Para Banteng dan Singa
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Para Banteng dan Singa adalah salah satu dongeng fabel dalam Fabel Aesop dan diberi nomor 372 dalam Perry Index.[1] Awalnya cerita ini menggambarkan tema persahabatan yang kemudian berlanjut menjadi hubungan politik.
Fabel
[sunting | sunting sumber]Seekor Singa mengamati sebuah lapangan dengan dua, tiga atau empat Banteng yang sedang merumput. Mengetahui bahwa mereka bersatu bersama-sama untuk saling membela diri, Singa menunjukkan permusuhan diantara mereka sehingga mereka terpisah dan Singa dapat membunuhnya satu per satu. Versi awal dongeng ini berbahasa Yunani, yang dimulai oleh Babrius (ca abad ke-2),[2] seorang penulis kumpulan dongeng asal Yunani. Kemudian dialih bahasa ke bahasa Latin oleh Avianus (ca 400 M).[3] Pada abad ke-4, seorang ahli pidato Themistius, memperkenalkan variasi di mana terdapat seekor Rubah yang membawa perselisihan sehingga Singa tersebut mengambil keuntungan dari hal tersebut.[4]
Moral cerita tersebut umumnya adalah untuk tidak mempercayai musuh dan berpegang teguh kepada teman-teman, namun dalam cerita versi Syntipas, kemudian dongeng tersebut ditambahkan cerita politik: "Dongeng ini menunjukkan bahwa hal yang sama juga berlaku untuk kota-kota dan orang, di mana mereka cocok satu sama lain, mereka tidak memperbolehkan musuh-musuhnya untuk mengalahkan mereka, namun apabila mereka menolak untuk bekerja sama, musuh-musuhnya dapat menghancurkan mereka dengan sangat mudah".[5] Sikap yang sama juga diambil dari koleksi gambar-gambar seorang ilustrator asal Inggris Francis Barlow pada tahun 1665, di mana cerita tersebut diterapkan pada aliansi-aliansi negara.[6] Pelajaran untuk berpegang teguh pada aliansi untuk melawan musuh bersama, kemudian di ulang dalam sebuah puisi yang sering dicetak dalam Perang Revolusi Amerika Serikat, di mana terdapat tiga belas Banteng di lapangan, mewakili jumlah negara bagian (koloni) yang memberontak dalam perang tersebut.[7]
Sebuah puisi yang lebih panjang, memuji persahabatan dan menggambarkan bagaimana Rubah membawa perpecahan diantara para Banteng melalui kebohongan dan sanjungan, disertai dengan dongeng bergambar Thomas Bewick yang berjudul "The Four Bulls" edisi tahun 1818.[8] Puisi tersebut diambil dari serial yang dimuat di The Gentleman's Magazine, ditulis oleh John Hawkesworth dengan nama samaran H. Greville pada tahun 1741.[9] Terdapat juga dongeng yang telah dibuat sebagai satu elemen dalam sebuah puisi edukasi berjudul "The Whisperer".[10]
Baru-baru ini, komposer Lefteris Cordis membuat versi berbahasa Yunani dongeng ini sebagai komposisi ketujuh dalam suguhan musik dari Fabel Aesop untuk oktet dan suara.[11] Kemudian pada tahun 2012, komposisi ini tampil diantara sepuluh rekaman Australia David P. Shortland, Aesop Go HipHop, di mana paduan suara lagu setelah narasi hip-hop, menekankan moral dongeng: "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh".[12]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Situs Aesopica
- ^ Fable 42
- ^ Fable 18
- ^ Francisco Rodríguez Adrados, History of the Graeco-latin Fable, Brill 2003, Vol.III, p.293
- ^ Fable 59
- ^ Fable 3
- ^ The American Museum, Or Universal Magazine, Vol.4, pp.384-5
- ^ pp.293-9
- ^ Emily Lorraine de Montluzin, "Attributions of Authorship in the Gentleman's Magazine"
- ^ The Gentleman’s Magazine, vol.XI (1741), pp.659-70
- ^ A performance on YouTube
- ^ "United we stand", a Youtube performance
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Book illustrations dari abad ke-17 hingga abad ke-20