Lompat ke isi

Pari manta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pari manta
Rentang waktu: 23–0 jtyl[1]
Early Miocene to present
200px
Pari manta dari Pasifik
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Superordo:
Ordo:
Famili:
Genus:
Manta

Spesies tipe
Manta birostris
Bancroft, 1829
Spesies
Peta persebaran pari manta

Pari manta atau Pari Sinar adalah ikan pari besar yang termasuk dalam genus Mobula (sebelumnya memiliki genus sendiri, Manta). Spesies pari manta yang paling besar, Manta birostris (Pari manta raksasa, ikan pari terbesar di dunia) memiliki lebar sayap yang dapat mencapai 7 meter. Sedangkan spesies yang lebih kecil, Manta alfredi, memiliki lebar sayap yang dapat mencapai 5,5 m. Keduanya memiliki sirip dada berbentuk segitiga, sirip kepala berbentuk tanduk dan mulut besar yang menghadap ke depan. Pari manta diklasifikasikan ke dalam ordo Myliobatiformes dan famili Myliobatidae (pari elang). Pari manta memiliki otak dan rasio otak-tubuh terbesar di antara semua jenis ikan. Pari manta bahkan lulus uji cermin.

Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia (kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selatan). Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini sering dijuluki "devil fish" (ikan setan). Di Indonesia, pari manta memiliki aneka nama lokal seperti "cawang kalung," "plampangan," serta "pari kerbau" (karena "tanduk" di kepalanya).

Klasifikasi

[sunting | sunting sumber]

Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari yang berbeda. Famili dari pari ini juga dikenal sebagai "pari elang" (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan berenang bebas, sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang "terbang" di dalam laut. Famili Myliobatidae dibagi ke dalam 4 subfamili. Pari manta dimasukkan ke dalam subfamili Mobulinae yang diisi oleh pari lainnya dari genus Mobula yang berpenampilan mirip pari manta namun berukuran lebih kecil.[3] Nama "manta" sendiri berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti "selimut."

Sebelumnya, ada 3 spesies yang sebelumnya dianggap merupakan bagian dari genus Manta: Manta birostris (pari manta Atlantik), Manta hamiltoni (pari manta Pasifik) dan Manta raya (pari manta Pangeran Alfred). Ketiga pari manta itu memiliki banyak kemiripan antara satu sama lain. Namun, setelah dilakukan penelitian terhadap contoh gen mereka, ketiga spesies itu dimasukkan dalam satu spesies yang sama: Manta birostris. Di sisi lain, ada pihak yang mengatakan bahwa setidaknya ada 2 spesies manta: yang berukuran besar dan lebih suka bermigrasi dan yang berukuran kecil dan lebih suka menetap.[4]

Seekor pari manta yang sedang berenang

Pari manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan kebanyakan pari dengan sirip dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Manta bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh, sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut.[5] Ekor pari manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor pari pada umumnya dan tidak bersengat. Kulit pari manta juga diselubungi lapisan lendir yang jauh lebih tebal dibandingkan pari kebanyakan. Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan. Pari manta juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan pari lain dan kerabatnya, hiu, sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.[6]

Ciri khas manta adalah sepasang "tanduk" di dekat mulutnya. "Tanduk" ini sebenarnya adalah sepasang sirip cephala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut. Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, tetapi mungkin berguna saat pari manta melakukan perkawinan.[7] Pari manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya, terdapat tapis insang atau piringan penyaring (filter plate) yang berfungsi untuk memerangkap plankton yang masuk bersama dengan air laut.[3]

Pari manta memiliki warna yang bervariasi: mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris putih. Pola warna pada tubuh manta juga bervariasi. Pari manta yang ditemukan di Samudra Pasifik timur, bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam. Sementara pari manta yang ditemukan di Samudra Pasifik barat, bagian bawah tubuhnya berwarna pucat. Belum diketahui apa fungsi dan penyebab dari pewarnaan bervariasi ini, tetapi warnanya yang bervariasi memudahkan para ilmuwan untuk membedakan manta dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Hal unik lain seputar pewarnaan pari manta adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta bawah tubuhnya. Pola-pola ini berbeda pada setiap individu pari manta, sehingga dianggap mirip dengan sidik jari pada manusia.[7]

