza (15 Maret 2020). "Gobernadora decreta toque de queda por el coronavirus". El Vocero de Puerto Rico (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Wanda Vázquez decreta toque de queda para todo Puerto Rico para contener el coronavirus [Wanda Vázquez declares curfew for all of Puerto Rico to contain coronavirus]". El Nuevo Dia (dalam bahasa Spanyol). 15 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Covid-19 Estadísticas PR". Estadísticas.PR. 23 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "More Than 5.6 Million Shots Given: Covid-19 Vaccine Tracker". Bloomberg. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ https://publichealth.gwu.edu/content/poor-and-elderly-puerto-ricans-faced-persistent-risk-dying-six-months-after-hurricane-maria
- ^ Buckee, Caroline (13 Maret 2020). "Puerto Rico must act now to stop the coronavirus". Boston Globe (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ Wyss, Jim (12 Maret 2020). "A partying, dancing Panamanian doctor emerges as the latest coronavirus threat to Puerto Rico". Miami Herald. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ Aratani, Lori; Berger, Miriam (30 Januari 2020). "Here are the 20 U.S. airports where health officials are screening for coronavirus". Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Salud explica su rastreo de contactos de COVID-19 en Puerto Rico". El Nuevo Dia (dalam bahasa Spanyol). 5 Mei 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Covid-19 Estadísticas PR". Estadísticas.PR. 23 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Maret 202. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Puerto Rico COVID-19". Bioseguridad.maps.arcgis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Departamento de Salud de Puerto Rico". www.salud.gov.pr (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ Departamento de Salud. "COVID-19 EN CIFRAS EN PUERTO RICO" (dalam bahasa Spanyol).
- ^ Departamento de Salud (3 November 2020). "Plenaria de Servicios de Salud ante Enfermedades Respiratorias Transmisibles en Puerto Rico: COVID-19" (PDF) (dalam bahasa Spanyol). Gobierno de Puerto Rico. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Departamento de Salud de Puerto Rico". www.salud.gov.pr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Maret 2020. Diakses tanggal 25 Maret 2021.
- ^ "Puerto Rico under scrutiny as youngest COVID-19 patient dies". AP NEWS. April 18, 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 20, 2020. Diakses tanggal April 23, 2020.
- ^ "Covid-19 Estadísticas PR". Estadísticas.PR. 2020-03-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 24, 2020. Diakses tanggal March 24, 2020.
- ^ "Gobernadora explica inesperada alerta enviada a los puertorriqueños". El Nuevo Dia. May 4, 2020.