Paroki Maria Ratu Semesta Alam, Sungai Durian
Paroki Maria Ratu Semesta Alam, Sungai Durian | |
---|---|
Lokasi | Jl. MT Haryono, Sungai Durian, Kapuas Kanan Hulu Kota Sintang, Kalimantan Barat 78614 |
Jumlah anggota/umat | 3.538 jiwa (2013)[1] |
Sejarah | |
Didirikan | Tahun 1979 |
Dedikasi | Maria Ratu Semesta Alam |
Administrasi | |
Keuskupan | Keuskupan Sintang |
Klerus | |
Jumlah Imam | 2 |
Imam yang bertugas | Pastor Agustinus Xaverius Bahang, Pr.[1] |
Imam rekan | Pastor Patrisius Piki, Pr.[1] |
Parokial | |
Jumlah kapel | Kapel St. Yohanes Paulus 2, Stasi Nenak
Kapel St. Yohanes, Stasi Sungai Mawang Kapel St. Adrianus, Stasi Sungai Putih |
Stasi | 3 |
Jumlah lingkungan | 11 |
Paroki Maria Ratu Semesta Alam Sungai Durian merupakan sebuah paroki dari Gereja Katolik di Keuskupan Sintang yang berpusat di daerah Sungai Durian (Sei Durian) - Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, di Kota Sintang - Kalimantan Barat. Paroki Sungai Durian, atau Paroki Sei Durian, merupakan pemekaran dari Paroki Kristus Raja, Katedral Sintang sejak tahun 1980; sama seperti Paroki Katedral Sintang, pusat Paroki Sungai Durian juga terletak di Kota Sintang.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Paroki MRSA didirikan tahun 1979, setelah puluhan tahun menjadi bagian yang disebut sebagai Kring/Lingkungan Sei. Durian dari Paroki Katedral. Walau saat itu statusnya hanya sebaga lingkungan, tetapi Pastor selalu mengadakan Misa setiap hari Minggu khusus untuk umat di lingkungan ini, pada sebuah aula di kompleks Sekolah Kepandaian Puteri Kartini (sekarang SMK Kartini).
Pada tahun 1975, atas swadaya umat lingkungan sendiri, berhasil dibangun sebuah Gereja di atas tanah Suster SMFA, di dalam kompleks SMK Kartini.
Tahun 1994, dibentuk panitia pembangunan gedung gereja baru, atas inisiatif Pastor Frans Jansen, pastor paroki saat itu. Maka dimulailah pembangunan gadung gereja baru di Mungguk Serantung yang mulai dipakai sepenuhnya pada tahun 1995 dengan daya tampung sekitar 1.500 orang. Pastor Jansen bukan hanya sebagai pencetus ide, Beliau juga pencari dana utama untuk pembangunan gereja ini. Gereja ini memiliki delapan pilar utama, yang menurut Beliau merupakan simbol keberadaan delapan Kring/Lingkungan di Paroki MRSA.
Pastoran terasa terlalu jauh dari gereja dan umurnya pun semakin tua. Karena itu, Mgr. Agustinus Agus merencanakan pembangunan pastoran baru sekaligus direlokasikan ke dekat gereja. Tahun 2007 juga dimulai pembangunan pastoran baru di kompleks wisma Yerusalem, bekas kompleks PGAK yang kini menjadi kompleks SMP Panca Setya 2. Pastoran yang lumayan megah ini diresmikan pada tanggal 19 Juni 2007.
Paroki ini pernah dipimpin oleh dua orang Pastor misionaris domestik, yaitu Pastor Natawijya, Pr., seorang imam diosesan dari Keuskupan Denpasar, Bali; serta Pastor Frans Yansen, Pr., seorang imam diosesan dari Belanda. Paroki Maria Ratu Semesta Alam juga pernah dipimpin oleh seorang Uskup yaitu Mgr. Isak Doera, pr. sebagai Pastor Parokinya
Daftar Pastor Kepala Paroki
[sunting | sunting sumber]- RP Yohanes Hubertus Reijnders, SMM (1970-1986)
- RP Viktor Germain Berset, CM (1986-1987)
- RD Tarcisius Natawijaya (1987-1991)
- Mgr. Isak Doera, Pr (1991-1992)
- RD Franciscus Jansen (1993-1998)
- RD Edwaldus (1996-1998)
- RD Yohanes Pranoto (1998-2002)
- RD Sabinus Amir (2002-2005)
- RD Vinsenius Rato (2005-2008)
- RD Mathias Sala Rawa Patty (2008-2012)
- RD Edwaldus (2012-2016)
- RD Yosef Padak Duli (2016-2020)
- RD Agustinus Xaverius Bahang (2020-Sekarang)
Jadwal Misa
[sunting | sunting sumber]Jadwal misa mingguan di Gereja Maria Ratu Semesta Alam (MRSA):[2]
- Misa Harian: 05.15 WIB
- Sabtu: 18.00 WIB
- Minggu: 06.00, 08.00, 18.00 WIB
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Data Paroki". Keuskupan Sintang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-29. Diakses tanggal 2015-01-12.
- ^ "Gereja Katolik Maria Ratu Semesta Alam, Sei Durian, Sintang". facebook.