Pari manta adalah hewan yang secara umum memiliki perilaku yang tenang. Pari manta juga menunjukkan perilaku bersahabat dengan para penyelam. Pari manta juga biasa terlihat di dekat permukaan laut dan di sekitar terumbu karang. Pari manta bisa dijumpai dalam jumlah cukup besar di wilayah-wilayah yang kaya akan plankton, tetapi pari manta diketahui tidak menunjukkan tanda-tanda interaksi sosial satu sama lain maupun membentuk kelompok.[7]

Pari manta dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Pari manta makan dengan cara membuka mulutnya sambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk dan tersaring di dalam mulutnya. Pari manta juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini, pari manta dianggap berburu secara pasif karena pari manta tidak mengejar mangsanya untuk makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikan.[3]

Reproduksi

[sunting | sunting sumber]

Di musim kawin, sejumlah besar pari manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa pari manta jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Pari mnta jantan yang berhasil mendapatkan pari manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan merapatkan perutnya. Pari manta jantan lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang kelamin pari manta betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik[7]

Pari manta adalah ikan ovovivipar yang menetaskan telur saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor pari manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode "kehamilan" pari manta sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi pari manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat. Bayi pari manta mulai aktif segera setelah siripnya sudah bisa dikembangkan dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi pari manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi pari manta bisa tumbuh sangat cepat. Hal ini dikarenakan, dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka bisa mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir.[3] Usia maksimal pari manta sendiri diketahui mencapai 20 tahun.[8]

Melompat dari Air

[sunting | sunting sumber]

Pari manta terkenal akan kemampuannya melompat keluar dari air. Karena ukuran tubuhnya yang besar, pari manta cenderung menarik perhatian saat sedang melakukan lompatan. Setidaknya ada empat teori mengenai sebab pari manta melompat dari air: untuk melarikan diri dari pemangsanya, untuk melepas parasit yang menempel pada tubuhnya, untuk berkomunikasi satu sama lain dan untuk menunjukkan kekuatannya saat sedang mencari pasangan.[7]

Interaksi dengan hewan lain

[sunting | sunting sumber]
Remora yang menempel pada perut seekor pari manta

Tidak jarang pari manta dikelilingi ikan-ikan kecil. Salah satu spesies ikan laut yang paling sering terlihat di dekat seekor pari manta adalah ikan remora (Echeneida sp.). Remora biasa ditemukan menempel pada bagian bawah tubuh manta memakai semacam penghisap pada bagian atas tubuhnya. Remora mendapat perlindungan dengan menempel pada pari manta dan juga mendapat "makanan gratis" berupa parasit yang menempel pada kulit pari manta.[9]

Hewan laut yang diketahui sebagai pemangsa utama pari manta adalah ikan hiu seperti hiu macan (Galeocerdo cuvier). Pari manta tidak memiliki alat pertahanan seperti gigi tajam atau sengat. Pari manta mengandalkan kemampuan berenangnya untuk melarikan diri dari musuhnya, termasuk dengan melompat keluar dari air.[7] Pari manta juga diketahui bisa memakai sirip dadanya untuk memukul penyerangnya.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama paleobiology
  2. ^ Bancroft, Edw. Nath. (1829). "On the Fish known in Jamaica as Sea-Devil". The Zoological Journal. 4: 444–457. 
  3. ^ a b c d e Biology of the Manta Ray Elasmo-Research: Biology of the Manta.
  4. ^ Manta Rays: A New Species? Diarsipkan 2010-05-07 di Wayback Machine. Save Our Seas Foundation. Manta rays: A New Species?.
  5. ^ -. 1996. "Rahasia Dunia Binatang 19: Pari". PT Elex Media Komputindo, hal. 23.
  6. ^ "Manta Rays" Diarsipkan 2008-04-12 di Wayback Machine. The Hawaii Association for Marine Education and Research, Inc..
  7. ^ a b c d e f Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama faq
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama manta
  9. ^ Giant Manta, Manta birostris at MarineBio.org>

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]