Lompat ke isi

Pangauban, Batujajar, Bandung Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pangauban
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenBandung Barat
KecamatanBatujajar
Kode pos
40761[1]
Kode Kemendagri32.17.09.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 6°54′7″S 107°27′15″E / 6.90194°S 107.45417°E / -6.90194; 107.45417

Pangauban adalah desa di kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Desa Pangauban adalah desa pemekaran dari Desa Galanggang yang secara geografis terletak antara waduk genangan Saguling, kehidupan masyarakat didominasi oleh pertanian dan pembuatan bata merah setidaknya sampai tahun 1980an tempat yang menarik di Pangauban pada periode tersebut adalah "Ranca Dukun" (saat ini lokasi tersebut menjadi SMPN 2 Batujajar) hal yang menarik dari Ranca Dukun karena air kolam tersebut tidak pernah surut walau musim kemarau panjang, luas kolam ranca dukun sekitar 600 meter persegi di tengah kolam terdapat palung "kokombongan" yang dipercaya terhubung dengan hulu sungai Citarum dan hal itu pula yang menyebabkan airnya tidak pernah surut pemilik kolam tersebut adalah H. Mukmin beliau bukan asli orang Pangauban atau daerah sekitarnya melainkan perantau Jati Seeng Cirebon dengan nama kecil Santa bin Lahiun orang tua H. Mukmin telah merantau ke daerah Bandung di akhir tahun 1800-an dan menetap di daerah Pangauban dengan 5 saudara yang juga menyebar ke Cianjur dan Betawi. Pada tahun 1916 pada usia 30 tahun H. Mukmin meningah dengan gadis bernama Sarah yang juga perantauan asal Kuningan setelah menunaikan ibadah haji mengubah nama menjadi Hj. Zainab dan ia menjadi tokoh futuristik di desa Pangauban ada beberapa pandangan yang pada saat beliau masih hidup banyak tidak dipercayai bahkan jadi bahan tertawaan, antara lain pandangan beliau yang sering tidak dianggap yakni:

  • "Engke mah bakal kajadian dokter keder pandita ilang japane, lalaki jadi awewe - awewe jadi lalaki, jalma ngaromong sorangan" artinya "Nanti akan terjadi keadaan dimana dokter tidak mampu mengobati para cerdik pandai hilang wibawa dan pengaruh serta perubahan gender / trangender serta kemajuan zaman yang terlihat bicara sendiri".
  • "Harga nyawa marurah" = "banyak pembunuhan yang tidak beralasan kuat"
  • "Bakal loba baramaen kasep" artinya "Banyak orang minta-minta itu adalah pejabat atau orang kaya"

Hj. Zainab telah memberikan pandangan futuristik yang hampir seluruh terjadi pada saat ini, padahal pada saat beliau hidup pandangan tersebut terus digaungkan pada setiap orang tetapi sebagian besar mereka yang mendengarkan tidak mempercayai bahkan menertawakan selain futuristik yang pada saat itu sering disebut paranormal Hj. Zaenab juga ahli pengobatan Herbal serta ada satu resep yang selalu manjur yakni obat typus dengan air keramatnya.

Rt. 03 Rw. 10